Perjuangan Menembus Surga

Biaya Upeti Murid Baru



Biaya Upeti Murid Baru

3Ketika Xiao Yan berjalan keluar dari ruangannya keesokan harinya, ia melihat dua sosok manusia melesat dan saling menyerang satu sama lain di dalam aula di rumah paviliun baru mereka. Dou Qi kuat menyerbu dari dalam tubuh mereka berdua dan menggelombang di seluruh aula itu.     

Pada sebuah kursi di sudu aula, Xun Er sedang tersenyum, saat ia menyaksikan kedua sosok itu. Ketika ia mendengar suara langkah kaki, ia tiba - tiba menoleh dan memandang Xiao Yan, yang sedang turun dari tangga. Ia tak bisa menahan untuk bergegas bergerak maju dan menyapanya. Dengan suara yang lembut, ia tersenyum dan bertanya, "Xiao Yan ge - ge kau sudah bangun?"     

"Ya." Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia menghadap dua orang di aula dan bertanya dengan sebuah senyuman, "Apa yang dilakukan dua orang itu?"     

"Mungkin karena 'Kompetisi Berburu' ini. Ketika mereka berlatih tadi malam, Wu Hao dan Hu Jia masing - masing naik tingkat ke Da Dou Shi bintang tujuh. Mereka ingin bertanding ketika bangun keesokan harinya. Karena itu…" Xun Er menutup mulutnya dan menjelaskan dengan sebuah tawa.     

"Oh Mereka telah naik tingkat?"     

Xiao Yan mengangkat alisnya ketika mendengar hal ini. Ia seketika menghela napas dan menggelengkan kepalanya. Dua orang ini memang pantas berada di antara tingkat atas Akademi Luar Akademi Jia Nan. Bakat mereka jauh melampaui seorang yang biasa. Jika bakat berlatih mereka dibahas, mereka akan berada pada tingkat yang sama seperti Xiao Yan.     

"Xun Er bagaimana? Tingkat apa sekarang?" Xiao Yan menoleh, memandang Xun Er ketika bertanya dengan sebuah senyuman. Gadis ini telah menunjukkan bakat berlatih yang bahkan membuatnya takjub. Ketika ia telah meninggalkan Kota Wu Tan, Xun Er hanyalah seorang Dou Zhe. Kini, setelah dua tahun ia sudah berada pada tingkat Da Dou Shi. Kecepatan seperti ini adalah sesuatu yang bahkan ia akan kesulitan untuk mengejar, jika ia tidak dibantu oleh Yao Lao. Terlebih lagi, Xun Er bahkan lebih muda daripada Xiao Yan.     

"Aku? Aku juga Da Dou Shi bintang tujuh sekarang. Namun, setelah 'Kompetisi Berburu Energi Api' ini, aku telah mulai merasa semakin dekat dengan kenaikan tingkat. Aku rasa, dalam tiga atau empat hari, aku seharusnya bisa berhasil menjadi Da Dou Shi bintang delapan." Xun Er mengangkat cangkir teh di sebelahnya, menyeruputnya sedikit, dan tersenyum ketika ia menjawab Xiao Yan.     

"Ck ck, satu per satu…"     

Xiao Yan tidak bisa menahan ketakjubannya. Tampaknya, semua orang di regu kecil empat orang ini bukanlah orang biasa. Mereka semua memiliki bakat mengejutkan dan potensi yang besar. Terlebih lagi, Xiao Yan berani berkata, bahwa mereka bertiga memiliki kemampuan tersembunyi dan teknik rahasia masing - masing. Jika mereka diketemukan dengan sebuah situasi yang berbahaya, kekuatan yang akan meledak dari mereka akan mengejutkan orang - orang. Ia tidak memiliki keraguan tentang masalah ini. Lagipula, kakek Hu Jia adalah Wakil Kepala Sekolah Akademi Luar dengan kekuatan yang berada hampir di pucan kelas Dou Huang. Untuk cucu perempuan satu - satunya, ia sudah sewajarnya tidak akan menahan diri, ketika mendidiknya.     

