Berpisah
Berpisah
Kecepatannya tidak dikurangi, bahkan setelah terbang keluar dari ibu kota. Alih - alih, ia terus terbang ke arah Gunung Misty Cloud. Xiao Yan merenung untuk sesaat ketika ia melihat hal ini, sebelum berlanjut mengikuti. Dengan kekuatannya yang sekarang, ia tidak perlu khawatir jika Nalan Yanran menipunya. Meskipun ia juga berada di puncak kelas Dou Wang, Xiao Yan memiliki rasa percaya diri untuk dapat membunuhnya dalam sepuluh kali serangan jika mereka benar - benar bertarung.
Mereka terbang di atas dataran raksasa, layaknya sedang mengejar bintang dan bulan, hingga Gunung Misty Cloud yang menusuk langit muncul di hadapannya. Kecepatan Xiao Yan meningkat. Sesaat kemudian, ia mengikuti dekat di belakang Nalan Yanran dan muncul di atas Gunung Misty Cloud.
Sosok Xiao Yan sedang berdiri di udara. Tatapan matanya menatap sekte kosong di bawah. Pada saat ini, tidak sedikitpun ada kemeriahan Sekte Misty Cloud di masa lalu. Bahkan, tidak satupun sosok manusia terlihat saat angin musim gugur berhembus lewat. Tanah lapang terbuka itu berantakan dan sangat terlihat terlantar.
Selama mata Xiao Yan menatap pemandangan ini, tatapan mata Nalan Yanran memandang ke bawah dengan terkejut. Sesaat kemudian, ia menghela nafas dan seketika tidak bisa menahan untuk memandang Xiao Yan dengan tampang yang murka. Ia berbicara dengan suara yang dalam, "Apakah kau hanya puas setelah membuat semuanya menjadi seperti ini?"
Tatapan mata Xiao Yan dingin saat ia melirik Nalan Yanran yang agak amrah. Suaranya tenang saat ia berkata, "Apakah kau akan masih mengatakan hal ini jika kau melihat bagaimana klan Xiao milikku dibantai oleh Sekte Misty Cloud hingga tidak ada yang tersisa?"
Nalan Yanran berhenti dan tidak mengatakan apapun. Ia mendengar dari Yun Yun bagaimana kejam dan buasnya Seke Misty Cloud. Namun, ketika ia melihat sekte yang dulunya sibuk itu menjadi terlantar, hatinya tidak merasa terlalu baik.
Biji mata Nalan Yanran terhenti pada wajah tenang muda Xiao Yan yang lembut. Sebuah getaran kecil muncul di dalam matanya. Ia tampaknya telah menjadi jauh lebih dewasa dan dingin dibandingkan tiga tahun lalu. Kemungkinan, ia telah mengalami banyak hal selama tiga tahun ini.
Pikiran Nalan Yanran agak linglung saat ia memandang pemuda berjubah hitam di depannya. Ia tiba - tiba mengingat masalah yang mengubah hubungan di antara mereka berdua beberapa tahun lalu.
Hari itu, ia bergantung pada kekuatan Sekte Misty Cloud untuk dengan kejam menginjak - injak rasa bangga pemuda itu yang hanya tersisa sedikit karena Dou Qi - nya telah menghilang.
Ia masih bisa dengan jelas mengingat amarah dan kata - kata naifnya yang dingin dan ganas kala itu. Namun, kata - kata naifnya kala itu saat ini telah benar - benar menjadi nyata.
Kepahitan merembes keluar dari mulut Nalan Yanran saat ia memikirkan hal ini. Ia mencemooh dirinya sendiri, "Sebenarnya, aku saat ini merasa cukup menyesal mengenai masalah kala itu. Jika aku tidak pergi ke klan Xiao dengan keras kepala, kemungkinan, klan Xiao dan Sekte Misty Cloud akan baik - baik saja."
"Sayangnya, tidak ada obat untuk penyesalan di dunia ini." Xiao Yan menghirup nafas dalam - dalam. Ia seketika melambaikan tangannya dengan agak gelisah dan berkata, "Bawa aku menemui Yun Yun. Masalah itu sudah diselesaikan. Tidak ada cara untuk mengubahnya, apapun yang terjadi. Jadi, tidak perlu menyebutkannya."
Kepahitan di sudut mulut Nalan Yanran bahkan menjadi lebih hebat saat melihat sikap Xiao Yan ini. Bagian belakang giginya menggigit bibir bawahnya. Ini bisa dianggap sebagai buah kepahitan yang telah ia tanam. Kepahitan memang telah meresap jauh ke dalam hatinya, kini setelah ia memakannya.
"Aku tidak berpikir untuk membuatmu melupakan masalah kala itu. Hanya saja, aku ingin berkata bahwa diriku, Nalan Yanran, memang memiliki ketidakbijaksanaan seekor tikus. Mengingat situasi yang ada saat ini, aku bisa dianggap telah menanam kepahitanku sendiri." Nalan Yanran mencemooh dirinya sendiri sebelum seketika berbalik dan dengan cepat terbang di bagian belakang gunung. "Ikuti aku."
