Perjuangan Menembus Surga

Permulaan Pelelangan



Permulaan Pelelangan

2Setelah badai yang disebabkan oleh pemurnian pil hari itu, topik pembicaraan di seluruh Paviliun Kaisar Hitam berkisar pada wanita berbaju putih dengan kekuatan mengerikan itu, dan juga ahli kimia misterius itu. Banyak orang saling berjaga di luar bangunan itu, berusaha mencari-cari petunjuk. Namun, tidak lagi ada bahkan sedikitpun pergerakan di dalam bangunan itu setelah pemurniannya selesai. Karena hawa membunuh yang sangat kuat, tidak ada yang berani mendekatinya dengan sembrono. Para pemilik paviliun itu tidak mengungkapkan wajah mereka terlepas adanya kegemparan di dunia luar.     

Beberapa orang datang berkunjung dengan pemikiran yang aneh, namun mereka hanya bisa pergi dengan bijak, setelah ditinggalkan di luar pintu yang tertutup. Mo Ya, yang berpikir dirinya sangat hebat, tentu saja termasuk di antara orang-orang ini.     

Ketika dunia luar berada di dalam sebuah kegemparan karena masalah kemarin, Xiao Yan hanya menyeret tubuhnya yang lelah keluar dari ruangan rahasia untuk pertama kalinya.     

Dokter Peri Kecil dan Zi Yan, yang sedang berdiri berjaga di ruang tamu, dengan cepat berjalan maju setelah melihat Xiao Yan akhirnya keluar dari ruangan rahasia itu. Mereka tidak bisa menahan helaan nafas pelan, ketika mereka melihat mata Xiao Yan penuh dengan bercak darah. Apakah orang ini ternyata segila ini ketika ia memurnikan pil?     

"Kau telah berdiam di ruangan rahasia itu selama dua hari. Kita sudah akan mendobrak paksa pintunya jika kau tidak keluar." Dokter Peri Kecil tidak dapat menahan menekan alisnya secara tegak lurus dan menegur. Ia memandang Xiao Yan meminum semua teh di atas meja sekaligus.      

Xiao Yan hanya tersenyum ketika ia mendengar Dokter Peri Kecil memarahinya. Ia tidak berhenti setelah menyelesaikan pemurnian Pil Pendobrak Zong kala itu. Alih-alih, ia sekali lagi membuka kualinya dan memurnikan beberapa pil obat lain setelah beristirahat dan memulihkan Dou Qi-nya. Oleh karena itu, waktu yang akhirnya ia habiskan sedikit lebih lama.     

Meskipun pemurnian berkelanjutan semacam ini menyebabkan Xiao Yan sangat lelah, ia memang berakhir dengan imbalan yang sangat melimpah. Kekayaannya sekarang akan bisa membuatnya memiliki kemampuan untuk bersaing dengan orang-orang di pelelangan itu.     

"Apakah ada masalah selama dua hari ini?" Xiao Yan meletakkan cangkir tehnya dan bertanya sambil tersenyum.     

"Selain beberapa orang bodoh, tidak ada yang berani dan mengganggu kita." Dokter Peri Kecil menjawab.     

"He he, sepertinya kau telah menghambat cukup banyak orang dengan niat buruk, dengan menunjukkan dirimu kala itu." Xiao Yan tersenyum saat ia menjawab.     

"Aku bertemu dengan seseorang dari 'Gerbang Xiao'. Orang itu seharusnya adalah kakak keduamu. Ada juga seorang pria tua yang kekuatannya berada di kelas Dou Zong di sebelahnya." Dokter Peri Kecil mengungkapkan pelan.     

"Itu seharusnya adalah Tetua Su Qian. Ia satu-satunya Dou Zong elit di Akademi Dalam." Xiao Yan tersenyum tipis. Jarinya dengan lembut mengetuk meja saat ia berbicara perlahan.     

"Tidakkah kau berencana untuk mengunjungi mereka?"      