Menurut perkataan Instruktur Ruo Ling dan yang lainnya, orang di belakang Wu Hao tampaknya adalah komandan dari Pasukan Penegak Hukum. Pasukan ini pada dasarnya adalah pasukan bersenjata dari Akademi Jia Nan. Biasanya, mereka fokus dalam menangani orang - orang kejam dan ganas yang berasal dari 'Daerah Pelosok Hitam'. Karena bisa menjadi komandan pasukan seperti itu, kemungkinan besar kekuatannya tidak jauh lebih lemah daripada Wakil Kepala Sekolah Hu Gan.     

Mengenai Xun Er, tidak perlu dibicarakan lagi. Bahkan, sampai sekarang, Xiao Yan masih tidak tahu pasti faksi raksasa yang mendukungnya. Tentu saja, dari nada yang Yao Lao, yang agak menakutkan, ia bisa samar - samar merasakan seberapa besarnya faksi tersebut.     

Dengan latar belakang mereka bertiga, Xiao Yan tidak berpikir, bahwa teknik rahasia yang mereka miliki lebih lemah daripada miliknya sendiri. Karena ia dapat bergantung pada Teknik Rahasia untuk mengalahkan seorang Dou Ling tingkat atas, kemungkinan mereka juga mampu melakukan hal yang serupa, bukan?     

"Bum, bum!"     

Ketika Xiao Yan menghela napas memikirkan kekuatan regu kecilnya ini, sebuah suara ketukan pintu yang tergesa - gesa seketika terdengar dari pintu di saat yang tidak tepat.     

Xiao Yan mengangkat wajahnya dengan ragu. Matanya menyapu ke arah pintu depan dan Xun Er dengan patuh berdiri dan bergegas berjalan ke sana. Wu Hao dan Hu Jia telah berhenti bertanding ketika mereka mendengar ketukan tadi. Mereka mengambil handuk di sebelah mereka dan menghapus keringat yang ada. Setelah itu, mereka berjalan ke sisi Xiao Yan, mengangkat cangkir teh di atas meja dan meneguk teh tersebut.     

"Apa yang terjadi?" Wu Hao bertanya samar setelah minum.     

"Kita akan segera tahu setelah melihatnya." Xiao Yan tersenyum, dan mengangkat wajahnya untuk melihat Xun Er yang telah membuka pintu itu dan berbincang dengan orang di luar untuk sesaat, lalu berjalan kembali dengan cepat.     

"Xun Er, ada apa?" Hu Jia tersenyum dan bertanya kepada Xun Er, ketika ia mengikat sabuk ungu di sekitar pinggangnya yang menawan, menghiasi pinggangnya yang langsing dan lembut, hingga tampak lebih memikat.     

"Ada puluhan murid baru di luar berkata bahwa mereka ingin bertemu Xiao Yan ge - ge." Xun Er mengernyitkan alisnya sedikit ketika berbicara.     

"Murid baru? Apa ada masalah? Lupakanlah, biar mereka masuk." Xiao Yan agak terkejut sebelum seketika menjawab.     

"Baik."     

Xun Er menganggukkan kepalanya, ketika ia mendengar hal ini. Ia memanggil dengan tangannya ke arah area di luar pintu. Seketika, lebih dari sepuluh sosok menyerbu masuk, melingkari regu Xiao Yan. Untuk alasan tertentu, wajah mereka merah.     

"Kakak Tingkat Xiao Yan. Sebagai sesama murid baru, kau harus menolong kita. Para murid senior di Akademi dalam ini sudah keterlaluan." Kata seorang pemuda, yang wajahnya agak merah karena kesal. Xiao Yan masih mengingat, bahwa pemuda ini adalah satu dari tiga orang yang masih berdiri, setelah bertanding melawan satu anggota 'Regu Iblis Hitam' saat 'Kompetisi Berburu'. Jika ia mengingat dengan benar, namanya adalah Atai.     

"Apa yang terjadi? Beritahu aku dengan jelas." Xiao Yan mengerutkan dahinya dan berkata.     

