Leluhur Tian Huo
Leluhur Tian Huo
Ketika ia menembus penghalang itu, warna merah terang yang memenuhi matanya dengan cepat berhamburan. Hal yang menggantikannya adalah sejenis cahaya berwarna putih krem yang berkabut dan samar. Xiao Yan seketika menstabilkan tubuhnya. Tatapan matanya sangat waspada saat menatap ke segala arah. Akhirnya, matanya berhenti pada kerangka tulang misterius yang melayang di tengah.
Ruang di tempat ini jelas merupakan penghalang cahaya yang Xiao Yan lihat sebelumnya. Mungkin ini karena penglihatannya, tapi tempat ini tampak jauh lebih besar pada saat ini. Namun, tempat itu masih bisa dilihat dengan sekilas.
Xiao Yan menolehkan kepalanya saat matanya mencari-cari di luar penghalang cahaya itu. Ia menemukan para pemimpin kadal api berwarna darah itu, dan raut wajahnya seketika menjadi agak serius. Ia tidak menduga bahwa ras magma misterius ini ternyata akan memiliki para ahli semacam itu. Kekuatan dari manusia manusia kadal berwarna darah ini jelas lebih dahsyat daripada yang ia bunuh tadi. Menurut perkiraan Xiao Yan, kemungkinan besar mereka telah mencapai puncak kelas Dou Huang. Hal ini menyebabkan hatinya menjadi semakin waspada. Lagipula, siapa yang tahu apakah ada orang-orang yang lebih kuat dalam ras kadal api ini.
Jika mereka lebih kuat, situasinya akan menjadi cukup tidak menguntungkan. Kekuatan Xiao Yan mungkin tidak akan berkurang besar dalam magma dengan bergantung pada kekuatan 'Api Surgawi'. Namun, lawannya itu lebih unggul dalam hal jumlah. Jika Xiao Yan dikepung, kemungkinan ia hanya akan memiliki kesempatan yang kecil untuk bisa bertahan hidup
"Sialan. Dunia magma ini memang tidak setenang yang kelihatannya." Xiao Yan menggertakkan giginya dan dan mengomel pelan.
Manusia manusia kadal api di luar penghalang cahaya itu tampak tidak bisa merasakan lokasinya. Jadi, mereka berkeliaran naik dan turun untuk sementara waktu sebelum berhamburan ke segala arah di hadapan mata Xiao Yan. Xiao Yan baru menghela nafas lega ketika sosok merah terakhir menghilang ke dalam magma. Ia mungkin telah membunuh cukup banyak manusia-manusia kadal api di dalam pertempuran besar tadi, tetapi ia juga sangat kelelahan.
Tubuh Xiao Yan melayang di ruang saat ia beristirahat untuk sesaat. baru setelah sebagian Dou Qi di dalam tubuhnya pulih, ia berdiri dan berjalan dengan berhati-hati menuju kerangka tulang tulang misterius itu.
Saat ia mendekati tulang-tulang misterius itu, Xiao Yan bisa merasakan perasaan memanggil di hatinya menjadi semakin pekat. Sekarang, ia akhirnya paham bahwa pemanggilan yang ia rasakan di atas magma tadi berasal dari kerangka tulang misterius ini atau... Api Hati Gugur.
Tatapan Xiao Yan melayang ke kerangka tulang itu sedikit lebih lama, sebelum tatapan matanya secara refleks dilayangkan menuju api tak kasat mata pada kerangka tulang itu...
Api Hati Gugur ini hanya seukuran sebuah kepala. Suhu yang dipancarkan jauh lebih lemah daripada Api Hati Gugur di dalam tubuh Xiao Yan. Jika seseorang menggambarkan api hati gugur di dalam tubuh Xiao Yan sebagai bentuk yang sudah matang, Api Hati Gugur di depan Xiao Yan ini berada di tahap bayi.