Sebuah sinar mengikuti Nalan Yanran ke bagian belakang gunung dan melewati beberapa hutan lebat di sepanjang jalan. Akhirnya, mereka berhenti di sebuah tebing gunung yang terjal.
"Guru berada di atas tebing. Kau bisa pergi sendiri. Setelah hari ini, guru dan diriku akan meninggalkan Kekaisaran Jia Ma. Kita mungkin akan jarang kembali kedepannya." Nalan Yanran menunjuk puncak tebing dan berbicara dengan suara yang lembut saat tubuhnya berhenti di depan tebing itu.
"Pergi?" Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar hal ini. Ia seketika bertanya dengan suara yang dalam, "Ke mana?"
"Kami masih tidak tahu. Benua Dou Qi ini terlalu besar dan aku sudah lama berpikir untuk pergi dan melihat dunia. Kali ini, aku akan menemani guru. Kita mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu di masa depan." Nalan Yanran menghela nafas dengan agak murung. Ia seketika berbalik dan berjalan menuruni tebing.
Wajah Xiao Yan sedikit serius saat ia memandang punggung Nalan Yanran. Ia menggertakkan giginya dan dengan cepat bergegas ke tebing gunung itu. Sesaat kemudian, ia muncul di tebing itu. Matanya memandang tepian tebing gunung yang curam ini. Terdapat seorang wanita berbaju putih yang sedang berdiri dengan anggun di titik itu. Ia memiliki rambut hitam yang halus, yang terjuntai di sepanjang pundaknya. Rambut itu melayang seiring hembusan angin sepoi - sepoi, tampak sempurna dan tenang.
"Kau telah tiba."
Wanita itu berbicara dengan suara yang lembut. Ia tiba - tiba menghela nafas dari jauh dan bertanya dengan suara yang dalam.
Wanita itu perlahan berbalik dan menunjukkan wajah cantiknya itu. Ia tentu saja adalah Yun Yun. Pada saat ini, mata cantiknya melirik Xiao Yan saat ia berkata, "Sekte Misty Cloud sudah tidak ada lagi. Percuma saja aku tetap tinggal. Aku telah terjebak di dalam Kekaisaran Jia Ma ini selama bertahun - tahun dan kini aku bisa pergi."
"Ada banyak ahli di benua Dou Qi yang sangat berbahaya. Sebagai seorang wanita, bepergian keluar untuk mencari pengalaman tidaklah berbeda dengan mencari penderitaan. Kekaisaran Jia Ma ini mungkin tidak semenarik dunia luar, tetapi kekaisaran ini bisa melindungimu." Xiao Yan menggertakkan giginya dan berbicara. Ia mengamati Yun Yun, sambil menunjukkan tampang yang putus asa di antara alisnya.
Yun Yun seketika mengungkapkan sebuah senyuman saat mendengar kata - kata Xiao Yan. Meskipun senyumnya itu singkat, hal itu membuat seseorang terpesona.
"Bagaimanapun juga, aku memiliki kekuatan di puncak kelas Dou Huang. Bagaimana bisa aku kau sebut sebagai wanita lemah yang tak dapat menahan seekor ayam?" Yun Yun sedikit menggelengkan kepalanya. Mata terangnya memandang Xiao Yan saat ia berkata pelan, "Kau telah membuat Sekte Misty Cloud seperti ini. Aku tahu kau melakukan hal ini untuk balas dendam, setelah Sekte Misty Cloud berusaha membinasakan klan Xiao-mu. Membubarkan Sekte Misty Cloud bisa dianggap sebagai ganjarannya. Aku tidak membencimu meskipun guru telah mati di tanganmu."
"Lalu, mengapa kau masih saja hendak pergi?" Xiao Yan mengernyitkan alisnya. Ia sedikit ragu sebelum berbicara, "Aku saat ini kekurangan ahli - ahli kuat di sampingku. Jika kau benar - benar tidak membenciku, kau bisa tinggal dan membantuku."
Sinar di biji matanya yang terang menatap Xiao Yan dengan saksama. Hal itu hanya berpaling setelah wajah Xiao Yan berubah sedikit memerah. Suara Yun Yun lembut saat ia berbicara, "Memang, aku tidak membencimu. Namun, aku pada akhirnya tetaplah Pemimpin Sekte Misty Cloud… meskipun Sekte Misty Cloud itu sudah tak ada lagi."
Xiao Yan mengepalkan tinjunya erat. Amarah muncul di dalam matanya. Ia memahami maksud Yun Yun. Ia memang tidak membencinya karena menghancurkan Sekte Misty Cloud. Tetapi, karena statusnya yang unik itu, ia tidak bisa berada di sampingnya.
"Mengingat status dan posisiku, aku seharusnya berusaha untuk membalas dendam. Namun, kau seharusnya tahu bahkan jika aku mampu, aku tidak sampai hati untuk bertindak… karena begini, sebaiknya aku pergi." Suara Yun Yun terdengar putus asa ketika ia menjawab.
Raut wajah Xiao Yan kelam. Wanita ini selalu begitu keras kepala!