Xiao Yan merenung sesaat sebelum perlahan menggelengkan kepalanya. Ia berkata, "Tidak untuk saat ini. Cukup banyak monster tua telah datang ke Kota Kaisar Hitam ini. Mereka semua kemari karena Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva. Jika kita menunjukkan hubungan kita dengan 'Gerbang Xiao' pada saat ini, hal itu malah akan menyebabkan beberapa dari mereka diam-diam mencari bantuan. Dengan begini, lebih baik kita menunjukkan diri kita di saat-saat genting."     

"Ini terserah padamu." Dokter Peri Kecil tidak peduli. Ia mengarahkan mata ungu keabu-abuannya ke atas dan berkata secara acak, "Mo Ya itu telah datang beberapa kali selama dua hari terakhir ini. Ia berkata bahwa pemimpin sekte dari Sekte Kaisar Hitam, Mo Tian Xing, ingin mengundangmu ke sebuah perkumpulan. Namun, aku menolak mereka karena kau sedang memurnikan pil-pil obat."     

"Tak masalah menolak mereka." Xiao Yan menganggukkan kepalanya. Sebuah pemikiran seketika melintas di hatinya saat ia bertanya, "Seperti apa kekuatan Mo Tian Xing?"     

"Ia juga merupakan seorang Dou Zong elit dan hampir sama denganku. Ia bisa dianggap sebagai seorang Dou Zong bintang empat." Dokter Peri Kecil merenung sebelum ia menjawab.     

"Dou Zong bintang empat ya…" Xiao Yan menggumam kepada dirinya sendiri.     

"Oh ya, orang berjubah abu-abu di pihak Lembah Api Iblis seharusnya juga seorang Dou Zong." Dokter Peri Kecil tampaknya telah mengingat sesuatu; jadi, ia mendadak berbicara lagi.     

Xiao Yan mengernyitkan alisnya. Jarinya yang bergerak perlahan berhenti sebelum ia menghela nafas, "Sesuai dugaan. Aku bilang bahwa Lembah Api Iblis tidak akan membiarkan Fang Yan datang begitu saja. Meskipun orang ini bisa dianggap setengah jalan ke kelas Dou Zong, masih ada sebuah perbedaan yang sangat besar ketika dibandingkan dengan seorang Dou Zong sejati. Mereka ternyata memiliki sebuah kartu tersembunyi. Aku penasaran apa latar belakang orang berjubah abu-abu misterius ini."     

"Aku tidak mengetahuinya." Dokter Peri Kecil juga menggelengkan kepalanya. Aura orang berjubah abu-abu itu sangatlah tidak jelas. Jika Dokter Peri Kecil tidak berada di dekatnya saat itu, kemungkinan bahkan dirinya akan sangat kesulitan mengetahui kekuatan orang ini. Ia juga benar-benar tidak mengetahui yang lainnya.     

"Sepertinya, Kota Kaisar Hitam tidak akan tenang. Terdapat juga banyak faksi yang tertarik dengan Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva. Namun, benda itu hanya ada satu. Hee hee, aku penasaran pihak yang mana yang akan menjadi pemenang terbesarnya kali ini?" Xiao Yan tertawa dingin. Ia punya firasat bahwa pelelangan kali ini akan dinodai dengan darah.     

Dokter Peri Kecil mengangguk pelan. Ia seketika melihat mata merah Xiao Yan dan dengan tak berdaya berkata, "Kau sebaiknya pergi dan istirahatlah dahulu. Pengurasan semacam itu tidak baik bagi tubuhmu."     

"Baik."     

Xiao Yan merasa agak malu setelah mendengar hal ini. Pengurasannya kali ini memang dahsyat. Jika ia tidak memulihkan diri dengan cepat, kemungkinan, beberapa beban dan bahaya akan mengenai tubuhnya. Saat ini, pelelangan itu hendak dimulai, dan kejadian - kejadian yang mengikutinya tidak akan mulus. Ia perlu mempertahankan tubuhnya di kondisi puncak setiap saat. Baru setelah itu ia bisa menjamin bahwa ia tidak akan lengah terhadap perubahan-perubahan yang tak terduga.      

