Perjuangan Menembus Surga

Kota Tian Bei



Kota Tian Bei

3Bau harum tenang berdiam di sekitar kereta kuda. Beberapa dekorasi menghias kereta kuda itu, memberikan sentuhan feminin pada kereta kuda ini. Sulit dibayangkan bahwa Han Xue, yang dari luar terlihat dingin dan tak acuh, ternyata memiliki sifat seperti gadis kecil di dalam hatinya.     

Xiao Yan yang sedikit gelisah duduk di kursi kereta kuda. Di depannya adalah Han Xue, yang mengambil cangkir teh dan mengisinya sendiri. Setelah itu, ia dengan lembut mendorong cangkir ke depan Xiao Yan secara kasar. Nampaknya, nona muda dari klan Han ini jarang melayani orang.     

Namun, ini juga karena Xiao Yan merasa gelisah. Karena sudah terbiasa dengan sikap dingin tak acuh Han Xue, ia tidak bisa beradaptasi dengan sikap hangat Han Xue dalam waktu yang cepat.     

Xiao Yan memegang cangkir teh dan merasakan kehangatan dan wangi yang samar. Ia mengangkat matanya dan tidak sengaja bertemu dengan mata cantik Han Xue. Pada saat itu, ia secara tidak sengaja tertawa pahit dan berkata, "Nona Muda Han, katakan saja apa yang ingin kau katakan."     

"Panggil aku Han Xue. Aku tidak pantas disebut sebagai 'nona muda'." Han Xue juga perlahan duduk. Ia menatap Xiao Yan dan dengan halus berkata, "Tidak disangka orang yang tadinya di ujung kematian, yang kita tolong di gurun, ternyata adalah seorang ahli yang pandai bersembunyi. Apapun yang terjadi, Han Xue akan sangat berterima kasih karena telah menyelamatkan kami dua kali dalam perjalanan ini.     

"Tidak apa-apa, jika bukan karena bantuanmu, sudah pasti aku menjadi makanan serigala. Membantu dan menyelamatkan kalian semua adalah hal yang wajib aku lakukan. Nona muda... Hal ini tidak usah dipikirkan. Aku tidak mencari hadiah darimu." Xiao Yan melambaikan tangan dan tertawa.     

Han Xue tersenyum. Wajahnya yang biasanya dingin juga berubah menjadi senyuman hangat. Setelah agak ragu, ia perlahan bertanya, "Apakah kau akan pergi setelah kami kita tiba di Kota Tian Bei?"     

"Sepertinya seperti itu jika tidak ada hal buruk terjadi." Xiao Yan berpikir sesaat sebelum mengangguk dan membalas.     

Kekecewaan melintas di mata cantik Han Xue ketika mendengarnya. Tangannya menyentuh teko teh. Tak lama kemudian, ia mengumpulkan keberanian dan berkata, "Tuan Xiao Yan, bolehkah aku meminta bantuanmu untuk sesuatu?"     

"Masalah antara klan Han dan klan Hong?" Xiao Yan menaruh cangkir teh di tangannya dan bertanya dengan suara tenang.     

Han Xue menggigit bibir bagian bawahnya yang merah dengan giginya dan mengangguk lembut.     

"Kau terlalu melebih-lebihkan kekuatanku. Klan Hong mendominasi Kota Tian Bei bertahun-tahun lamanya, tentu kekuatan mereka tidak lemah. Bantuan apa yang bisa kuberikan dengan kekuatanku sendiri?" Xiao Yan dengan lambat menjawab. Baru saja tiba di Dataran Tengah, ia tidak ingin menyinggung seseorang ketika menapakkan kakinya di tempat ini, terutama tentang klan Hong yang memiliki hubungan dengan Paviliun Petir Angin. Xiao Yan tahu bahwa faksi ini yang secara khusus diperkenalkan oleh Xin Lan tampaknya sangat kuat. Dengan kekuatannya yang sekarang, sepertinya akan sulit berhadapan dengan mereka.     

"Tuan Xiao Yan juga seorang ahli kimia, bukan?" Han Xue berbicara dengan cemas. "Lagipula, tingkatmu pasti cukup tinggi. Bahkan klan Hong tidak akan berani menyinggung ahli kimia tingkat tinggi. Maka dari itu, jika kau bersedia membantu, klan Han akan menjadi lebih tenang.     

Xiao Yan sedikit mengangkat alisnya. Ia melihat ke arah Han Xue yang wajahnya memohon dan cemas, dan secara refleks tertawa secara kecut. Masalah ini membuatnya pusing.     

"Tuan Xiao Yan, selama kau mau membantu klan Han melewati masalah ini, klan Han akan memberikan hadiah yang sangat memuaskan. Jika... Jika kau berpikir itu tidak cukup, aku bersedia menjadi selirmu. Mohon bantu kami!" Wajah cantik Han Xue menjadi merah ketika menggertakkan gigi peraknya dan berbicara.     

