Perjuangan Menembus Surga

Memurnikan Boneka Iblis Langit



Memurnikan Boneka Iblis Langit

2Sebuah kabut darah yang gelap menggelora ke segala arah dari cincin berwarna putih itu. Hal itu dengan cepat menggumpal menjadi sebuah sosok berwarna darah di dalam gua.     

Sosok ini baru saja muncul ketika sebuah bau yang luar biasa pekat menyebar. Namun, dua orang di dalam gua itu bukanlah orang-orang biasa. Emosi negatif sejenis ini tidak berhasil mempengaruhi pikiran mereka.     

Roh ganas itu baru saja muncul ketika hal itu melihat Xiao Yan dan Tian Huo zun-zhe. Mungkin, roh itu telah ditangkap saat terakhir kali roh itu melihat orang-orang ini, tetapi ternyata roh itu tidak menerkam mereka. Alih-alih, roh itu berbalik, berubah menjadi sebuah bayangan darah yang dengan liar melesat keluar dari gua. Roh itu tampaknya takut terhadap mereka dan ternyata berusaha melarikan diri.     

"Hmm, kau ingin melarikan diri?"     

Tian Huo zun-zhe mendengus dingin saat melihat tindakan roh ganas itu. Tangannya mengepal dan Api Hati Gugur di depannya dengan cepat menyebar. Hal itu berubah menjadi sebuah jaring api saat bergegas keluar. Akhirnya, jaring itu berhasil menyegel pintu keluar gua tepat sebelum sosok darah tadi mencapainya.     

Perasaan takut melintas di mata berwarna darah roh ganas itu ketika roh itu melihat jaring api tak kasat mata itu. Meskipun roh itu tidak memiliki kecerdasan, nalurinya memberitahunya bahwa jaring api tak kasat mata di depannya itu akan sangat melukainya.     

Sosok darah itu dengan paksa menghentikan tubuhnya yang menerjang di tengah-tengah sebuah pekikan yang memekakkan telinga. Kemudian, sosok itu menghentikan tubuhnya di sebuah titik yang hanya berjarak lima kaki dari jaring api tersebut.     

Tubuhnya itu berhenti, tetapi sebelum sosok darah itu bisa bergembira, Tian Huo zun-zhe mengayunkan lengan bajunya. Orang dapat melihat saat jaring api itu terjatuh, sebelum berubah menjadi sesuatu seperti seekor serigala yang lapar, menerjang maju. Jaring itu membungkus roh ganas tersebut, yang tidak bisa mundur tepat waktu.     

Chi! Chi!     

Jaring api itu baru saja bersentuhan dengan tubuh roh ganas tadi, ketika hal itu seketika memancarkan gelombang-gelombang kabut putih. Sebuah suara 'chi chi' berulang kali muncul seiring dengan perjuangan mati-matian roh ganas itu. Meskipun roh itu tidak memiliki kecerdasan apapun, Api Hati gugur mampu mempengaruhi rohnya. Sulit untuk menghindari rasa sakit membakar yang berasal dari roh seseorang.      

Gelombang-gelombang kabut berwarna darah yang kental menggelora dari tubuh roh ganas itu saat ia berjuang. Setelah itu, kabut itu bertumbukan dengan jaring api tak kasat mata di sekitar, dan mereka pun mulai dengan ganas dan kejam menggerus satu sama lain.     

"Hmm!"     

Sebuah ekspresi dingin melintas di amta Tian Huo zun-zhe ketika ia melihat pemberontakan roh ganas itu. Tangannya mendadak berubah dan jaring api itu mulai menyusut perlahan. Ketika jaring api ini sedang menyusut, tubuh roh ganas di dalamnya juga menjadi lebih kecil.     

"Xiao Yan, tingkatkan kekuatan Api Hati Gugur!"     

Tian Huo zun-zhe mendadak berteriak saat ia menatap jaring api yang menyusut itu.     

