Terowongan Menyeramkan
Terowongan Menyeramkan
"Badai Ruang…"
Xin Lan menggumam kepada dirinya sendiri. Raut wajahnya telah menjadi jauh lebih pucat saat ia menatap badai perak yang mengamuk di dalam terowongan itu. Tak terduga bahwa ketidakberuntungan ini masih saja muncul.
"Apakah ini adalah Badai Ruang… ini memang cukup menyeramkan. Kekuatan ruang sekuat itu adalah sesuatu yang bahkan sulit ditunjukkan oleh seorang Dou Zong elit…" Mata Xiao Yan menatap dengan saksama ke badai berwarna perak itu, yang seperti seekor ular piton raksasa, saat ia perlahan berbicara.
"Apa yang kita lakukan sekarang?" Alis Dokter Peri Kecil tegak lurus saat ia bertanya.
"Kita hanya bisa menerjang menembusnya secara paksa. Menurut dugaanku, kita seharusnya tidak jauh dari pintu keluarnya. Selama kita bisa mencapai pintu keluarnya, kita akan bisa melarikan diri dari Badai Ruang ini." Xin Lan dengan paksa menekan tanda-tanda kengerian di dalam hatinya saat ia memberikan saran.
Xiao Yan mengernyitkan alisnya sedikit ketika ia mendengar hal ini. Ia memandang Badai Ruang itu yang berangsur-angsur berputar menuju mereka. Sesaat kemudian, ia menghela nafas dan berkata dengan suara yang dalam, "Dokter Peri Kecil, bersiaplah untuk menerjang maju. Kau melindungi badan kapal. Aku akan mengendalikan kecepatannya!'
"Baik." Dokter Peri Kecil mengangguk. Ia tidak mengatakan hal lain saat tubuh menawannya melayang mundur. Dou Qi agung menggelora ke segala arah, berubah menjadi seekor python ungu keabu-abuan raksasa. Python raksasa itu membungkus kapal tadi di dalam tubuhnya, sebelum mendongak dan mendesis ke langit.
"Pergi! Zi Yan, Xin Lan, berpeganglah dengan erat!" Sebuah teriakan dalam terpancar dari mulut Xiao Yan. Seketika, ia mengayunkan lengan bajunya dan Dou Qi kuat dituang ke dalam perahu ruang itu, Akhirnya, hal itu berubah menjadi sebuah tenaga mendorong yang ganas, yang menyebabkan perahu ruang itu melesat layaknya sebuah anak panah dengan suara 'siu'.
Setelah memaksakan perahu itu hingga ke kecepatan maksimalnya, perahu ruang itu berubah menjadi sebuah sosok berwarna perak samar. Dalam sekejap, perahu itu melompat ribuan kilometer, sebelum akhirnya berlari langsung menuju badai perak yang mengamuk itu.
Bum! Bum!
Perahu ruang itu baru saja menerjang ke dalam badai, ketika tubuh perahu itu mulai gemetar. Suara-suara berderit berulang kali terpancar, seolah-seolah itu adalah sebuah perahu sendirian yang mengarungi sebuah badai dahsyat, menghadapi nasib menyedihkan di mana perahu itu akan hancur.
Ekspresi Xiao Yan berangsur-angsur menjadi semakin muram ketika ia merasakan tenaga merobek yang mengerikan yang terpancar dari badai ruang itu. Untungnya Dokter Peri Kecil kuat. Jika itu adalah orang lain, kemungkinan besar mereka akan kesulitan menahan robekan ruang semacam ini. Meskipun begini, Dokter Peri Kecil sudah pasti tidak akan bisa bertahan lama. Jadi, ia perlu menerjang keluar dari tempat ini secepat mungkin.
Pemikiran ini melintasi hati Xiao Yan saat ia dengan keras menggertakkan giginya. Lebih banyak Dou Qi kuat melesat keluar. Kecepatan perahu itu berangsur-angsur ditingkatkan ke batasnya. Tanda-tanda Tenaga Ruang berwarna perak samar mengkilat berulang kali layaknya lampu…
Sosok kecil perahu ruang itu tak sebanding di dalam badai ruang yang raksasa. Meskipun Xiao Yan telah melepaskan kemampuan maksimal perahu itu, tenaga merobek dari ruang di sekitar tidak berkurang sama sekali. Alih-alih, hal itu menjadi lebih mengerikan lagi. Pada akhirnya, piton energi ungu keabu-abuan raksasa itu, yang telah membungkus di sekitar perahu ruang, mulai menunjukkan tanda-tanda hendak menjadi samar. Jelas, bahkan Dokter Peri Kecil kesulitan benar-benar menahan hisapan ruang yang liar dan ganas.