"Semenjak pagi ini, beberapa regu murid senior masuk ke dalam area murid baru dan berteriak - berteriak. Mereka ingin menagih sesuatu yang mereka sebut sebagai 'Biaya Upeti Murid Baru', yang mana, adalah dua hari 'Energi Api' tiap orangnya… Kami juga sadar diri, sebagai pendatang baru, kami tidak bisa melawan. Tak masalah jika kami harus menahannya untuk beberapa waktu. Karena itu, kami tidak mengatakan apapun dan menyerahkan biaya 'Energi Api' kepada mereka. Pada akhirnya, tidak terduga bahwa setelah kita mengirim regu orang - orang tersebut, lebih banyak lagi regu murid senior datang satu per satu, berulang kali menerobos masuk ke dalam area murid baru kami. Mereka menghalangi jalan keluar dan sekarang, meminta kita membayar lagi. Sampai sekarang, tiga regu telah tiba. Jika ini berlanjut, 'Energi Api' milik kita yang tidak seberapa, yang kita peroleh, setelah bertarung dengan susah payah dengan Kakak tingkat, akan direnggut seluruhnya!" Pemuda bernama Atai itu menggertakkan giginya dan berbicara penuh perasaan benci.     

"Tidakkah orang - orang ini sudah keterlaluan?" Wajah Hu Jia yang cantik sedikit mengerut, saat tangan lembutnya dengan keras menghantam ke bawah pada sandaran tangan sebuah kursi.     

Xiao Yan memegang sebuah cangkir dengan kedua tangannya. Matanya menyipit, tetapi ia tidak membuka mulutnya untuk mengatakan sepatah katapun.     

"Kakak Tingkat Xiao Yan, kami telah datang untuk mencarimu, bukan karena kita menginginkan kau membantu membebaskan kami dari pelecehan seperti itu. Kami juga paham sebagai murid baru Akademi Dalam, penyiksaan dari murid senior tidak dapat dihindari. Aku juga sudah bertanya pada beberapa teman. Dalam tahun - tahun sebelumnya, para murid baru harus membayar sedikit 'Biaya Upeti Murid Baru' ini, tetapi hal itu tidak seperti apa yang sedang terjadi pada kita sekarang, di mana satu per satu regu terus bermunculan. Dari perkataan temanku itu, alasan kami mendapat perlakuan seperti ini tahun ini adalah karena performa para murid baru di 'Kompetisi Berburu Energi Api' membuat sejumlah murid senior memiliki suasana hati yang buruk. Karena itu, situasi yang baru seperti ini telah muncul." Atai terawa kecut dan menghela napas.     

"Dengan mengatakan semua ini, aku tidak menyalahkan Kakak Tingkat Xiao Yan. Kau telah memimpin kita menghindari penekanan dan penyiksaan dari para murid senior selama 'Kompetisi Berburu Energi Api'. Reputasi Kakak Tingkat Xiao Yan sekarang berada di posisi paling tinggi di hati para murid baru tahun ini. Karena itu, kami hanya bisa memintamu untuk maju, karena kami sedang mengalami situasi yang menyulitkan seperti ini. Aku harap, hal ini bisa membuat para murid baru menghentikan lapisan pemerasan ini. Jika tidak, jika kita sampai tidak memiliki biaya berlatih yang cukup untuk memasuki 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara', lalu bagaimana kita akan membahas pelatihan di Akademi Dalam?" Atai menatap Xiao Yan dengan sungguh - sungguh, saat ia melanjutkan, "Jika memang tidak mungkin, kami, para murid baru, lebih baik menyerahkan 'Biaya Upeti Murid Baru' kepada Kakak Tingkat Xiao Yan saja daripada memberikannya kepada para keparat itu!"     

"Memberiku 'Biaya Upeti Murid Baru'? Tidakkah itu akan membuatku masuk ke dalam jenis yang sama dengan para murid senior itu?" Xiao Yan tersenyum samar. Jarinya dengan lembut mengetuk cangkir tehnya, mengeluarkan sebuah suara yang jelas. Setelah merenung untuk sementara waktu, ia tersenyum dan berkata kepada Atai, "Karena para murid senior itu menghalangi pintu keluar dan mengambil upeti, aku rasa, kita tidak akan bisa menyelinap. Mengapa kita tidak lakukan ini saja? Kalian pergi dan kumpulkan semua murid baru. Kita akan bergegas ke sana secepatnya."     

