Perjuangan Menembus Surga

Diskusi



Diskusi

3Semua orang di aula tertegun ketika mereka melihat wajah tak asing yang penuh dengan raut wajah tak berdaya. Seketika, banyak teriakan-teriakan tidak percaya terdengar dari Xiao Li, Tetua Su Qian, dan beberapa orang lainnya.     

"Adik ke tiga?"     

"Xiao Yan?"     

Xiao Yan menyingkapkan seutuhnya Doupeng hitam dari kepalanya dan menyimpannya ke dalam Cincin Penyimpanannya. Ia mengangkat bahunya menuju regu Xiao Li, yang mana wajahnya penuh dengan perasaan tidak percaya. Ia tersenyum dan berkata, "Kenapa? Kau tidak mengenaliku?"     

Regu Xiao Li perlahan puluh dari keterkejutan mereka setelah mendengar suara yang tak asing ini. Kegembiraan dalam sekejap menjalar ke wajah mereka. Xiao Li berjalan mendekat dan dengan keras menepuk pundak Xiao Yan sebelum tertawa dengan sebuah wajah yang penuh dengan senyuman, "Tak terduga bahwa ahli kimia tingkat 6 misterius itu ternyata adalah dirimu. Kau benar-benar membuat kami khawatir."     

Kehangatan pun menggelora di dalam hati Xiao Yan saat ia memandang Xiao Li yang wajahnya penuh dengan perasaan gembira. Ia tertawa pelan, "Sepertinya situasi di dalam Kota Kaisar Hitam ini tidak dapat ditebak. Bahkan, aku khawatir orang-orang dari Lembah Api Iblis itu akan mengenali diriku. Jadi, aku menyembunyikan bentuk dan wajahku."     

"Hee hee, kata-kata ini benar. Lukisan dirimu sudah disebarkan ke setiap orang berpangkat tinggi di Lembah Api Iblis. Jika kau menunjukkan dirimu, mereka pasti akan mengenalimu." Xiao Li tertawa.     

"Ia siapa?" Tatapan mata Xiao Li mendadak berpaling ke Dokter Peri Kecil di samping Xiao Yan. Senyum di wajahnya menghilang saat ia bertanya dengan sopan. Mengingat kekuatan kelas Dou Zong Dokter Peri Kecil, bahkan Xiao Li tidak berani terlalu sembrono dengan kata-katanya.     

"Ia adalah temanku. Kakak kedua bisa panggil dia Dokter Peri Kecil." Xiao Yan tertawa.     

"Kakak Xiao Li." Wajah sempurna Dokter Peri Kecil di samping menunjukkan senyuman saat ia berbicara pelan kepada Xiao Li.     

"Ugh… kau membuatku tersanjung. Nona ini benar-benar terlalu sopan." Xiao Li bergegas mengayunkan tangannya saat ia menjawab. Seluruh tubuhnya gemetar setelah dipanggil oleh Dokter Peri Kecil sebagai 'kakak Xiao Li.' Ketika mereka berada di Paviliun Kaisar Hitam kala itu, Xiao Li secara pribadi telah merasakan niat membunuh pekat yang meresap di tubuh Dokter Peri Kecil. Xiao Li tentu saja tahu, meskipun dengan penampilan wanita ini yang sangat halus dan menggerakkan hati,ia pasti adalah orang yang ganas ketika ia menyerang. Terlebih lagi, ini adalah pertama kalinya di hidupnya ia dipanggil begitu sopannya oleh seorang Dou Zong elit. Oleh karena itu, hatinya tampak agak bingung.     

Xiao Yan juga tertegun oleh bentuk panggilan Dokter Peri Kecil. Tatapan matanya sedikit terkejut ketika ia melirik Dokter Peri Kecil. Ia benar-benar memanggil seseorang dengan cara seperti ini?     