"Jika begitu, aku akan pergi bertapa terlebih dahulu dan berusaha memulihkan kondisiku, sebelum dimulainya pelelangan besok." Xiao Yan menghela nafas, berdiri dan memandang langit malam di luar jendela. Ia secara refleks tersenyum sebelum berbicara dengan suara pelan.     

"Sepertinya malam ini akan menjadi sebuah malam tanpa tidur."     

...     

 Langit malam diam-diam pergi. Ketika sinar pertama matahari pagi muncul, kegiatan yang mengguncang bumi dalam sekejap meletus di dalam Kota Kaisar Hitam, yang semalaman hening. Manusia-manusia menggelora keluar dari segala arah, dengan cepat memenuhi jalanan besar yang kosong. Arah ke mana sosok-sosok manusia ini menuju adalah arah yang sama. Tempat itu adalah aula pelelangan raksasa di tengah kota! Hari ini adalah hari pelelangan terbesar yang telah diselenggarakan di dalam 'Daerah Pelosok Hitam' selama seratus tahun terakhir. Jumlah para ahli yang telah tiba sudah melampaui pelelangan manapun yang ada sebelumnya. Pengaruhnya juga menyelimuti setiap penjuru 'Daerah Pelosok Hitam'.     

Sebuah sinar matahari pagi menyebar menembus sebuah jendela dan memasuki sebuah ruangan. Sinar itu pada akhirnya merangkak ke seorang pemuda berjubah hitam yang duduk bersila di atas sebuah tempat tidur.     

Mata pemuda berjubah hitam yang tertutup rapat itu berkedut di bawah sinar matahari. Sesaat kemudian, matanya tiba-tiba terbuka. Sebuah aura yang luar biasa kuat mendadak menggelora keluar dari tubuh Xiao Yan layaknya seekor singa yang terbangun. Hal itu lanjut menyebar dari tubuh Xiao Yan hingga memenuhi seluruh ruangan.     

Sebuah api hijau giok yang seperti zat berkedip di dalam mata hitam gelapnya. Jubah hitam yang menyelimuti permukaan tubuh Xiao Yan berkibas tanpa adanya angin. Hal itu berulang kali memancarkan suara berkibas, dan setelah beberapa saat, cahaya dari api di dalam matanya perlahan memucat.     

Setelah cahaya dari api itu menghilang, jubah di tubuh Xiao Yan diam-diam berhenti bergerak. Jubah itu kembali menekan ke kulit Xiao Yan.     

Kegembiraan menjalar ke mata Xiao Yan ketika ia merasakan Dou Qi di dalam tubuhnya. Hal itu bahkan lebih kuat daripada dua hari lalu. Meskipun pemurnian pil yang gila selama dua hari ini telah membuatnya menjadi sangat kelelahan, ia menyadari bahwa Dou Qi-nya ternyata telah meningkat setelah ia menahan kelelahan ini dan berlatih semalam. Meskipun peningkatan semacam ini sangatlah kecil, seiring hal itu terkumpul selama berhari-hari dan berbulan-bulan, hanya masalah waktu sebelum pendobrakannya.     

Xiao Yan melompat turun dari kasur dan membasuh dirinya. Setelah itu, ia mengeluarkan sebuah jubah hitam yang luar biasa besar dan mengenakannya. Ia memakai sebuah Doupeng yang menutupi sekujur tubuhnya di dalam bayangan benda itu.     

Jari Xiao Yan dengan lembut mengusap Cincin Penyimpanannya sebelum ia tersenyum. Baru setelah itu ia mendorong pintu dan meninggalkan ruangannya.     

