Perjuangan Menembus Surga

Pak Tua Ying Shan



Pak Tua Ying Shan

2"Pak Tua Ying Shan…"     

Xiao Yan perlahan menghirup nafas saat mulutnya mengeluarkan kata-kata ini dengan pelan. Tinju di dalam lengan bajunya tiba-tiba mengepal. Tak terduga bahwa ia tidak bisa menggerakkan hati Sekte Kaisar Hitam meskipun telah mengeluarkan sebuah pil obat setaraf Pil Pendobrak Zong.     

"Sepertinya benda yang orang itu keluarkan bahkan lebih bernilai daripada Pil Pendobrak Zong milikmu." Dokter Peri Kecil di sampingnya berbisik dengan agak terkejut. Tak terduga bahwa pria tua yang tak mencolok itu ternyata bisa menyerahkan sesuatu setingkat ini.     

Xiao Yan samar-samar mengangguk. Di bawah jubah hitam itu, tatapan matanya mengandung kegembiraan saat perlahan melesat ke pria tua berhidung elang. Ia mengerutkan dahi. Pak Tua Ying Shan? Apakah ini gelar orang ini di dalam 'Daerah Pelosok Hitam'? Kemungkinan besar, ia adalah seorang ahli dari generasi yang lebih tua. Jika tidak, tidak mungkin bagi Xiao Yan bahwa ia tidak pernah mendengarnya.     

Keheningan di aula besar itu berlanjut untuk sesaat, sebelum sebuah kegemparan yang menghancurkan tiba-tiba muncul. Banyak sekali tatapan mata yang tertegun memandang pria tua berambut abu-abu berhidung elang yang duduk di sebuah sudut. Banyak teriakan-teriakan terkejut secara refleks terdengar di dalam tanah pelelangan.     

"Pak Tua Ying Shan? Pak Tua Ying Shan yang merupakan satu dari tiga besar di Peringkat Hitam kala itu? Ia ternyata masih hidup?"     

"Ia tidak pernah mati. Ia hanya bersembunyi dan melakukan pertapaan. Secara tak terduga, kita bisa melihat orang kuat dari generasi tua yang telah mengguncang 'Daerah Pelosok Hitam' kala itu. Kita tidak menyia-nyiakan perjalanan ini."     

"Ia adalah seorang ahli di puncak kelas Dou Huang kala itu. Setelah bertahun-tahun, ia pasti telah berhasil mendobrak ke kelas Dou Zong, benarkan?"     

Dibandingkan kebisingan di belakang, suasana di kursi VIP diselimuti dengan tekanan yang tidak biasa. Banyak sekali tatapan mata yang pekat melesat dari segala arah. Tatapan-tatapan mata itu seketika berkumpul pada pak tua Ying Shan. Meskipun ia memiliki reputasi yang cukup besar di dalam 'Daerah Pelosok Hitam', mereka akan mengabaikan lawan manapun dengan adanya daya tarik dari Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva.     

Raut wajah Pak Tua Ying Shan tidak berubah bahkan sedikitpun di hadapan tatapan mata di sekitar yang tidak ramah. Tubuhnya dengan lembut bersandar di sandaran kursinya, ketika wajah tuanya yang tanpa ekspresi menunjukkan tampang yang ganas dan kejam. Tidak ada orang lembut di tempat seperti 'Daerah Pelosok Hitam.' Agar ia bisa menjadi salah satu dari tiga ahli puncak di Peringkat Hitam kala itu, banyak sekali orang mati di tangannya. Pak Tua Ying Shan kala itu adalah orang yang memiliki reputasi yang cukup ganas. Meskipun reputasi ganasnya sedikit berkurang setelah ia melakukan pertapaan tertutup selama bertahun-tahun, siapapun yang memperlakukannya sebagai orang yang lembek yang bisa dijepit, kemungkinan akan harus membayar harga yang mahal.     

Mo Tian Xing masih penuh senyuman saat ia berdiri di atas panggung lelang. Ia bertindak seperti ia tidak bisa merasakan suasana aneh di kursi para VIP saat ia tersenyum dan berkata, "Sekarang, setelah Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva punya pemilik, pelelangan yang diselenggarakan oleh Sekte Kaisar Hitam-ku ini bisa dengan lancar berakhir. Dalam beberapa hari berikutnya, Sekte Kaisar hitam akan menggelar sebuah pesta makan besar. Mereka yang tertarik bisa tinggal dan bergabung. Untuk para pelanggan yang sudah membeli sesuatu, Sekte Kaisar Hitam-ku akan mengirimkan benda-benda lelang ke semua orang tanpa membukanya, selama satu atau dua hari ke depan."     

Pak Tua Ying Shan perlahan berdiri setelah suara Mo Tian Xing terdengar. Setelah itu, ia perlahan berjalan keluar dari pintu keluar VIP dengan sebuah wajah yang tanpa ekspresi di hadapan para VIP lainnya.     

