Perjuangan Menembus Surga

Pemurnian



Pemurnian

0Langit malam diselimuti cahaya bintang-bintang. Tempat-tempat di luar sangat sunyi. Selain bunyi katak yang sesekali terdengar, semuanya benar-benar sunyi. Sebuah angin dingin membelit bagian dalam sebuah gua yang kosong sembari Xiao Yan duduk bersila di atas sebuah batu raksasa di dalam gua dengan raut wajah serius. Sesaat kemudian, ia melambaikan tangannya dan dua benda bergegas keluar dari Cincin Penyimpanannya. Benda-benda ini mendarat dengan keras di atas tanah, mengaduk sebagian debu yang ada.     

Dua mayat yang telah dibekukan muncul di atas tanah. Xiao Yan tidaklah asing dengan dua mayat ini. Mereka adalah Yun Shan dan Iblis Tanah Tua…     

Tatapan mata Xiao Yan perlahan menatap wajah dua mayat ini, yang telah mempertahankan raut wajah mereka. Akhirnya, tatapan matanya berhenti pada Yun Shan yang berjubah putih. Xiao Yan akhirnya menghela nafas panjang setelah beberapa waktu yang agak lama. Setelah bertahun-tahun, kebencian Xiao Yan berangsur-angsur berkurang seiring dibubarkannya Sekte Misty Cloud. Terlebih lagi, nasib menyedihkannya nyaris tidak bisa menebus apa yang mereka lakukan kepada klan Xiao.     

Ketika membandingkan dua mayat itu, kekuatan Yun Shan berada di sekitar Dou Zong bintang dua atau tiga sebelum ia mati, sementara Iblis Tanah Tua memiliki kekuatan seorang Dou Zong bintang tujuh. Jika membandingkan mayat mana untuk digunakan untuk memurnikan 'Boneka Iblis Langit', tingkat keberhasilan mayat yang kedua mungkin akan sedikit lebih tinggi. Terlebih lagi, Xiao Yan tidak ingin sesuatu dengan penampilan Yun Shan mengikuti di sebelahnya, meskipun hal itu hanyalah sebuah boneka dengan wajah Yun Shan…     

Tatapan mata Xiao Yan berhenti pada wajah Yun Shan. Pikirannya agak kosong. Sebuah sosok yang anggun dan angkuh yang memancarkan aura mulia samar-samar muncul di benaknya bersamaan dengan gaun seputih awan yang melayang lembut pada sosok itu, menyoroti lekukan sosok itu yang menggerakkan hati.     

"Yun Yun…"     

Sebuah suara gumaman rendah mendadak terpancar dari mulut Xiao Yan. Tinjunya secara refleks mengepal saat ia mengingat tatapan mata Yun Yun yang rumit ketika ia hendak pergi kala itu.     

Di dalam mata itu ada tujuh puluh persen kesedihan, sepuluh persen ketidakberdayaan, sepuluh persen kepiluan, dan ada kebencian yang samar. Ia sepertinya masih kecewa terhadap keganasan Xiao Yan. Xiao Yan secara kejam telah menghancurkan semua yang ia punya. Sedikit kebencian inilah yang memicunya untuk meninggalkan tempat yang telah ia tinggali selama bertahun-tahun lamanya… mungkin menurutnya, tempat itu adalah sebuah tempat kesedihan. Setelah pergi, akan sangat sulit baginya untuk kembali.     

Tinju Xiao Yan di bawah lengan bajunya mengepal. Ia tak dapat dipungkiri memiliki perasaan terhadap wanita ini. Orang pertama yang bersentuhan dengannya kala itu ketika ia sedang berlatih di luar. Semuanya yang terjadi di dalam gua itu menjadi sebuah pukulan yang terlalu dahsyat bagi masa mudanya. Dari saat itulah ia benar-benar paham apa itu seorang wanita. Xiao Yan tahu bahwa ia tidak akan bisa melupakannya seumur hidupnya. Semua ini seperti sebuah tanda yang dibakar di kultinya, yang membuatnya tidak bisa melupakannya.     

Pertemuan keduanya cukup menggerakan hati. Namun, sepertinya itu telah berakhir dalam penderitaan. Mustahil bagi Xiao Yan untuk memaafkan apa yang telah dilakukan Sekte Misty Cloud dan Yun Shan kepada klan Xiao. Jadi, sebagai pemimpin Sekte Misty Cloud, ia harus bertentangan dengan Xiao Yan meskipun yang akhirnya cedera secara menyedihkan adalah dirinya. Ini adalah sebuah akhir yang sudah ditentukan sebelumnya dari awal…     

Sebuah helaan nafas pelan perlahan menggema di dalam gua. Xiao Yan melambaikan tangannya dan mengembalikan mayat Yun Shan ke Cincin Penyimpanannya. Ia enggan menggunakan tubuhnya untuk memurnikan 'Boneka Iblis Langit'. Bahkan, ia tidak bisa mengetahui apa alasan sebenarnya. Hal yang ingin ia cegah adalah pemikiran samar untuk menusukkan sebuah pisau berdarah ke dalam hati lemah seorang wanita yang diselimuti dengan luka.     