Xiao Yan, yang sudah menunggu perintah di samping, seketika menganggukkan kepalanya saat mendengar hal ini. Ia menjentikkan jarinya dan sebuah gelombang Dou Qi melesat keluar. Akhirnya, hal itu mendarat di jaring api tersebut. Dou Qi itu dengan cepat ditelan oleh jaring api tersebut. Seiring konsumsi Dou Qi oleh jaring api itu, api tak kasat mata yang berdiam di permukaannya menjadi semakin pekat. Di sisi lain, roh ganas di dalamnya berulangkali memancarkan pekikan murka karena pembakaran yang terjadi. Bagaimanapun hal itu berjuang dengan hebat, terlalu sulit baginya untuk melarikan diri dari kekangan jaring api itu.     

"Terus perkuat!" Tian Huo zun-zhe melirik roh yang masih berjuang dan memerintah dengan suara yang dalam.     

Raut wajah Xiao Yan tenang. Kesepuluh jarinya menjentik berulang kali, dan banyak pilar-pilar Dou Qi terpancar. Akhirnya, mereka seutuhnya melebur dengan jaring api itu. Dengan tambahan lebih banyak Dou Qi, suhu dari Api Hati Gugur menjadi mengerikan. Pada akhirnya, roh ganas itu akhirnya meletus di tengah-tengah teriakan yang menyedihkan, dan berubah menjadi sebuah kabut berwarna darah yang kental, yang melayang di dalam jaring api.     

Tian Huo zun-zhe menghela nafas lega saat melihat kejadian ini. Segel di tangannya berubah dan jaring api itu berangsur-angsur berhamburan. Hal itu segera menggumpal menjadi sebuah kuali sebesar tiga meter yang terbuat dari api. Gumpalan kabut berwarna merah yang ganas itu terjebak di dalam kuali.     

Keterkejutan juga melintasi mata Xiao Yan saat ia mengamati cara terampil Tian Huo zun-zhe dalam membentuk sebuah kuali api. Ia memang pantas menjadi seorang Dou Zun elit. Xiao Yan mengakui bahwa metode pengendalian apinya jauh lebih lemah daripada orang itu. Tian Huo zun-zhe memang pantas menyandang namanya. TL: Tian Huo - berarti api langit     

Suhu di dalam kuali api itu sangatlah mengerikan. Dengan dimurnikan di bawah suhu setinggi itu, gumpalan kabut berwarna darah yang kental itu perlahan menjadi pucat. Xiao Yan tahu bahwa selama warna darah di dalamnya seutuhnya dimurnikan, roh ganas itu akan berhasil dimurnikan menjadi sebuah gumpalan Kekuatan Spiritual yang sangat murni…     

Namun, proses pemurnian semacam itu agak lambat. Kemungkinan besar seseorang akan kesulitan seutuhnya memurnikan roh ganas pada kecepatan ini tanpa setidaknya menghabiskan waktu selama tiga hingga empat hari…     

"Baiklah, berikutnya, aku akan membutuhkanmu untuk membantuku mempertahankan kuali api ini. DIriku yang sekarang tidak bisa mempertahankan pengurasan kuali api ini." Wajah Tian Huo zun-zhe menunjukkan sebuah senyuman saat ia memandang kabut berwarna darah itu, perlahan dimurnikan di dalam kuali api. Kemudian, ia tersenyum saat ia berbicara kepada Xiao Yan.     

"Baik, tuan Yao, kau bisa tenang saja." Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Api itu dikendalikan oleh Tian Huo zun-zhe. Hal yang hanya ia perlu lakukan adalah menyediakan Dou Qi yang cukup untuk menggerakan Api Hati Gugur. Ini tidak terlalu menguras kekuatan mentalnya.     

Tian Huo zun-zhe pun tersenyum dan mengangguk ketika ia mendengar hal ini. Kemudian, ia perlahan menutup matanya dan duduk bersila di udara. Seutas Kekuatan Spiritual keluar dan mengendalikan api di dalam kuali api untuk melanjutkan pemurniannya.     