Orang-orang mulai bangkit berdiri dari kursi VIP satu demi satu setelah pergerakan Pak Tua Ying Shan itu. Mereka semua bergerak keluar dari tanah pelelangan. Dengan Penglihatan Spiritual-nya yang luar biasa, Xiao Yan bisa merasakan bahwa setidaknya setengah orang di kursi VIP telah menunjukkan hawa membunuh yang gelap dan dingin.     

"Pertunjukan bagus sejatinya baru dimulai sekarang. Kemungkinan, kurun waktu yang berikutnya ini akan menjadi badai berdarah yang asli…" Xiao Yan tertawa pelan. Ia seketika berdiri dan berjalan menuju pintu keluar. Dokter Peri Kecil dan Zi Yan mengikuti dekat di belakangnya.     

"Ha ha, teman ini." Sebuah tawa mendadak terdengar dari belakang Xiao Yan tepat ketika ia hendak keluar.     

Xiao Yan menghentikan langkah kakinya. Tubuhnya yang berjubah hitam berbalik dan tatapan matanya yang tak acuh tersembunyi di oleh jubah hitam melirik orang-orang dari Lembah Api Iblis yang berjalan menuju dirinya. Sebuah suara yang agak parau seketika terpancar, "Apakah ada masalah?"     

"Ha ha, diriku yang tua ini adalah Tetua Pertama dari Lembah Api Iblis, Fang Yan. Bolehkah aku bertanya mengenai nama kawan ini?" Fang Yan tersenyum saat ia dengan cepat berjalan maju. Ia menangkupkan kedua tangannya memberi salam kepada Xiao Yan, sebelum berbicara dengan ramah.     

"Nama margaku adalah Yan. Apakah Tetua Pertama Fang Yan membutuhkan sesuatu?" Xiao Yan samar-samar bertanya.     

"Ha ha, keterampilan pemurnian obat tuan Yan bisa dianggap sebagai yang terbaik di 'Daerah Pelosok Hitam' ini, benar? Diriku yang tua hanya datang untuk bertanya apakah tuan Yan juga memiliki ketertarikan terhadap Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva?" Fang Yan tertawa. Topiknya seketika berubah saat ia bertanya dengan suara yang dalam dan mata yang redup.     

"Kenapa?" Mata Xiao Yan di bawah jubah hitam menyipit saat ia bertanya dengan tenang.     

"Jika tuan Yan tertarik dengan Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva, kita mungkin bisa bekerja sama. Pak Tua Ying Shan itu adalah seorang ahli di 'Daerah Pelosok Hitam' dari generasi tua. Ia sangatlah kuat. Jika kau bertindak sendirian, kemungkinan besar kau akan kesulitan merenggut Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva dari pria tua itu, bahkan jika wanita muda di sampingmu ini turut campur tangan." Fang Yan berkata pelan.     

Sudut mulut Xiao Yan disembunyikan oleh jubah hitam saat terangkat membentuk cemoohan. Ia seketika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak begitu tertarik dengan saran Tetua Pertama Fang Yan. Maafkan aku…" Xiao Yan berhenti berbicara dengan Fang Yan setelah kata-katanya terdengar. Tatapan matanya memindai orang berjubah abu-abu di belakang Fang Yan tanpa disadari siapapun. Setelah itu, ia berbalik dan berjalan keluar dari terowongan.     

Sebuah hawa dingin melintas di mata Fang Yan ketika ia melihat Xiao Yan telah benar-benar menolak sarannya.     

"Orang ini terlalu angkuh. Apakah ia berpikir ia bisa mengalahkan pak tua Ying Shan sendirian dengan hanya memiliki seorang Dou Zong di sampingnya?" Para Tetua dari Lembah Api Iblis berbicara dengan agak marah saat mereka memelototi punggung Xiao Yan. Mengingat martabat Lembah Api Iblis di dalam 'Daerah Pelosok Hitam,' mereka jarang menerima perlakuan semacam itu.     

Raut wajah Fang Yan terlihat kecewa. Ia seketika menolehkan kepala dan memandang orang berjubah abu-abu misterius itu. Ia bertanya dengan hormat, "Tuan, apa yang harus kita lakukan sekarang?"     

"Semuanya mengincar Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva dalam situasi ini. Jadi, kau bisa lupakan saja jika ingin punya seseorang untuk bekerjasama denganmu. Kau hanya bisa bergantung pada dirimu sendiri. Meskipun Pak Tua Ying Shan mungkin kuat, ini tidak seperti kita tidak berdaya melawannya. Kerahkan orang-orang untuk mengawasinya selama dua hari ini. Bersiap untuk bertindak ketika ia meninggalkan Sekte Kaisar Hitam!" Jubah abu-abu itu sedikit gemetar saat sebuah aura ilusi dan suara tak acuh terdengar.     