Dokter Peri Kecil bertindak layaknya ia tidak melihat tatapan mata terkejut Xiao Yan, sembari sebuah senyuman tergantung di wajahnya. Ia tampak seperti gadis baik dari Kota Qingshan kala itu. Ia tampak benar-benar polos, menyebabkan orang merasa sangat tertarik kepadanya.     

Xiao Li berbisik di dalam hatinya saat ia memandang ke arah dua orang itu. Ia tentu saja tahu bahwa wanita ini, yang rambutnya seputih salju, bertindak sesopan ini karena Xiao Yan. Jadi, hatinya tertawa kecut. Apakah adik ketiganya ini punya daya tarik besar terhadap para wanita? Bahkan, wanita di sampingnya bukanlah orang biasa. Medusa yang saat itu juga merupakan seorang Dou Zong elit sejati. Kali ini, Dokter Peri Kecil, yang muncul entah darimana, ternyata juga adalah seorang Dou Zong elit yang bahkan cukup ditakuti oleh Tetua Kepala Su Qian.     

"Anak muda, kau ternyata ingat untuk kembali ke 'Daerah Pelosok Hitam'..." Ketika Xiao Li sedang menghela nafas di dalam hatinya tentang bagaimana Xiao Yan memiliki daya tarik sebesar itu pada wanita, Tetua Kepala Su Qian juga telah pulih dari keterkejutannya tadi. Ia melangkah maju dua kali dan berbicara dengan agak marah.     

Xiao Yan tersenyum malu ketika ia mendengar hal ini. Ia bergegas berkata, "Tetua Kepala, tolong maafkan aku. Semula, aku seharusnya kemari lebih awal, namun aku melakukan sebuah pertapaan selama satu tahun agar bisa mendobrak ke kelas Dou Hong, yang akhirnya menghambat perjalanan ini."     

"Kau telah mendobrak ke kelas Dou Huang?" Xiao Li seketika tertegun ketika ia mendengar kata-kata Xiao Yan. Ia bertanya dengan suara yang terkejut. Meskipun ia juga tahu bahwa Xiao Yan sudah berada di puncak kelas Dou Wang ketika ia pergi kala itu, cukup sulit untuk mendobrak penghalang ini. Beberapa orang bahkan tetap berada di puncak kelas Dou Wang seumur hidupnya. Namun, Xiao Yan bisa mendobrak penghalang itu hanya dalam satu tahun singkat. Kecepatan ini tentu saja dianggap sangat mengerikan.     

Mata Su Qian di samping juga sedikit terkejut. Dari kemampuan Xiao Yan untuk memurnikan sebuah pil obat tingkat 6, ia telah menduga bahwa Xiao Yan mungkin sudah mendobrak penghalang itu. Namun, hatinya masih merasa sangat terkejut setelah mendengar Xiao Yan mengatakannya langsung. Kecepatan pelatihan semacam ini bisa dianggap berada di puncak, dari semua orang yang telah dilihat Su Qian setelah bertahun-tahun lamanya.     

"Aku hanya beruntung." Xiao Yan tersenyum tipis. Orang-orang yang hadir adalah mereka yang bisa ia percayai. Jadi, ia tentu saja tidak dengan sengaja menyembunyikan sesuatu.     

"Ha ha, anak muda, kau telah melakukannya dengan baik. Penglihatan ayah memang berbeda. Dari semula, ia tahu kau bukanlah orang biasa." Xiao Li tertawa keras. Kegirangannya bahkan lebih dahsyat daripada saat ia mendobrak ke kelas Dou Wang.      

Kesedihan melintas sepintas di mata Xiao Yan tanpa meninggalkan jejak ketika ia mendengar Xiao Li menyebutkan ayah mereka. Kesedihan itu seketika menghilang ketika Xiao Yan tersenyum dan berkata, "Alasan utama aku telah menunjukkan diriku adalah untuk meminta bantuan kakak kedua dan Tetua Kepala Su Qian."     