Tentu saja, terlepas apakah itu berada di tahap bayi atau dewasa, hal ini adalah sebuah 'Api Surgawi'. Sangat sulit bagi sebuah 'Api Surgawi' untuk bisa terbentuk. Hal itu membutuhkan pengumpulan dalam waktu yang tak terhitung jumlahnya. Terlebih lagi, api tak kasat mata ini, yang tidak tampak ganas, kemungkinan telah ada untuk waktu yang sangat lama. Namun, Xiao Yan tidak tahu mengapa dua api surgawi yang sama akan muncul di tempat ini. Kejadian misterius sejenis ini adalah sesuatu yang tidak pernah Xiao Yan ketahui.
Mata Xiao Yan terkunci dengan erat pada Api Hati Gugur. Ia menghirup nafas dalam-dalam. 'Api Surgawi' bayi sejenis ini mungkin memiliki kegunaan bagi 'Mantra Api', tetapi kemungkinan besar hal itu tidak begitu dahsyat. lagipula, evolusi dari Mantra Api membutuhkan energi yang berjumlah luar biasa banyak. Jelas, melihat api kecil ini, api itu tidak memiliki energi yang dibutuhkan.
Tangan Xiao Yan mengusap dagunya saat ia merenung sesaat, sebelum tangannya mendadak berhenti. Kegembiraan muncul dalam matanya Api hati gugur yang seperti bayi ini mungkin tidak begitu berguna baginya, tetapi hal itu sudah pasti akan menjadi seperti kegembiraan yang turun dari langit bagi Akademi dalam. Setelah mereka memiliki hal ini, Menara Pemurnian Qi Langit Membara akan bisa dibuka lagi. Terlebih lagi, efeknya tidak akan jauh lebih lemah dibandingkan sebelumnya. Selama ada Dou Qi yang tak henti-hentinya dituang masuk, hal itu akan memungkinkan aktivasi dari Menara Pemurnian Qi Langit Membara yang disebut sebagai 'Pemercepat Pelatihan'.
Jadi, tidak hanya Akademi Dalam akan bisa memanfaatkannya, tetapi Api Hati Gugur bayi ini berangsur-angsur akan bisa berevolusi. Pada waktunya, hal itu pasti akan berevolusi menjadi sebuah 'Api Hati Gugur' yang matang. Terlebih lagi, sebuah 'Api Surgawi' yang dipelihara sejak muda akan jauh lebih mudah dijinakkan kedepannya. Masalah 'Api Hati Gugur' dewasa yang memberontak seperti di masa lalu itu tidak akan lagi terjadi. Seabad kemudian, Api Hati Gugur yang telah berhasil berevolusi mungkin bahkan akan menjadi sebuah kekuatan dahsyat bagi Akademi Dalam!
Lagipula, sebuah 'Api Surgawi' akan berevolusi dan membentuk kecerdasannya sendiri cepat atau lambat. Pada saat itu, kecerdasan itu akan sedikit berbeda dari orang biasa. Api itu pasti akan melindungi Akademi Dalam layaknya rumahnya ketika waktunya tiba. Tidakkah Akademi Dalam akan memiliki sebuah penjaga tambahan nanti?
Sebuah semangat muncul di hati Xiao Yan ketika ia memikirkan banyaknya keuntungan yang akan didatangkan bagi Akademi Dalam. Ia selalu merasakan sakit kepala dan rasa bersalah, ketika menghadapi masalah tentang bagaimana caranya untuk seutuhnya memecahkan pengurasan Menara Pemurnian Qi Langit Membara. Kemunculan Api Hati Gugur bayi ini tak dapat dipungkiri telah menyelesaikan masalah ini. Sedikit rasa bersalah di dalam tubuhnya akhirnya lenyap.
Xiao Yan secara refleks tersenyum ketika ia memikirkan hal ini. Setelah itu, ia perlahan berjalan ke depan. Ia mengulurkan tangannya dan menangkap Api Hati Gugur bayi itu.