Dokter Peri Kecil dan Zi Yan yang sudah menunggu di aula, terkejut ketika mereka melihat orang berjubah hitam ini berjalan keluar. Zi Yan baru saja hendak tertawa, ketika sebuah jubah hitam dilemparkan ke arahnya, menutupi kepalanya.     

"Pakailah, jika tidak, Tetua Kepala dan yang lainnya akan mengenalimu. Dokter Peri kecil sudah menunjukkan dirinya, jadi ia tidak perlu memakainya." Xiao Yan berbicara sambil menatap Zi Yan yang telah melemparkan jubah hitam itu ke samping.      

"Pakaian yang begitu jelek. Aku tidak mau…" Wajah Zi Yan kecut. Meskipun ia berbicara seperti ini, ia dikalahkan sesaat kemudian oleh tatapan mata Xiao Yan. Ia dengan putus asa mengenakan jubah hitam itu. Seorang kecil berjubah hitam aneh muncul.      

"Ayo pergi. Pelelangan hari ini sepertinya akan sangat mengasyikkan."     

Xiao Yan tersenyum saat ia memandang dua orang yang sudah siap itu. Ia mendahului membuka pintu dan berjalan keluar. Zi Yan dan Dokter Peri Kecil mengikuti dekat di belakangnya.     

Karena pelelangan itu hendak dimulai hari ini, orang-orang yang menunggu di luar paviliun semuanya telah bubar. Hal ini menghindarkan mereka dari masalah. Mereka bertiga mencari rute mereka, sebelum berjalan keluar dari Paviliun Kaisar Hitam.     

"He he, saudara Yan Xiao, kau benar-benar telah membuatku menunggu."     

Regu Xiao Yan baru saja berjalan keluar dari area ini, ketika sebuah sosok putih datang ke arah mereka. Sebuah tawa terpancar ke dalam telinga mereka.      

"Sebuah jiwa yang tak mau pergi." Alis Dokter Peri Kecil tegak lurus ketika ia menatap senyum hangat Mo Ya.      

Xiao Yan tidak punya perasaan yang bagus terhadap orang ini. Tatapan di bawah jubah hitam itu melirik ke Mo Ya sebelum bertanya dengan suara yang samar, "Pemimpin Sekte Muda, apakah ada masalah?"     

Mo Ya memandang Xiao Yan yang tersembunyi di bawah sebuah jubah hitam besar. Matanya langsung berpaling ke Dokter Peri Kecil. Sebuah hawa panas membara menggelora di dalam hatinya saat ia memandang hawa dingin di wajah Dokter Peri Kecil yang menggerakkan hati. Ia mengeluarkan sebuah tablet giok dari Cincin Penyimpanannya dan tertawa, "He he, ini adalah sebuah kursi VIP bagi pelelangan itu. Hanya para ahli terkemuka dari 'Daerah Pelosok Hitam' memiliki kelayakan untuk mendapatkannya. Aku telah menghabiskan seluruh nafasku untuk bisa mendapatkan satu dari ayahku."     

"Terima kasih Pemimpin Sekte Muda." Hati Xiao Yan bergembira ketika ia melihat sikap lembut di wajah orang itu. Ia tanpa basa basi mengambil tablet giok dari tangan orang itu. Tanpa mengatakan ucapan terima kasih lagi, ia berbalik dan berjalan keluar dari pintu keluar Paviliun Kaisar Hitam. Zi Yan yang diam-diam tertawa dan Dokter Peri Kecil mengitari Mo Ya dan mengikuti.     

Wajah Mo Ya berkedut. Ia dengan ganas mengutuk Xiao Yan di dalam hati, sebelum sebuah senyuman kembali menumpuk di wajahnya. Namun, ia hendak mengikuti ketika suara sedingin es menyebabkan wajahnya dalam sekejap mengeras. Kakinya seperti telah direkatkan ke tanah.     

"Jika kau tidak suka dengan umur panjangmu, kau bisa mengikuti kami!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.