Belum ada kabar mengenai Yun Yun semenjak ia meninggalkan Kekaisaran Jia Ma. Benua Dou Qi ini sangat luas. Berusaha mencari seseorang di lautan manusia yang luas sebanding dengan mencari sebuah jarum di tumpukan jerami. Namun, Xiao Yan memiliki perasaan samar bahwa ia mungkin akan bisa bertemu dengannya lagi di Dataran Tengah…     

Meskipun perasaan ini tak beralasan, Xiao Yan masih memilih untuk mempercayainya. Jadi, ia telah menyingkirkan mayat Yun Shan. Ia tidak ingin secara tidak terduga bertemu dengan Yun Yun dan membuatnya tidak ingin menemuinya karena boneka yang mengikutinya…     

"Guru, setelah murid ini menyelamatkanmu, murid ini akan secara pribadi membantumu menemukan sebuah tubuh yang bahkan lebih kuat."     

Xiao Yan diam-diam menggumam di dalam hatinya. Matanya pun berangsur-angsur menjadi jernih saat sebuah ekspresi tegas diam-diam muncul.     

Xiao Yan mengepalkan tangannya dan api hijau giok kembali menggelora keluar. Ia menjentikkan jarinya dan api itu bergegas keluar, dan membungkus mayat Iblis Tanah Tua. Suhu tinggi yang ada dengan cepat melelehkan lapisan es yang menyelimuti tubuh itu.      

Baju Iblis Tanah Tua berubah menjadi bubuk setelah es itu meleleh. Suhu panas yang ada membuat mayat itu berubah menjadi merah membara. Seiring pemanggangan yang berulang ini, uliran-uliran udara hitam samar terlepas dari mayat itu dan dibakar oleh api hijau giok hingga lenyap.     

Gas hitam sejenis ini adalah sejenis uap mayat. Hal itu mengandung kehendak dari pemiliknya ketika ia masih hidup. Jika gas hitam ini tidak seutuhnya dihilangkan, roh-roh lain akan kesulitan bergabung dengan tubuh itu. Terlebih lagi, pemurnian 'Boneka Iblis Langit' memerlukan tubuh, Inti Monster, dan roh untuk dileburkan dengan mulus. Jadi, uap mayat ini perlu dihapuskan.      

Suhu dari Api Hati dikendalikan dengan tepat oleh Xiao Yan. Api itu mampu memaksa keluar uap mayat tetapi tidak membakar tubuhnya.     

Hanya memurnikan tubuh fisik saja menghabiskan tiga jam waktu Xiao Yan. Baru setelah itu uap mayat di dalam mayat seutuhnya disingkirkan.     

Xiao Yan menghela nafas lega ketika uliran terakhir uap mayat itu meninggalkan tubuh tersebut. Ia seketika menjentikkan jarinya dan dua badai Dou Qi melesat keluar, membuka sebuah lubang seukuran tinju di dada dan kening mayat itu.     

Tidak ada darah segar yang mengalir keluar dari lubang-lubang itu, karena semua darah telah diuapkan selama pemurnian mayat tersebut. Ini adalah sebuah langkah kecil dalam memurnikan 'Boneka Iblis Langit'.     

Pada saat ini, mayat Hantu Iblis Tanah Tua juga telah diterjang oleh beberapa lingkaran. Kulit tubuhnya putih keabu-abuan dengan penampilan yang dingin. Kulit itu menempel erat pada otot-ototnya yang keriput. Tangannya juga telah menjadi luar biasa panjang, tampak seperti belati-belati yang tajam.     

Xiao Yan memurnikan mayat ini menurut apa yang tertulis pada gulungan bambu itu. Kemudian, ia menjulurkan tangannya dan mengisyaratkan. Inti Monster yang membara muncul entah dari mana, dan terjatuh ke lubang kecil di dada mayat itu. Setelah menyelesaikan semua ini, Xiao Yan menarik sebuah botol giok lain dengan raut wajah yang dingin. Botol giok itu samar-samar memancarkan sebuah riak roh yang kuat.     

"Xiao Yan, apa yang kau butuhkan agar kau membiarkan diriku yang tua ini pergi?" Sebuah raungan yang murka dan ganas terpancar dari botol giok itu ketika hal itu muncul.     