"*Uhuk* ..." Kata-kata ini hampir saja membuat Xiao Yan menyemburkan teh di mulutnya. Ia segera bangun, mengangkat tangannya, dan berkata, "Jangan. Aku terbiasa sendirian dan tidak akan terbiasa jika seseorang mengikutiku. Aku akan memikirkan masalah ini. Kita cukup sampai di sini dulu untuk sekarang. Sampai jumpa."     

Xiao Yan dengan cepat berbalik, menarik pintu kereta kuda, dan kabur setelah mengucapkan kata-kata tersebut. Ia tidak menyangka Han Xue yang sedingin es ternyata bisa seberani ini. Ia bahkan sangat berani sampai di titik di mana Xiao Yan tidak bisa mengatasinya.     

Han Xue terkejut ketika melihat Xiao Yan lari dari kereta kuda dengan menyedihkan. Tak lama kemudian, ia tersenyum. Semenjak mereka bertemu, Han Xue tidak pernah melihat seorang pemuda yang sulit dipahami bertingkah seperti ini. Tidak disangka bahwa ia akan bereaksi seperti itu karena kata-katanya. Itu adalah hal yang sangat menarik.     

"Orang ini lumayan... Tapi aku bisa tahu ia bukanlah jenis orang yang menyukai masalah. Uh, apalagi, kekuatan klan Hong sangat besar. Menariknya ke dalam hal ini bisa membuat masalah untuknya. Aku terlalu buru-buru..."     

Han Xue tertawa pelan sebelum akhirnya tenang. Ia menghela nafas dan bicara dengan suara yang jauh.     

Setelah Xiao Yan menunjukkan kekuatannya, orang-orang konvoi memberinya rasa hormat seperti yang ia duga. Sesuatu seperti candaan yang tidak tertahan dari beberapa hari lalu tidak lagi terjadi. Walau Xiao Yan sudah lama menduga hal ini, ia secara refleks tertawa di dalam hati. Kekuatannya sangat besar, sampai tidak bisa dibayangkan oleh orang-orang ini...     

Perubahan semacam ini membuat Xiao Yan merasa tidak enak. Namun, untungnya perjalanan hanya tersisa sebentar lagi. Batas luar kota yang besar mulai terlihat di pandangan mereka ketika senja mulai datang.     

Han Chong juga merasa lega ketika melihat kota itu, nampak seperti terlepas dari beban yang berat. Melihat reaksi mereka, Xiao Yan mengerti bahwa ini adalah yang disebut Kota Tian Bei...     

Xiao Yan menatap secara acak sebelum mundur dua langkah. Secara kebetulan, ia berhenti di sebelah Han Chong, yang segera menangkupkan kedua tangannya bersamaan ketika melihat Xiao Yan mendekat dan merasakan kekuatan lembut menghadangnya. Suara yang tak berdaya terdengar di telinganya, "Kakak Han, tidak perlu bertindak sopan seperti ini. Nyawaku terselamatkan olehmu. Jangan panggil aku tuan. Panggil saja seperti yang dulu."     

"Tu... Adik Xiao Yan, kau terlalu sopan. Dengan kekuatanmu sekarang, tentu saja kau pasti akan baik-baik saja tanpa bantuan dari kami. Han Chong sedikit ragu sebelum bicara dengan senyuman. Namun, suaranya masih berisi kekaguman yang sulit disembunyikan.     

Xiao Yan merasa tak berdaya. Ia menjentikkan jarinya dan pil obat mendarat di tangan Han Chong tanpa meninggalkan jejak. Ia dengan halus berkata, "Simpan pil obat ini dengan benar. Itu bisa membantumu meningkatkan keberhasilan dalam menembus kelas Dou Wang."     

Tubuh Han Chong bergetar ketika mendengar ini. Kegembiraan muncul di matanya. Ia tetap berada di puncak kelas Dou Ling selama bertahun-tahun, tapi belum bisa menunjukkan tanda-tanda menembus peringkat. Ia tahu beberapa pil obat tingkat tinggi dapat membantunya menembus peringkat. Namun, harga pil obat seperti itu sangat mahal. Bagaimana ia bisa membelinya dengan kekayaannya?     

"Adik... Adik Xiao Yan, hadiah ini terlalu berharga..." Han Chong bicara dengan suara gemetar. Matanya menjadi agak merah karena kegembiraan ini.     

"Apakah itu lebih berharga dari nyawaku?" Xiao Yan tersenyum dan bercanda.     

"Adik Xiao Yan, kau... Apa kau berencana untuk pergi?" Han Chong dengan hati-hati menyimpan pil obat itu sebelum akhirnya bertanya.     

Xiao Yan terdiam beberapa saat, merasa tidak yakin bagaimana ia harus menjawab.     

"Hehe, adik Xiao Yan. Tidak ada yang perlu dikatakan. Kau tidak memiliki ikatan dengan klan Han. Namun, kau menyelamatkan kami dua kali di sepanjang perjalanan ini. Bahkan jika kau ingin membalas bantuan kami, hal yang kau lakukan sudah lebih dari cukup. Klan Hong memang kuat. Tidak baik jika kau terseret masalah ini..." Han Chong tersenyum dan berbicara melihat ekspresi Xiao Yan     

Xiao Yan terdiam.     