"Zi Yan, bantu dia!" Xiao Yan berteriak dengan suara yang dalam. Matanya menjadi kaku saat merasakan tabrakan-tabrakan hebat yang terpancar dari badan kapal itu.
Zi Yan tidak beromong kosong ketika ia mendengar teriakan Xiao Yan. Tangan kecilnya dengan cepat membentuk banyak segel yang membuat seseorang terpesona. Seketika, gelombang-gelombang sinar berwarna ungu aneh menggelora keluar dari tubuhnya.
Dengan bantuan sinar kristal ini, tubuh kecil Zi Yan mendadak mulai dengan cepat bertumbuh. Rambut ungunya juga tumbuh layaknya rumput liar. Hanya dalam sekejap, rambutnya berubah menjadi sesuatu yang mirip dengan sebuah air terjun berwarna ungu, terjuntai sampai ke pantatnya. Zi Yan telah menggunakan sebuah Teknik Rahasia dalam keadaan genting ini, memungkinkan kekuatannya ditingkatkan ke puncaknya…
Ketika Zi Yan menjadi sosok cantik berambut ungu yang seksi itu, aura yang menyebar dari tubuhnya bangkit dengan pesat. Pada akhirnya, hal itu samar-samar melampaui aura Xiao Yan.
"Roh Embun!"
Sebuah teriakan jernih terpancar dari mulut Zi Yan. Sebuah sinar ungu terang melesat dari atas kepalanya. Hal itu samar-samar menggumpal dan membentuk sebuah roh hewan buas misterius yang luar biasa besar. Karena cahaya ungu Zi Yan terlalu terang, sulit untuk melihat dengan jelas penampilan roh hewan buas itu.
Roh hewan buas ungu itu baru saja muncul, ketika roh itu mengeluarkan sebuah raungan yang mengguncang jiwa menuju ke langit. Suara itu berubah menjadi gelombang-gelombang suara ungu samar yang berulang kali menyebar ke segala arah, menekan kekuatan merobek dari badai ruang.
Tekanan Dokter Peri Kecil seketika berkurang seiring adanya bantuan Zi Yan. Wajah cantiknya tegang saat ia mengalihkan sebagian perhatiannya untuk dengan cepat memperbaiki piton energi raksasa yang sudah dihancurkan oleh kekuatan perobek ruang.
Wajah Xiao Yan sedikit menjadi tenang saat ia merasakan perahu itu yang semakin tenang. Namun, ia tidak sedikitpun santai di dalam hatinya. Ia tahu bahwa kekuatan merobek badai itu akan menjadi lebih mengerikan lagi. Ini hanya permulaannya saja!
Ketenangan itu tidak berlanjut lama seperti yang diperkirakan Xiao Yan. Sebuah tubrukan yang bahkan lebih hebat sekali lagi menerjang. Kekuatan Ruang liar dan ganas tepat seperti banyak ular-ular beracun, menggertakkan ke orang-orang saat mereka menggelora keluar dari dalam badai. Mereka dengan keras menggigit ke arah piton energi raksasa yang membungkus perahu itu. Di hadapan tenaga mendorong yang kuat, suara berderit yang terpancar dari perahu ruang itu menjadi semakin intens.
Wajah Xiao Yan penuh dengan keseriusan. Sesaat kemudian, tenggorokannya mendadak memancarkan sebuah raungan pelan. Kedua tangannya menekan titik masuknya energi di depan perahu, saat gelombang-gelombang Dou Qi mengikuti lengannya dan menggelora keluar layaknya sebuah ombak air…
Xiao Yan berusaha mati-matian untuk mempertahankan kecepatannya dan mencegah perahu itu agar tidak tertarik ke ruang kosong oleh badai tersebut. Sinar ungu di luar tubuh Zi Yan juga menjadi lebih pekat. Pada akhirnya, jari-jari kakinya sepertinya berada setengah inci di atas perahu. Sebuah sinar ungu seperti lapisan kristal perlahan menyebar dari telapak tangannya sebelum berdiam di luar perahu itu.
Sebuah kejadian aneh mulai terjadi ketika aura cahaya ungu itu muncul. Kekuatan ruang yang liar dan ganas yang menerkam mendekat dipantulkan kembali oleh sinar kristal itu. Setelah itu, mereka terus bertumbukan dengan kekuatan ruang yang ada. Suara-suara ledakan terdengar, menyebabkan ruang ilusi itu menjadi luar biasa piuh.
