Ludah Pengolah Jiwa
Ludah Pengolah Jiwa
Mata Xiao Yan memadat saat ia memandang tiga kata-kata berwarna merah darah itu. Hatinya seketika merasa sedikit ragu saat ia perlahan membuka gulungan bambu itu. Kata-kata merah darah lainnya, yang mengandung kehausan akan darah terjiplak di matanya.
"Boneka Iblis Langit. Teknik ini bukanlah sebuah Metode Qi maupun sebuah Teknik Dou biasa. Sebaliknya, ini adalah sebuah teknik boneka yang telah diwariskan turun menurun dari zaman kuno. Seseorang harus mengumpulkan tiga benda agar bisa memurnikan Boneka Iblis Langit. Sebuah mayat, sebuah roh, dan sebuah Inti Monster. Mayat itu adalah alatnya, rohnya adalah pemandu, dan Inti Monsternya adalah hatinya. Ini, disandingkan dengan banyak bahan obat lainnya, pada akhirnya akan membentuk sebuah Boneka Iblis. Boneka Iblis itu dibagi menjadi tiga tingkat, Langit, Tanah, dan Manusia. Perbedaan di antara mereka ditentukan oleh bahan-bahan dan api yang digunakan dalam pemurnian. Sebuah Boneka Iblis memiliki kekuatan yang tak ada habisnya, dan tidak memiliki emosi maupun dapat merasakan rasa sakit. Hal itu pada dasarnya adalah sebuah mesin pembunuh."
Keterkejutan di wajah Xiao Yan menjadi lebih pekat saat tatapan matanya perlahan menatap kata-kata merah darah di gulungan bambu. Hal yang disebut sebagai teknik Boneka ini adalah sesuatu yang pernah ia dengar sebelumnya. Namun, tak terduga bahwa hal itu ternyata semisterius ini.
Ketika tatapan mata Xiao Yan berpaling dari kata merah darah yang terakhir, ia pun menghembuskan nafas panjang. Hatinya sangat tertarik dengan yang disebut 'Boneka Iblis Langit' itu. Jika ia memurnikan satu, kemungkinan besar ia akan memiliki sebuah pengawal pribadi tambahan di sampingnya yang hanya mematuhi perintahnya…
Xiao Yan menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. Ia menyerahkan gulungan bambu itu kepada Su Qian dan yang lainnya di sebelahnya. Wajah mereka juga menunjukkan sebagian keterkejutan setelah mereka menerima dan membacanya dengan cermat.
"Teknik boneka sejenis ini adalah sesuatu yang terkadang aku lihat di beberapa buku kuno. Namun, aku tidak pernah menemukan sebuah metode pemurnian. Tak terduga bahwa Hantu Iblis Tanah Tua ternyata memiliki sebuah koleksi semacam ini. Kemungkinan besar, Inti Monster afinitas api peringat 7 tadi adalah sesuatu yang didapatkan oleh orang tua itu, agar bisa memurnikan 'Boneka Iblis Langit'." Su Qian berdecak dan menghela nafas setelah ia selesai membaca gulungan itu.
Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia menjulurkan tangannya dan mengeluarkan Inti Monster merah membara itu. Xiao Yan mengusapnya dengan tangannya. Senyum yang berada di wajahnya menjadi lebih lebar saat ia merasakan energi agung yang terkandung di dalamnya.
"Namun, metode pemurnian 'Boneka Iblis Langit' ini memang menunjukkan kehausan akan darah. Mengambil mayat dan roh seseorang, lalu mencampurnya dengan sebuah Inti Monster. Mengumpulkan tiga benda dan mengarahkan mereka dengan metode pemurnian mereka sendiri yang unik. Mungkin, kekuatan benda yang dimurnikan akan benar-benar sangat mengejutkan." Su Qian menggelengkan kepalanya dan mengembalikan gulungan bambu itu. Ia berkata, "Kau sebaiknya simpan benda ini. Tidak akan bagus benda semacam itu muncul di dalam akademi. Karena kau hendak menjelajahi Dataran Tengah, ini paling cocok untukmu."