Xiao Yan kembali menuang segelombang Dou Qi ke dalam kuali api saat melihat Tian Huo zun-zhe menutup matanya. Kemudian, ia mengepalkan tangannya dan sebuah gulungan bambu cokelat keabu-abuan muncul di tangannya.     

"Boneka Iblis Langit."     

Gulungan ini tentu saja adalah sebuah harta karun yang telah Xiao Yan dapatkan dari menjarah gudang Lembah Api Iblis. Teknik boneka yang tercatat di gulungan itu membuatnya sangat penasaran.     

Jari Xiao Yan perlahan membuka gulungan itu. Kata-kata yang tertulis mulai masuk ke kepala Xiao Yan satu per satu, sebelum meninggalkan sebuah ingatan yang dalam yang sulit untuk dihilangkan.     

Gua itu perlahan menjadi hening. Tian Huo zun-zhe memusatkan perhatiannya pada api yang sedang memurnikan roh ganas, sembari Xiao Yan melayangkan perhatiannya kepada dunia misterius yang tercatat di dalam gulungan bambu itu.     

Suasana yang sunyi ini berlanjut sekitar satu jam, sebelum Xiao Yan tersadar karena suara mendesak Tian Huo zun-zhe. Ia seketika tersenyum malu dan bergegas mengeluarkan segelombang Dou Qi untuk dilemparkan ke dalam kuali api itu.     

Setelah satu jam belajar, Xiao Yan pun mendapatkan sebagian pemahaman terhadap 'Boneka Iblis Langit' ini. Jika seseorang ingin memurnikan benda ini, ia akan harus memiliki tiga bahan kunci yang tertulis di pengenalannya: sebuah mayat, sebuah Inti Monster, dan sebuah roh. Tentu saja, selain semua ini, ia akan membutuhkan semacam bahan logam khusus agar bisa membuat tubuh boneka itu menjadi lebih tangguh lagi.     

Xiao Yan mengetuk gulungan bambu itu dengan lembut di lengannya. Ia pun mulai berpikir keras. Ia pada dasarnya memiliki semua benda ini. Untuk mayatnya, ia memiliki tubuh Yun Shan dan Iblis Tanah Tua. Untuk Inti Monster, Inti Monster afinitas api peringkat 7 itu seharusnya cukup. Untuk rohnya, Pelindung Tie dari 'Aula Jiwa' yang ia dapatkan dari Kekaisaran Chu Yun kala itu adalah pengganti yang terbaik. Xiao Yan juga memiliki beberapa bahan logam khusus di Cincin Penyimpanannya. Karena ia adalah seorang ahli kimia, sudah menjadi kebiasaannya untuk mengumpulkan berbagai macam benda.     

Sebuah kilauan dingin mendadak melintasi mata Xiao Yan saat ia memikirkan mengenai roh-roh. Ia menggoyangkan tangannya dan sebuah botol giok dengan api tak kasat mata samar yang menutupi mulutnya muncul di tangannya. Terdapat seutas riak roh yang samar-samar merembes keluar dari benda itu.     

Jari Xiao Yan mengusap mulut botol itu dan menghilangkan lapisan api tadi. Ia menurutp matanya dan sebuah Kekuatan Spiritual membawa sebuah suara yang terpancar ke dalam botol giok itu.     

"Han Feng, apakah kau tahu tempat di mana 'Aula Jiwa' mengurung guru?"     

"Ha ha, Xiao Yan, apakah kau ingin menyelamatkan orang tua itu yang tak mau mati itu? Berhentilah berkhayal. Kemampuan kecilmu ini seperti seekor semut jika kau bertemu dengan para ahli sejati dari 'Aula Jiwa'. Hee hee, jika kau benar-benar ingin tahu, kau bisa biarkan aku keluar dan memohonlah dengan benar. Mungkin, aku akan mendadak berbelas kasihan dan mengungkapkan sedikit informasi kepadamu!" Sebuah tawa yang angkuh terdengar dari botol giok itu.     