Sinar ungu yang seperti kristal itu berpengaruh. Namun, hal itu sangat melelahkan Zi Yan dengan sangat cepat. Jadi, sinar kristal itu berlanjut selama beberapa menit singkat, sebelum akhirnya pecah. Tenggorokan Zi Yan juga memancarkan sebuah erangan rendah teredam, saat jejak darah segar mengikuti sudut mulutnya dan merembes turun. Matanya yang seperti permata telah menjadi jauh redup.
"Kakak Xiao Yan, kita hendak mencapai pintu keluarnya!"
Suara bergembira Xin Lan tepat seperti sebuah obat kuat hati ketika semua orang menggertakkan gigi mereka dan bertahan. Xiao Yan mendongak dan memang melihat sebuah lingkaran cahaya berwarna perak mendadak mendekat dalam kegelapan di kejauhan. Tempat itu adalah pintu keluar Lubang Cacing tersebut!
"Bum!"
Sebelum regu Xiao Yan bisa berteriak bergembira karena telah melihat pintu keluarnya, sebuah Kekuatan Ruang yang luar biasa mengerikan dengan keras menerjang perahu itu. Kekuatan itu sangatlah dahsyat. Jika bukan karena Dokter Peri Kecil yang berusaha mati-matian untuk mempertahankan perahu itu, kemungkinan besar perahu itu sudah dihancurkan di tempat.
Xiao Yan melirik ke belakangnya. Matanya secara refleks terlihat menyusut saat ia melihat Badai Ruang itu mendadak telah menjadi sangat liar dan ganas pada saat ini. Sebuah tenaga penghisap yang mengerikan menggelora keluar ke segala arah dari dalam badai. Di hadapan tenaga penghisap itu, kecepatan perahu ruang itu dengan cepat melambat.
Mata Xiao Yan berubah merah saat merasakan kecepatan perahu ruang tersebut. Jika mereka diseret ke dalam badai itu lagi, kemungkinan besar regu mereka bisa lupakan saja tentang mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri.
"Aum!"
Sebuah auman rendah terpancar dari tenggorokan Xiao Yan. Pembuluh-pembuluh hijau muncul di wajahnya dengan sikap yang ganas, tampak tepat seperti cacing-cacing tanah. Dou Qi hijau giok dengan liar dituang ke dalam bagian dalam perahu itu layaknya sebuah api, menyebabkan kecepatan perahu ruang itu meningkat sedikit.
Kecepatan perahu ruang itu baru saja ditingkatkan ketika tenaga penghisap yang dipancarkan dari badai itu dengan pesat melonjak. Dalam sekejap, keduanya berakhir imbang. Badai ruang raksasa itu perlahan bergerak menuju regu Xiao Yan.
"Kecepatannya sudah mencapai maksimal. Jika ini berlanjut, kita akan terseret mundur cepat atau lambat!"
Mata Xiao Yan berubah menjadi merah terang. Ia mendadak menolehkan kepala dan berteriak kepada Zi Yan, "Kemari dan tuang Dou Qi ke dalam. Tingkatkan kecepatannya."
Zi Yan terkejut oleh sikap Xiao Yan ini. Ia tidak berani menanyakan pertanyaan lain saat ia bergegas mendekat. Seketika, tangannya diletakkan ke titik penerimaan. Energi di dalam tubuhnya dengan cepat menggelora keluar.
Setelah Zi Yan menggantikannya, Xiao Yan mengguncangkan pundaknya dan sepasang sayap tulang raksasa direntangkan. Sayap-sayap tulang itu seketika bergerak dan ia terbang menjauh dari perahu ruang di hadapan mata tertegun Xin Lan. Setelah itu, ia mendarat di bagian ekor perahu dan melambaikan lengannya. Sebuah angin mengerikan menggelora keluar dari lengan bajunya sebelum menerjang perahu itu, mendorong perahu ruang itu ke depan.
Tepat ketika Xiao yan mendorong perahu ruang itu, sebuah tenaga balasan menyebabkan tubuh Xiao Yan untuk sementara waktu terdiam. Namun, untungnya reaksinya cepat. Petir terang melesat di bawah kakinya. Sayap-sayap tulang itu mengepak liar di hadapan gelombang suara dari guntur yang teredam, menghalangi tenaga penghisap yang terpancar dari belakang. Tubuhnya mengejar perahu ruang itu.
Tenaga penghisap yang terpancar dari Badai Ruang di belakang menjadi semakin mengerikan. Dengan kekuatan Zi Yan saja, jelas ia kesulitan mempertahankan kecepatannya, namun Dokter Peri Kecil harus melindungi badan perahu. Jadi, perahu ruang itu yang sedang didorong maju menunjukkan tanda-tanda mundur.
"Bajingan!"