"Terima kasih Tetua Kepala."
Xiao Yan tersenyum saat menerima gulungan itu. Ia tidak berlagak. 'Boneka Iblis Langit' ini memang membuatnya tertarik. Terlebih lagi, selain beberapa bahan khusus, ia pada dasarnya memiliki semua bagian-bagian dasar yang tertera di situ: mayat, roh, dan Inti Monster. Ia mungkin akan bisa memurnikan yang disebut sebagai 'Boneka Iblis Langit'.
Xiao Yan menyimpan gulungan bambu dan Teknik Penciptaan Api ke dalam Cincin Penyimpanannya. Ia memandang ke sekitarnya. Metode Qi dan Teknik Dou lain di sekitar tempat ini tidak lagi bisa memuaskannya. Hanya bahan-bahan obat langka yang disimpan secara sempurna yang memiliki kegunaan baginya. Jadi, ketika ia mengambil benda-benda yang ada, ia juga mengambil beberapa bahan obat yang mungkin akan berguna baginya di masa depan.
Setelah mengambil semua benda yang ia butuhkan, Xiao Yan akhirnya berhenti tanpa merasa benar-benar puas. Sedikit benda yang tersisa di dalam gudang bisa menarik perhatiannya. Namun, ini adalah sebuah durian runtuh yang besar bagi Gerbang Xiao. Gerbang Xiao baru didirikan untuk kurun waktu yang singkat dan pondasinya masih lemah. Sekte itu tidak memiliki banyak Metode Qi maupun Teknik Dou untuk diterapkan oleh para anggotanya. Kini, setelah mereka menjarah penyimpanan Lembah Api Iblis, mereka pada akhirnya bisa memecahkan masalah ini.
Xiao Li pun tersenyum ketika ia melihat Xiao Yan berhenti. Ia memanggil beberapa anggota Gerbang Xiao dan menggunakan beberapa Cincin Penyimpanan untuk memindahkan semuanya. Kemudian, semua orang memandang ke gudang yang kosong itu, tertawa datar dengan wajah-wajah yang kelam, dan pergi…
Setelah menjarah Lembah Api Iblis, Xiao Yan meninggalkan beberapa anggota Gerbang Xiao untuk berjaga, sebelum semua orang lainnya terbang menuju Akademi Dalam. Pada saat ini, ada banyak hal yang harus Xiao Yan lakukan. Jangankan masalah memurnikan 'Boneka Iblis Langit'. Hal yang paling penting adalah untuk memurnikan sejenis pil obat yang dapat memberi nutrisi kepada roh seseorang dalam waktu sepuluh hari. Jika tidak, jika roh Tian Huo zun-zhe diam-diam berhamburan pergi, roh ganas yang tersegel di dalam cincin itu kemungkinan besar akan keluar lagi. Tentu saja, dibandingkan dengan bertarung melawan roh ganas itu, masalah yang paling serius adalah kehilangan bantuan besar yang bisa disediakan Tian Huo zun-zhe di masa depan. Xiao Yan jelas tahu sebenarnya keuntungan macam apa yang akan ia nikmati setelah kekuatan Tian Huo zun-zhe dipulihkan. Pada saat itu, kemungkinan besar, ia akan memiliki sebagian rasa percaya diri bahkan ketika menghadapi 'Aula Jiwa' secara langsung. Lagipula, menurut sepengetahuannya, di atas para Pelindung terdapat para Tetua Terhormat. Para Tetua Terhormat ini kemungkinan besar sedikit lebih rendah daripada Ketua Aula yang misterius. Dari sini, bisa diketahui bahkan 'Aula Jiwa' memiliki para ahli di kelas Dou Zun.
Terlebih lagi, ia hendak segera pergi ke Dataran Tengah. Para ahli di sana ada sebanyak awan di langit. Terlebih lagi, orang-orang yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam 'Perkumpulan Pil' kemungkinan besar tidak memiliki latar belakang maupun kekuatan yang lemah. Jika ia tidak punya beberapa kartu as, kemungkinan besar ia akan dimakan oleh orang lain hingga bahkan tulang-tulangnya lenyap. Orang yang lemah hanyalah daging untuk dimakan oleh yang kuat. Ini adalah sebuah peraturan yang tidak akan berubah dimanapun seseorang berada.