Dak! Dak!     

Suara sepatu kuda terdengar dari gerbang kota di kejauhan ketika Xiao Yan ketika berbincang dengan Han Chong. Kuda itu dengan cepat berlari ke arah mereka.     

Kelompok Han Chong, yang sudah ketakutan sebelumnya, dengan cepat menggenggam senjata mereka di tangan ketika melihat hal ini. Tak lama, orang bermata tajam dengan girang berkata, "Itu orang-orang kita."     

Suara kaki kuda dengan cepat berhenti di depan konvoi. Segera, seseorang melompat turun dari kuda. Orang ini terlihat seperti berusia dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Pakaian yang ia kenakan indah dan terlihat sangat energik. Wajahnya juga sedikit tampan. Tubuhnya yang tinggi memberikan penampilan yang mengagumkan. Namun, kelompok Han Chong sedikit mengernyitkan alis mereka ketika melihatnya.     

Han Xue juga berjalan keluar dari kereta kudanya ketika mendengar suara sepatu kuda yang datang. Matanya yang cantik terhenti pada Xiao Yan, tapi Xiao Yan tidak menyadarinya. Ia hanya peduli dengan obrolan dengan Han Chong. Melihat ini, ia hanya bisa menggertakkan giginya, memalingkan kepalanya, dan melihat orang yang turun dari kuda. Alisnya sedikit mengernyit.     

"Xue mei, apa kau tidak apa-apa?" Kegembiraan muncul di mata pria ini ketika melihat Han Xue. Ia dengan cepat berjalan maju dan bertanya dengan khawatir.     

TL: mei - saudara perempuan, bisa digunakan secara intim untuk memanggil saudara perempuan.     

"Aku baik-baik saja." Xue Mei menjawab sembarangan. Sudut matanya memandang Xiao Yan yang perlahan melangkah mundur. Ia dengan cepat berputar dan berteriak, "Diam di tempat!"     

Xiao Yan hanya bisa menghentikan tubuhnya ketika Han Xue melihatnya dan tanpa daya membuka tangannya ke arah Han Chong.     

Mata indah Han Xue memandang Xiao Yan. Tak lama, ia nampak memikirkan sesuatu. Matanya berkedip dengan lembut dan berkata "Aku sudah bertindak dengan sukarela. Jika tuan Xiao Yan ingin pergi, silakan lakukan. Terima kasih atas perlindunganmu selama perjalanan ini. Semoga kita bisa bertemu lagi di waktu mendatang."     

Xiao Yan tertawa dengan kecut setelah mendengar kata-kata itu. Jika ia berbalik arah dan pergi setelah kata-kata seperti itu terucap, ia akan tampak terlihat tidak terhormat di mata orang lain.     

"Ugh, aku akan tinggal dan memeriksa, tapi kau tidak boleh terlalu berharap padaku..." Xiao Yan menjawab dengan menghela napas.     

"Benarkah?"     

Ujar Han Xue. Kedipan matanya yang membuat hati bisa hancur dengan cepat membuat orang tergerak setelah mendengar ini.     

Xiao Yan hanya bisa mengangguk ketika wajah cantiknya memukau karena kebahagiaan. Hatinya sekali lagi tertawa kecut. Sesuatu seperti bantuan... Sangatlah berat seperti gunung...     

"Xue Mei, siapa orang ini? Ia nampak asing. Apakah ia salah satu penjaga klan Han?" Pria tampan yang ada di samping merasa cemburu ketika ia melihat Han Xue yang biasanya dingin dan tak acuh bersikap seperti tuan putri di depan orang muda biasa ini. Segera, ia tersenyum dan bertanya. Nada bicaranya nampak sangat meremehkan kepada penjaga, yang memiliki status sama seperti pelayan.     

"Han Lin, kau harus sopan kepada tamuku. Ia bukan penjaga, tapi Tamu Kehormatan yang aku undang atas nama klan Han. Jika kau terus bersikap seperti ini, jangan salahkan aku kalau aku menjauhimu!" Han Xue tiba-tiba berbalik badan. Wajah cantiknya nampak berubah menjadi marah ketika ia membalas dengan dingin.     

Wajah Han Lin berubah antara hijau dan putih ketika diperingatkan oleh Han Xue seperti itu. Ia tidak bisa menahan dirinya dan dengan dingin tertawa, "Tamu Kehormatan? Xue Mei, apakah kau tidak salah? Menurut peraturan klan kita, peraturan nomor satu adalah Tamu Kehormatan harus memiliki kekuatan seorang Dou Huang. Meskipun kau ini putri kepala klan, kau tidak bisa seenaknya mengabaikan peraturan, bukan?     

Han Xue yang tadinya dingin dan tak acuh tersenyum ketika mendengar ini. Ia melambaikan tangannya dan beberapa penjaga membawa dua orang dari kereta kuda sebelum akhirnya melemparnya ke depan Han Lin.     

"Ia berhasil menangkap Hong Mu dan Hong Lie, dua Tetua klan Hong hidup-hidup. Sebutkan alasan mengapa ia tidak pantas?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.