Fang Yan sedikit mengangguk saat mendengar hal ini. Tatapan matanya mendadak melirik ke regu Xiao Li dan Tetua Kepala Su Qian di belakang, sebelum bertanya pelan, "Bagaimana dengan orang-orang dari 'Gerbang Xiao' dan Akademi Jia Nan?"     

"Abaikan mereka untuk saat ini. Hal yang paling penting adalah Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva." Orang berjubah abu-abu itu berbicara dengan suara yang tak acuh.     

"Ya…" Fang Yan mengangguk dan berhenti mengutarakan kata-kata lainnya. Ia melambaikan tangannya dan memimpin regunya menjauh perlahan dari pelelangan raksasa ini.     

Suasana Kota Kaisar Hitam sepertinya telah menjadi lebih bersorak gembira setelah akhir sempurna dari pelelangan itu. Dalam acara makan besar dari Sekte Kaisar Hitam, seluruh kota sepertinya diselimuti dengan suasana yang riang. Namun, beberapa orang yang peka bisa dengan samar merasakan bahwa sebuah badai berdarah akan segera terjadi sedang menggelora di bawah kegirangan ini.     

Beberapa faksi tidak pergi setelah pelelangan itu berakhir. Sebaliknya, mereka diam-diam tetap tinggal di dalam Kota Kaisar Hitam. Sepertinya, mereka sedang menikmati pesta makan besar dari Sekte Kaisar Hitam, tetapi tatapan mata mereka diam-diam berkumpul pada satu tempat, tempat tinggal dari Pak Tua Ying Shan.     

Regu Xiao Yan tampak cukup tenang di tengah-tengah suasana yang gelisah yang berdiam di dalam bayang-bayang. Mereka juga bertujuan untuk mendapatkan Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva ini bagaimanapun caranya. Namun, mereka tidak khawatir bahwa Pak Tua Ying Shan akan mendadak menghilang. Di hadapan pengawasan intens semacam ini, bahkan seorang Dou Zong elit tidak bisa begitu saja menghilang tanpa ada yang memperhatikan.     

Ketika mereka diam-diam menunggu situasinya berubah, Xiao Yan memimpin Dokter Peri Kecil dan Zi Yan ke lokasi pengambilan dari Sekte Kaisar Hitam keesokan harinya.     

Mo Tian Xing tentu saja menunjukkan kehangatan terbesarnya ketika regu Xiao Yan datang berkunjung. Ia mengundang mereka bertiga ke dalam sekte dan menjamu mereka dengan cara yang paling megah. Kehangatan itu menyebabkan Xiao Yan merasa agak tidak nyaman.     

Setelah kedua belah pihak berbincang singkat, Mo Tian Xing juga tampak telah merasakan ketidaksabaran Xiao Yan dan seketika berhenti beromong kosong. Ia bertepuk tangan dan membawa keluar semua benda yang Xiao Yan beli satu demi satu, termasuk bangkai Binatang Magic itu.     

"Ha ha, tuan Yan Xiao, semua barang yang telah kau lelang terletak di sini. Silakan periksa sendiri." Mo Tian Xing tersenyum saat ia berbicara. Ia melirik ke bangkai Binatang Magic yang telah menduduki lebih dari setengah aula itu.     

Xiao Yan tidak menunjukkan basa-basi saat ia mengangguk. Setelah itu, ia dengan cermat memeriksa semua barang yang dilelang itu sekali. Ini terutama bagi bangkai Binatang Magic itu. Ia telah menghabiskan cukup banyak waktu untuk bangkai itu, tetapi tidak menemukan ada yang salah. Baru setelah itu ia menganggukkan kepalanya. Ia perlahan mengeluarkan koin-koin emas dan pil-pil obat dari Cincin Penyimpanannya, sebelum dengan lembut meletakkannya di atas meja.     

"Pemimpin Sekte Mo, silakan periksa ini."     

Mo Tian Xing melirik, sebelum melambaikan tangan besarnya sembari ia tersenyum dan berkata, "Tidak perlu diperiksa. Diriku yang tua ini percaya kepada tuan Yan Xiao."     

Xiao Yan tersenyum samar setelah mendengar hal ini. Ia berkata, "Jika begitu, aku akan mengucapkan selamat tinggal." Xiao Yan berbalk dan pergi setelah berbicara. Mo Tian Xing bergegas melangkah maju ketika ia melihat hal ini. Ia tertawa datar, "Tuan Yan Xiao, mohon tunggu sebentar."     

"Ada apa?" Xiao Yan mengernyitkan alisnya sedikit, berbalik, dan bertanya.     

"Ha ha…" Mo Tian Xing tersenyum canggung. Ia seketika mengusap tangannya dan berkata, "Tuan Yan Xiao, bolehkah diriku yang tua ini bertanya apakah aku bisa menukar Pil Pendobrak Zong di tanganmu itu?"     

Sudut mulut Xiao Yan seketika terangkat membentuk senyum dingin ketika ia mendengar hal ini. Orang tua ini memang memikirkan untuk memiliki Pil Pendobrak Zong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.