Jadi, Xiao Yan harus menyiapkan semua kartu asnya selama waktu yang tersisa ini. Ia juga perlu mempelajari lebih banyak mengenai Dataran Tengah agar bisa menyiapkan dirinya secara mental.
Xiao Yan memasuki tempat di mana bahan-bahan obat disimpan setelah kembali ke Akademi Dalam. Ia harus memanfaatkan setiap menit dan detik agar bisa memurnikan pil obat yang memberikan nutrisi bagi roh.
Waktu sepuluh hari memang sedikit ketat. Hal itu pada dasarnya merupakan sebuah tugas yang mustahil untuk diselesaikan oleh Xiao Yan yang dulu. Namun, untungnya Yao Lao telah meninggalkan koleksi yang kaya bagi Xiao Yan ketika ia ditangkap. Koleksi ini penuh dengan banyak resep-resep obat yang telah dipelajari Yao Lao selama masa hidupnya. Dengan resep-resep obat ini, Xiao Yan bisa menemukan solusi yang benar. Tidak perlu baginya untuk tergesa-gesa pergi ke semua tempat untuk mencari resep obat di menit-menit terakhir.
Sebuah pil obat untuk perawatan sebuah roh cukup tidak biasa. Jadi, hal itu cukup langka. Namun, Yao Lao memang pantas menyandang namanya sebagai Yao zun-zhe. Xiao Yan hanya membutuhkan satu jam mencari sebelum ia akhirnya menemukan pil obat yang cocok bagi Tian Huo zun-zhe yang sekarang dari antara banyak resep-resep obat itu.
"Ludah Pengolah Jiwa."
Taraf benda kecil ini tidak dianggap terlalu tinggi. Itu secara kebetulan merupakan sebuah pil di sekitar taraf 5 dan tidak terlalu merepotkan untuk dimurnikan. Namun, satu-satunya kekurangannya adalah bahan-bahan yang dibutuhkan terlalu tidak biasa. Untungnya, koleksi Xiao Yan yang sekarang sangatlah kaya. Juga, Akademi Dalam memiliki sebuah penyimpanan yang telah dipenuhi selama bertahun-tahun lamanya. Jadi, hal itu tidak membuat Xiao Yan terlalu pening.
Setelah mengumpulkan banyak bahan obat yang dibutuhkan untuk memurnikan 'Ludah Pengolah Jiwa', Xiao Yan menghela nafas lega. Kemudian, ia mengeluarkan kuali obatnya. Apinya perlahan melayang dari tangannya dan mulai bekerja keras untuk memurnikan sebuah pil selama periode hitungan mundur sebelum berhamburnya roh Tian Huo zun-zhe. Mungkin ini karena ia dikejar waktu, tetapi hati Xiao Yan telah menjadi sedikit lebih gelisah. Jadi, ia gagal dalam dua upaya pertamanya dalam memurnikan. Namun, untungnya Xiao Yan paham sumber masalahnya setelah gagal dua kali. Ia perlahan menenangkan dirinya. Proses pemurnian itu berangsur-angsur mengambil jalur yang benar.
Pemurnian kali ini tidak berakhir, bahkan setelah berlanjut selama tiga hari penuh. Meskipun 'Ludah Pengolah Jiwa' ini mungkin tidak tampak sulit untuk dimurnikan, hal itu menghabiskan waktu yang luar biasa lama. Setelah pelajaran tadi, hati Xiao Yan tidak menjadi gelisah. Ia terus mempertahankan sebuah api hangat, perlahan memurnikan gumpalan cairan yang seperti batu zamrud di dalam kuali obat itu.