"Ah, kita satu keluarga, mengapa kau harus meminta bantuan? Kau adalah ketua 'Gerbang Xiao' dan punya wewenang untuk menggerakkan semua orang di dalam faksi." Xiao Li mengerutkan mulutnya ketika ia mendengar hal ini. Ia seketika berpaling ke sepuluh lebih ahli dari 'Gerbang Xiao' dan berteriak, "ini adalah adik ketigaku, ketua yang telah kalian semua dengar. Mengapa kalian tidak memberinya salam?"     

Belasan ahli dari 'Gerbang Xiao', yang memiliki kekuatan luar biasa itu, seketika berlutut dengan satu kaki di atas tanah setelah mendengar teriakan Xiao Li. Mereka dengan hormat berkata, "Para bawahan ini menyambut ketua!"     

Para ahli dari 'Gerbang Xiao' tidak ragu bahkan sedikitpun ketika mereka berlutut. Mereka tentu saja merasakan kegembiraan dahsyat dengan status yang telah ditunjukkan Xiao Yan. Mereka mungkin tidak yakin mengenai kekuatan Xiao Yan. Namun, hanya dengan menjadi seorang ahli kimia tingkat 6 cukup untuk membuat hati mereka penuh dengan kegembiraan.     

Xiao Yan tersenyum saat ia memandang para ahli dari 'Gerbang Xiao' yang telah berlutut. Ia seketika mengayunkan lengan bajunya lembut. Energi bergejolak dan sebuah angin sepoi-sepoi lembut mengangkat semua orang itu. Ia tersenyum dan berkata, "Semua orang di sini adalah saudara dari 'Gerbang Xiao'. Tidak perlu begitu sopan. Kita bisa lupakan ritual-ritual yang tak diperlukan ini."     

Hati para ahli dari 'Gerbang Xiao' ini menggigil ketika mereka merasakan Xiao Yan dengan mudah mengangkat mereka hanya dengan mengangkat tangannya. Mereka tidak lagi memiliki sedikitpun keraguan akan kekuatan Xiao Yan di dalam hati mereka. Para anggota Gerbang Xiao akan menunjukkan rasa percaya diri yang lebih dahsyat ketika berjalan di luar dengan seorang ketua sekuat itu.     

Xiao Yan berjalan ke dalam aula setelah mengangkat semua orang. Setelah itu, ia tanpa basa basi duduk di sebuah kursi di sebelah meja. Dokter Peri Kecil dan Zi Yan pun mengikutinya dan duduk. Zi Yan menarik jubahnya turun. Rambut berwarna ungu yang seperti sutra bergulir turun saat ia membuka mulut dan tersenyum ke arah wajah tertegun Tetua Kepala Su Qian.     

"Gadis ini… kau ternyata juga mengikutinya kembali." Tetua Kepala Su Qian berbicara dengan tak berdaya setelah melihat orang berjubah hitam satunya itu ternyata adalah Zi Yan. Ia merasa tidak bisa terawa maupun menangis.     

"Zi Yan juga memiliki kekuatan seorang Dou Huang. Selain beberapa Dou Zong elit, ia bisa berjalan di 'Daerah Pelosok Hitam' ini tanpa rasa takut sedikitpun."     

Su Qian terkejut ketika ia mendengar hal ini. Tatapan matanya seketika menatap Zi Yan dengan terkejut saat ia berkata, "Gadis ini ternyata telah mendobrak ke kelas Dou Huang."     

Zi Yan seketika melambaikan tinju kecilnya, merasa puas ketika ia melihat keterkejutan di wajah Su Qian. Ia berkata, "Pak tua, aku sudah bilang bahwa mengurungku di Akademi Dalam kali itu sudah pasti merugikan bagiku. Jika kau membiarkan aku keluar lebih awal, aku mungkin sudah menjadi seorang Dou Zong elit sekarang."     

"Jangan membantahku. Jika aku tidak membuatmu mengikuti Xiao Yan, aku tidak akan tahu apakah kau sudah dijual oleh seseorang. Dou Zong apa…" Su Qian menggelengkan kepalanya saat ia menjawab, merasa tidak bisa tertawa maupun menangis.     