Wajah Xiao Yan merah. Pembuluhnya berulang kali berdenyut. Sayap tulang di punggungnya mengepak dan tubuhnya sekali lagi muncul di ekor perahu ruang tersebut. Ia berteriak marah saat lengannya mendorong perahu itu. Angin liar dilesatkan keluar sebelum dengan keras mendorong perahu itu. Dapat dilihat perahu ruang itu berubah menjadi sebuah sinar perak yang melesat keluar. Tepat sesaat setelahnya, hal itu muncul di ujung terowongan. Akhirnya, perahu itu melesat maju sebelum menghilang di dalam sinar perak…
Xiao Yan menghembuskan nafas lega saat ia memandang perahu ruang itu berhasil pergi. Ia sedikit menoleh dan memandang badai yang dekat itu. Kulit di kepalanya secara refleks menjadi mati rasa. Ia mengerahkan segalanya untuk mengepakkan sayap tulangnya sembari menggunakan Gerakan Tiga Ribu Petir sampai batasnya. Banyak bayangan berulang kali muncul. Tepat sesaat kemudian, tenaga penghisap yang mengerikan yang terpancar dari belakang, diubah menjadi kehampaan…
Xiao Yan akhirnya telah mendekati pintu keluar dari terowongan itu sembari kabur dengan gila. Tepat ketika ia hendak menerjang keluar, kulitnya mendadak merasakan hawa dingin. Tubuhnya seketika menerkam ke tanah secara naluriah.
"Siu!"
Sebuah Kekuatan Ruang berwarna perak sebesar tiga meter melesat melewati kepalanya seperti seekor ular perak. Setelah itu, hal itu menerjang pintu keluarnya, menyebabkan sinar perak tadi menggelora dengan liar.
Xiao Yan mendadak merasakan tenaga penghisap yang berlipat kali lebih kuat dari belakang ketika sinar perak itu menggelora. Hatinya terkejut. Sayap-sayap tulang itu bergerak, dan ia menggunakan seluruh kekuatannya, mengubahnya menjadi sebuah sinar perak yang pada akhirnya mencapai sinar perak itu, menandakan pintu keluar dari terowongan…
Tubuh Xiao Yan baru saja bersentuhan dengan sinar perak itu ketika hal itu mendadak menghilang. Seiring menghilangnya dirinya, ruang ini telah kembali tanpa kehidupan. Hanya Badai Ruang raksasa yang masih mengamuk, dan tidak menghilang untuk waktu yang lama…
...….
Di tengah-tengah dataran hijau yang lebat, terdapat sebuah lapangan yang penuh dengan pecahan batu. Tanah di tengah lapangan itu penuh dengan banyak segel misterius. Segel-segel ini memancarkan sebuah sinar perak samar saat segel itu samar-samar memancarkan sebuah riak ruang.
Lapangan itu cukup hening. Pada saat tertentu, sebuah angin liar mendadak muncul entah dari mana. Sebuah lingkaran cahaya berwarna perak muncul dari tengah lapangan. Sosok sebuah perahu melesat keluar, sebelum dengan cepat menjadi semakin kecil. Akhirnya, hal itu menunjukkan tiga sosok menyedihkan di atasnya.
Lingkaran cahaya perak itu perlahan menghilang saat tiga orang tersebut mendarat.
"Di mana Xiao Yan? Mengapa ia tidak keluar?"
Setelah mendarat, Dokter Peri Kecil bergegas bertanya. Hatinya mendadak berubah dingin ketika ia melihat sosoknya tidak bersama dengan mereka.
Pada saat ini, Zi Yan sekali lagi telah berubah menjadi penampilan seorang gadis kecil. Namun, raut wajahnya sangatlah pucat pada saat ini. Matanya yang seperti permata menatap di tempat di mana lingkaran cahaya berwarna perak itu telah menghilang. Terdapat sebuah kabut samar yang berkumpul di sana.
Xin Lan juga terkejut untuk sesaat karena hal ini. Namun, ketika ia melihat huruf-huruf perak yang mengkilat-kilat di tanah itu, ia akhirnya menghela nafas lega. Ia berkata, "Tenang, kakak Xiao Yan sudah berhasil keluar dari terowongan ruang…"
"Lalu di mana dirinya?" Dokter Peri Kecil dan Zi Yan pada dasarnya membuka mulut mereka bersamaan, menuntut sebuah jawaban.
"Ia memang telah pergi. Namun, sepertinya posisi terowongan ruang itu telah berubah di saat-saat terakhir. Jadi… dirinya yang sekarang seharusnya telah dikirimkan ke titik lain di Dataran Tengah… untuk di mana dia berada, tidak… aku, aku juga tidak tahu…"
Suara gagap Xin Lan menyebabkan tubuh dua orang lainnya perlahan menjadi kaku.