"Jika seperti itu, Kakak Tingkat Xiao Yan, terima kasih banyak. Jika kau membutuhkan bantuan di masa yang akan datang, angkatan murid baru ini akan dengan sehati mematuhi perintah Kakak Tingkat Xiao Yan!" Mendengar hal ini, Atai dan sepuluh murid baru yang mengikutinya seketika bergembira. Mereka bergegas membungkuk memberi hormat kepada Xiao Yan dan dengan sigap keluar dari aula rumah paviliun.     

Setelah melihat para murid baru ini pergi, Xiao Yan menoleh, memandang Xun Er dan dua lainnya dan bertanya, "Bagaimana menurut kalian?"     

"Kau adalah ketua regu, kau tentukan keputusannya. Namun, kita tidak begitu saja menjadi domba yang selalu pasrah jika disiksa, bukan?" Hu Jia mengerutkan dahi dan berkata, "Terlebih lagi, jika kau tidak ingin ikut campur di dalam situasi ini, reputasi yang telah kau bangun di antara para murid baru dengan susah payah, mungkin seketika akan runtuh dan kau akan kehilangan dukungan dari banyak sekali orang."     

"Tetua Su kemarin berkata, bahwa ada banyak faksi tersebar di Akademi Dalam. Di masa depan, jika kita ingin tinggal di sini untuk waktu yang lama, hanya kita berempat mungkin akan sedikit lemah. Sekarang… adalah kesempatan yang bagus untuk menarik orang masuk. Dengan bergantung pada reputasimu di antara murid baru, selama kau berani memimpin dan mengambil resiko dihajar, mungkin ada sekitar delapan atau sembilan puluh persen dari para murid baru yang bersedia mengikutimu." Xun Er menyuarakan pendapatnya.     

"Kau ingin kita membentuk faksi kita sendiri?" Xiao Yan sedikit tercengan saat ia berbicara.     

"Hal itu pada akhirnya akan lebih baik daripada bergabung dengan faksi orang lain… seperti yang kau katakan tadi. Seharusnya, sulit bagi kita untuk menghindari pembayaran 'Biaya Upeti'. Karena begini, kenapa kita tidak kumpulkan semua orang. Meskipun kekuatan para murid baru sedikit lemah saat ini, jika puluhan dari kita digabung, sebuah kelompok kecil biasa, setidaknya tidak akan berani mengganggu kita lagi. Bagaimanapun juga, hal itu akan membebaskan kita dari banyak masalah." Xun Er merentangkan tangannya dan tersenyum, saat ia menjelaskan.     

"Apa yang Xun Er katakan mungkin akan berhasil. Daripada membiarkan para murid baru bergabung dengan faksi lain, mengapa kita tidak mencoba mengumpulkan mereka semua dan membiarkan mereka bekerja untuk kita." Wu Hao mengangguk pelan tanda setuju.     

Xiao Yan mengernyitkan alisnya dengan erat. Tangannya berulang kali menggosok cangkir teh itu. Melihat penampilannya yang serius berpikir, Xun Er dan dua orang lainnya tidak berani berbicara ataupun menyela.     

"Hu…"     

Keheningan berlanjut sampai beberapa menit, sebelum Xiao Yan akhirnya menghela napas panjang. Ia berdiri dan berkata dengan suara yang dalam, "Baiklah, aku akan melakukan apa yang kalian sarankan! Sekarang adalah kesempatan terbaik untuk menarik para murid baru. Jika kita kehilangan kesempatan ini, kedepannya akan sepuluh kali lebih sulit jika kita ingin membuat mereka bergabung!"     

"Pergi"     

Setelah ia mengutarakan kata - kata ini. Xiao Yan melambaikan tangannya dan melangkah keluar pintu depan. Xun Er dan dua orang lainnya saling bertukar pandang sebelum seketika tersenyum dan mengikuti Xiao Yan dengan langkah kaki yang sigap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.