Alis Zi Yan yang indah menjadi tegak lurus ketika ia mendengar kata-kata Su Qian. Ia hendak menjadi liar ketika telapak tangan Xiao Yan diletakkan di atas kepala kecilnya, menekannya ke tempat duduknya. "Diamlah."     

Zi Yan dengan tidak senang menggelengkan kepalanya setelah Xiao Yan menekan turun dirinya. Ia merasa kesal saat ia berbaring di atas meja. Matanya dengan ganas menatap Su Qian yang sedang tersenyum.     

"Sepertinya, hanya dirimu yang bisa mengendalikan gadis nakal ini. Aku telah merasakan masa-masa yang jauh lebih tenang setelah ia meninggalkan Akademi Dalam. Akademi Dalam juga tidak lagi perlu khawatir mengenai kapan mereka akan kehilangan banyak bahan obat." Su Qian tertawa pelan setelah melihat Zi Yan ditahan oleh Xiao Yan. Ia seketika tampak telah mengingat sesuatu saat ia menatap Xiao Yan dan berkata, "Oh ya. Karena kau telah datang ke 'Daerah Pelosok Hitam, kau sebaiknya kembali dan mengisi Api Hati di 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'. Menara itu sudah kehilangan efeknya selama setengah tahun."     

Xiao Yan mengangguk canggung ketika ia mendengar hal ini. Ia bergegas berkata, "Tetua Kepala, tolong yakinlah bahwa aku akan kembali ke Akademi Dalam untuk mengisi kembali Api Hati setelah masalah ini selesai."     

Melihat hal ini, Su Qian mendengus dan mengeluarkan sebuah gulungan merah terang dari cincin penyimpanannya. Ia melemparkannya ke Xiao Yan dan berkata, "Ambillah. Ini adalah Teknik Dou penguasa yang kakak keduamu telah belikan untukmu di dalam pelelangan itu. Ia ternyata bersedia menyinggung seorang Dou Zong elit demi benda ini." Tatapan matanya melayang ke Dokter Peri Kecil di sebelah Xiao Yan ketika ia berbicara hingga titik ini. Ia juga menggumam di dalam hatinya, bertanya mengapa rekan wanita di samping Xiao Yan selalu memiliki kekuatan semengerikan itu.      

Xiao Yan menangkap gulungan merah terang itu dan merasakan kehangatan samar dari benda itu. Sebuah perasaan hangat mengalir ke dalam hatinya. Kala itu, Xiao Li tidak menyadari identitas mereka. Meskipun begitu, ia berani membeli Teknik Dou penguasa ini. Xiao Li berniat untuk meningkatkan kekuatan Xiao Yan sedikit. Kasih sayang ini adalah kasih sayang saudara sedarah.     

"Jangan merasa tersentuh tanpa alasan. Kau adalah orang paling berharga di klan Xiao kita. Kakak pertama berkata bahwa semua orang boleh mati kecuali dirimu. Jadi, kau sebaiknya hidup dengan baik dan dengan cepat menjadi kuat. Ini karena kau adalah satu-satunya orang dengan kemampuan untuk menyelamatkan ayah dari 'Aula Jiwa' terkutuk itu." Xiao Li mengerutkan mulutnya ketika ia melihat Xiao Yan menatap glungan itu. Ia tersenyum dan melanjutkan, "Ayo cepat lanjutkan membicarakan masalah yang penting. Apa alasan dirimu datang mencari kami?"     

Xiao Yan pun tersenyum ketika ia mendengar hal ini. Ia mengangguk lembut dan menyimpan gulungan itu ke dalam Cincin Penyimpanannya. Setelah merenung sejenak, wajahnya berangsur-angsur berubah serius, saat tatapan matanya menatap Xiao Li dan Su Qian. Ia berkata dengan suara yang pelan dan dalam, "Aku ingin mendapatkan Ludah Perubahan Tubuh Bodhisattva."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.