Wajah Xiao Yan tetap tak acuh. Ia tidak ingin membuang-buang nafasnya. Dengan satu kali jentikkan jari, sebuah gumpalan api hijau giok memasuki botol giok itu. Segera, sebuah teriakan menyedihkan yang memekakan telinga terpancar dari botol giok tersebut.     

"Berhentilah membakar. Apa yang ingin kau ketahui? Kita bisa membahas masalahnya baik-baik!"     

Xiao Yan tak menghiraukan teriakan ketakutan di dalam botol giok itu. Dengan satu kali sapuan jarinya, sebuah api tipis kembali menyegel mulut botol itu. Ia lalu mengamati botol giok itu sebelum meletakkannya kembali ke dalam Cincin Penyimpanannya. Ketika berhadapan dengan orang semacam itu, akan lebih mudah untuk berbicara jika ia dibiarkan sedikit menderita.     

Xiao Yan melirik kuali api itu setelah melakukan semua ini. Kabut darah kental di dalamnya telah memudar secara cukup signifikan. Jelas, pemurnian itu berjalan cukup baik.     

Tatapan mata Xiao Yan berpaling dari kuali obat itu. Ia bermain-main dengan gulungan bambu di tangannya dan merasa ragu sesaat, baru kemudian menyimpannya di dalam Cincin Penyimapannya. Saat ini, ia masih perlu mengurus kuali api itu. Jadi, sebaiknya ia tidak memurnikan hal lain. Tidak akan terlalu terlambat untuk menunggu hingga setelah ia benar-benar memurnikan roh ganas sebelum memulai.     

Xiao Yan berhenti ragu setelah ia memutuskan di dalam hatinya. Ia menghembuskan nafas, duduk bersila, dan mulai menyerap energi untuk memulihkan pengurasan di dalam tubuhnya.     

…     

Tiga hari pemurnian yang sunyi terlewati dalam sekejap…     

Pada hari ini, dua orang di dalam gua yang matanya tertutup, membuka mata mereka bersama tanpa persetujuan sebelumnya. Tatapan mata mereka dilayangkan ke kuali api yang mengambang di udara. Mereka berdua merasakan bahwa kabut berwarna darah kental itu telah seutuhnya hilang, dan yang menggantikannya adalah segumpalan uap yang kacau. Xiao Yan merasakan sebuah Kekuatan Spiritual yang luar biasa pekat di dalam uap itu.     

"Itu akhirnya telah berhasil dimurnikan…"     

Sebuah ekspresi bersemangat melintas di mata Tian Huo zun-zhe saat ia menatap gas tak kasat mata itu. Ia menggerakan tangannya dan kuali api itu runtuh. Hal itu seketika berubah menjadi sebuah gumpalan api tak kasat mata, yang bergegas ke arah Xiao Yan sebelum masuk ke dalam tubuhnya.     

Gumpalan gas kacau itu ditelan oleh Tian Huo zun-zhe setelah hal itu mendekatinya. Sosoknya lalu berguncang dan berubah menjadi sebuah sinar putih yang memasuki cincin berwarna putih itu.     

"Ha ha, Xiao Yan, kata-kata tidak bisa menyatakan terima kasih untuk kebaikan hati sebesar itu. Diriku yang tua ini akan datang dan mengembalikan kebaikan hati ini setelah seutuhnya menyerap Kekuatan Spiritual ini. Dan juga, waktu yang aku perlukan untuk penyerapan ini mungkin agak lama. Kau sebaiknya lebih berhati-hati."     

Xiao Yan pun tersenyum ketika ia mendengar tawa Tian Huo zun-zhe. Ia sedikit mengangguk dan mendongak untuk memandang gua yang kosong itu. Ia tertawa pelan, "jika begitu, aku akan memurnikan 'Boneka Iblis Langit'..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.