Dengan sikap tenang ini, tidak ada masalah lain yang terjadi selama pemurniannya. Ketika pemurnian itu mencapai hari ke lima, Xiao Yan, yang matanya tertutup rapat, akhirnya terbuka. Ia mengisyaratkan dengan tangannya dan sebuah gumpalan cairan yang memancarkan kilauan seperti zamrud melesat keluar dari kuali obat. Kemudian, hal itu melayang di depannya.
Xiao Yan menghela nafas lega saat ia memandang gumpalan carian zamrud itu saat tenaga kehidupan meresap dari hal itu. Ia perlahan mengangkat jarinya yang mengenakan cincin berwarna putih. Jarinya mengisyaratkan, dan cairan itu melayang turun. Akhirnya, hal itu terjatuh di cincin dan perlahan meresap ke dalamnya.
Cincin berwarna putih, yang telah diam selama beberapa hari terakhir, akhirnya memancarkan sebuah kilauan terang setelah 'Ludah Pengolah Jiwa' ini memasukinya. Xiao Yan bisa merasakan roh itu, yang telah tertidur, perlahan terbangun.
Ketika tetesan terakhir dari 'Ludah Pengolah Jiwa' itu seutuhnya memasuki cincin, roh di dalam cincin memancarkan sebagian kehidupan. Sebuah suara tua yang penuh dengan ucapan syukur bisa terdengar.
"He he, Xiao Yan, kebaikanmu terlalu besar hanya untuk diberi ucapan terima kasih saja. Kali ini, kau bisa anggap diriku yang tua ini berutang budi kepadamu."
Xiao Yan menghembuskan nafas panjang seolah-olah ia telah melepaskan beban berat saat mendengar suara yang akrab itu. Ia menyeka keringat dingin di keningnya dan tersenyum saat ia berkata, "Apa yang dikatakan tuan Tuan Yao. Jika kau tidak turut campur dan menyelesaikan roh ganas itu, aku sudah tidak beruntung."
"Aku menyelesaikan roh ganas itu karena aku ingin merenggut Kekuatan Spiritualnya. Oleh karena itu, hal ini tidak ada kaitannya denganmu. Kau tidak perlu mengatakan apapun lagi. Diriku yang tua ini bukanlah seseorang yang tidak bisa membedakan kebaikan hati dan kebencian." Tawa Tian Huo zun-zhe terpancar dari cincin itu.
Xiao Yan hanya bisa merentangkan tangannya saat mendengar hal ini. Ia tentu saja tidak akan menolak seorang Dou Zun elit yang berhutang budi kepadanya.
Xiao Yan menjulurkan tangannya dan mengembalikan kuali obat itu ke Cincin Penyimpanannya. Ia merapikan tempat itu sedikit sebelum berjalan keluar dari gudang. Ia berkata sembari berjalan, "Tuan Yao baru saja bangun, kau sebaiknya berisitrahatlah dahulu. Tidak perlu terburu-buru mengenai masalah roh ganas itu."
"Ya, dengan kondisiku sekarang, akan sulit untuk memurnikannya." Tian Huo zun-zhe setuju dengannya.
Xiao Yan tersenyum. Ia mendorong pintu itu terbuka dan perlahan berjalan di dalam sinar matahari yang menyilaukan. Namun, ia baru saja berjalan keluar ketika ia melihat Xiao Li berjalan mondar-mandir di luar gudang. Ia langsung terkejut saat ia tersenyum dan bertanya, "Kakak kedua, mengapa kau ada di sini?"
Xiao Li bergegas membalikkan badan ketika ia mendengar suara ini. Ia langsung menghela nafas lega ketika ia melihat Xiao Yan berjalan keluar. Raut wajahnya menjadi serius saat ia berkata, "Kau akhirnya telah keluar. Cepat! Cepat pergi dan periksa Dokter Peri Kecil. Sesuatu telah terjadi padanya!"
Senyum di wajah Xiao Yan mendadak menjadi kaku. Tanpa menunggu Xiao Li bereaksi, ia berubah menjadi sesosok hitam yang kabur yang menerjang pergi secepat petir. Xiao Li tersenyum kecut dan menghela nafas, sebelum dengan cepat mengikuti sosok itu.