"Pelindung Tie, tidak perlu gelisah. Aku akan mengeluarkanmu segera…" Sudut mulut Xiao Yan terangkat membentuk sebuah senyum dingin. Ia mengepalkan tangannya dan botol giok itu mendadak pecah, menunjukkan sebuah roh berwarna hitam. Roh itu baru saja keluar, ketika roh tersebut kabut ke pintu keluar gua tanpa mempedulikan apapun juga. Namun, Xiao Yan, yang sudah siap pun menangkapnya.     

Roh berwarna hitam itu berjuang dengan liar saat umpatan-umpatan terpancar dari mulutnya. Nadanya juga penuh dengan rasa takut dan kegilaan. Jelas, Pelindung Tie menyadari apa yang akan terjadi. Jadi, ia melepaskan kekuatan terakhirnya di tengah-tengah keputusasaannya.      

Tatapan mata Xiao Yan menjadi serius saat ia menatap jiwa Pelindung Tie yang berusaha sebaik mungkin untuk berjuang pergi. Sudut mulutnya mengungkapkan sebuah senyuman dingin. Kemudian, ia meningkatkan kekuatannya dan api di tangannya menggelora. Hal itu membungkus Pelindung Tie. Teriakan-teriakan menyedihkan yang tajam dan umpatan-umpatan yang luar biasa ganas seketika bergema di dalam gua.     

Xiao Yan tampak telah gagal mendengar umpatan-umpatan ganas itu. Ia hanya terus meningkatkan suhu dari api tersebut. Seiring pemurnian bersuhu tinggi ini, Pelindung Tie, yang telah disegel untuk waktu yang lama, kehilangan kecerdasan yang tersembunyi di dalam jiwanya. Pada saat ini, kecerdasannya telah seutuhnya lenyap…     

Xiao Yan melirik gumpalan kabut hitam di tangannya setelah memurnikan kesadaran Pelindung Tie. Ia dengan lembut melemparkannya dan kabut hitam berubah menjadi sebuah gas yang berpusar-pusar, yang memasuki lubang di kepala mayat itu secepat kilat.      

Mata tertutup rapat milik Hantu Iblis Tanah Tua mendadak terbuka setelah dimasukkannya kecerdasan itu. Matanya penuh dengan warna hitam gelap…     

Xiao Yan tidak terkejut oleh kejadian ini. Ia menjentikkan kesepuluh jarinya dan banyak benda-benda logam, yang membawa kilauan aneh, melesat dari Cincin Penyimpanannya. Mereka dengan stabil melayang di udara di depannya.      

Xiao Yan sedikit mengangguk saat memeriksa banyak logam aneh itu melayang di udara. Ia mengepalkan tangannya dan api hijau giok disemburkan dari telapak tangannya layaknya sebuah pilar api. Sebuah tenaga penghisap menggelora keluar dan menghisap masuk logam-logam itu…     

Di bawah pemurnian suhu tinggi Api Hati Teratai Berlapis, logam-logam aneh ini berangsur-angsur menunjukkan tanda-tanda akan meleleh. Namun, mereka belum meleleh saat ini.      

Pada saat ini, Xiao Yan membagi perhatiannya menjadi dua. Di satu sisi, ia sedang mengendalikan api untuk memurnikan mayat pada suhu yang tetap. Di sisi lain, ia menggunakan sebuah suhu yang sangat tinggi untuk memurnikan logam-logam aneh itu. Suhu api yang tinggi dan rendah itu membutuhkan tingkat pengendalian api yang sangat sulit. Namun, untungnya Xiao Yan telah melatih 'Teknik Pengusir Api Lima Cincin'. Jadi, ia tidak berakhir acak-acakan.     

Dua pemurnian itu membutuhkan waktu yang banyak, terlebih lagi pemurnian mayat. Pemurnian itu perlu mencapai titik tertentu agar bisa memaksa roh dan Inti Monster, yang terletak di dalam mayat, melebur secara sempurna…     

Terlebih lagi, Xiao Yan tahu bahwa ini bukanlah sebuah tugas yang bisa ia selesaikan dalam kurun waktu yang singkat. Jadi, Xiao Yan, duduk bersila di atas sebuah batu raksasa, berangsur-angsur menutup matanya dan menunggu diam-diam untuk saat dimana penggabungan yang sempurna dicapai.     

Ini berlanjut selama tujuh hari. Logam-logam aneh itu seutuhnya telah dimurnikan selama tujuh hari ini. Mereka telah berubah menjadi sebuah cairan berwarna emas gelap. Cairan itu perlahan mengalir di dalam api, memancarkan sebuah kilauan.     

Pemurnian logam itu sudah usai. Namun, peleburan sempurna dari tubuh, roh, dan Inti Monster masih belum tiba. Bagaimanapun juga, Xiao Yan tidak merasa sedikitpun frustasi karena hal ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.