"Aku dengar, kau berniat mendirikan sebuah faksi di dalam Kekaisaran Jia Ma. Apa yang telah dikumpulkan Sekte Misty Cloud selama bertahun - tahun berada di sini. Semua hal itu tak lagi begitu berguna bagiku sekarang. Aku akan memberikannya kepadamu." Yun Yun tersenyum saat ia memandang raut wajah Xiao Yan. Ia perlahan melangkah maju, membawa aroma yang harum. Ia seketika meletakan cincin hijau tua di tangan Xiao Yan.
Xiao Yan menggenggam cincin penyimpanan itu dengan erat. Matanya menatap dengan saksama ke arah wanita ini yang telah meninggalkan ingatan yang dalam, saat pertama kalinya ia pergi untuk berlatih. Ia bertanya dengan suara yang dalam, "Apakah kau harus pergi?"
Yun Yun melihat wajah muda lembut yang tampan itu dari dekat. Kelembutan muncul di dalam matanya. Kelembutan berkurang dan lebih banyak kedewasaan terlihat di wajah itu dibandingkan tiga tahun lalu.
"Anak muda, kau sungguh telah tumbuh besar He he, kini setelah Sekte Misty Cloud menjadi seperti ini, aku juga ingin pergi keluar dan berjalan - jalan. Mungkin aku akan kembali sekali lagi ketika aku berhasil menyelesaikan masalah di dalam hatiku. Pada saat itu, kemungkinan, aku tak akan menolakmu jika kau masih menginginkanku untuk tinggal dan membantumu." Yun Yun perlahan menjulurkan tangan lembutnya dan dengan lembut mengusap wajah Xiao Yan, sembari ia berbicara dengan suara yang lembut.
Wajah Xiao Yan pun berangsur - angsur berubah lebih lembut saat ia merasakan sentuhan lembut yang terpancar dari tangan Yun Yun. Bagaimanapun, ia tetap memiliki perasaan terhadap wanita di depannya itu.
"Terkadang, aku merasa bahwa kau terlalu berani di gua gunung kala itu dan mengabaikan ancamanku, kini mungkin…" Yun Yun tiba - tiba tertawa pelan saat matanya menatap Xiao Yan.
Xiao Yan tiba - tiba menjulurkan tangannya saat matanya berkedip. Ia memeluk pinggang lembut itu dan berbisik, "Apakah kau mengisyaratkan sesuatu?"
Warna merah terang samar muncul di wajah pucat Yun Yun yang seputih salju, saat dengan paksa dipeluk oleh Xiao Yan. Ia dengan lembut menolak sesaat, namun ia dipeluk lebih erat lagi oleh Xiao Yan.
Yun Yun hanya bisa berhenti berjuang setelah usahanya untuk melepaskan diri sia - sia. Ia membalikan tangannya dan sebuah rompi biru tua muncul di tangannya. Ia dengan lembut menekan rompi itu ke dada Xiao Yan dan berbicara lembut, "Ini adalah benda pertama yang aku berikan padamu. Semula, benda ini rusak, tetapi aku dengan cermat telah memperbaikinya. Meskipun benda ini tak begitu berguna bagimu sekarang, kau masih bisa menyimpannya. Jika tidak, jangan salahkan aku jika aku bertengkar denganmu jika kau tak dapat menunjukkannya ketika aku kembali ke Kekaisaran Jia Ma di masa depan."
Xiao Yan terkejut saat ia memandang rompi yang ditekan ke dadanya itu. Kejadian di sekitar Yun Yun di masa lalu juga mulai melesat satu per satu di kepala Xiao Yan, layaknya semburan air yang deras. Tatapan matanya sedikit terarah ke bawah, saat ia memandang perasaan lembut yang terkandung di mata Yun Yun yang menggerakan hati itu. Sebuah dorongan menggelora di dalam hatinya. Ia dengan paksa menyentuh dagu wanita itu yang seputih salju. Setelah itu, bibirnya ditempelkan pada bibir cantik berwarna merah di depannya.
Yun Yun hanya sempat memancarkan teriakan lembut saat diserang dengan diam - diam oleh Xiao Yan sebelum ia dihentikan. Tangan lembutnya memukul dada Xiao Yan, tetapi pukulannya itu lembut dan lemah. Bahkan, tidak ada sedikitpun tenaga di dalamnya.
"Lupakan saja. Bagaimanapun juga, aku hendak pergi. Aku akan membiarkanmu melakukan sesuka hatimu sekali ini…" Yun Yun dengan lembut menghela nafas saat ia menutup matanya. Mulutnya yang tertutup rapat perlahan terbuka dan membiarkan masuk serangan Xiao Yan itu.
Seorang pria dan wanita dalam sebuah pelukan erat di tebing sebuah gunung. Mereka memancarkan perasaan yang akan membuat hati semua orang merasakan panas membara.
Tangan halus Nalan Yanran dengan lembut bersandar pada dinding batu di satu sisi tebing gunung. Tatapan matanya terlihat rumit saat ia memandang pria dan wanita yang berpelukan di kejauhan. Sesaat kemudian, ia tersenyum dengan melankolis saat ia diam - diam pergi.