Ketika ia tepat berada di sekitar dua meter dari kerangka itu, sebuah cahaya putih terang mendadak meletus dari bagian dalam kerangka tulang putih. Perubahan mendadak yang tak terduga itu menyebabkan Xiao Yan terkejut. Ia bergegas mundur. Tepat ketika ia hendak melakukan hal ini, ia terkejut saat menyadari sebuah tenaga raksasa telah membuatnya terpaku.
Tubuh kaku Xiao Yan menyebabkan raut wajahnya berubah dengan cepat. Sebuah pikiran untuk kabur berputar-putar di benaknya. Sinar putih di depannya menggeliat perlahan, sebelum berubah menjadi sebuah sosok manusia tua ilusi.
Sosok itu mengenakan jubah berwarna putih. Rambutnya seputih salju dan ia memiliki wajah yang tua. Sebuah kilatan samar melintasi kedua matanya. Sosok manusia samar ini baru saja muncul, ketika Xiao Yan merasakan sejenis perasaan menekan yang menyebar dari hatinya…
"Api Hati Gugur? Betapa tak terduga… hal ini sudah ditundukkan oleh seseorang…" sosok manusia samar itu melirik Xiao Yan sebelum ia seketika berbicara. Suaranya penuh dengan perasaan yang sulit untuk digambarkan.
Hati Xiao Yan langsung merasakan hawa dingin ketika ia mendengar kata-kata ini. Ia tentu saja tahu bahwa sosok manusia samar di depannya itu adalah sebuah tubuh roh. Namun, ia tidak menduga bahwa orang itu berhasil melihat Api Hati gugur di dalam tubuhnya dalam sekilas.
"Anak muda ini tidak tahu bahwa tuan tua di sini dan secara tidak sopan telah menyusup masuk. Tolong maafkan saya." Xiao Yan berbicara dengan sangat sopan, sembari pemikiran-pemikiran dengan cepat berterbangan di dalam benaknya.
Sosok manusia ilusi itu mengabaikan kesopanan Xiao Yan, saat tatapan matanya menatap Xiao Yan sesaat. Akhirnya, ia mengisyaratkan dengan tangannya.
Seiring isyarat sosok manusia tua itu, Xiao Yan terkejut saat mendapati bahwa Api Hati Gugur di dalam tubuhnya terbang tak terkendali, sebelum pada akhirnya mendarat di tangan orang itu.
"Tuan, ini maksudnya apa?" Kejadian ini menyebabkan hati Xiao Yan putus asa saat ia berteriak murka.
Api Hati Gugur itu menjadi seperti seekor ular panjang tak kasat mata yang berputar-putar dan bergerak di sekitar telapak tangan sosok manusia tua itu. Sikap yang patuh itu menyebabkan raut wajah Xiao Yan sedikit berubah. Ia jelas telah seutuhnya memurnikan Api Hati gugur. Bagaimana mungkin api itu sepatuh ini di tangan orang asing?
"Mengapa? Apakah kau terkejut?" orang tua itu melirik Xiao Yan, nyaris seperti ia mengetahui keraguan di dalam hati Xiao Yan. Sebuah senyuman muncul di sudut mulut orang itu saat ia menjelaskan pelan, "Ini karena aku adalah pemilik Api Hati Gugur yang sebelumnya. Meskipun kau telah memurnikannya, hal ini masih tidak menunjukkan perlawanan terhadapku. Terlebih lagi, apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau bisa mengalahkan diriku yang tua ini dalam hal kemampuan pengendalian api?"
"Pemilik yang sebelumnya?" Mata Xiao Yan sedikit menyusut saat mendengar kata-kata ini. Ia tertawa datar, "He he, tuan seharusnya tidak menggoda diriku yang muda ini. Ketika aku sedang menundukkan Api Hati Gugur kala itu, aku tidak merasakan bahwa api itu punya pemilik."
"Kau tentu saja tidak bisa merasakannya karena aku sudah memberikannya kebebasan ketika aku hendak mati. Tidaklah salah bahwa api itu tak punya pemilik pada saat itu." Pria tua berjubah putih itu tertawa.
Xiao Yan menelan ludah. Ia tidak menduga bahwa ia akan berakhir bertemu dengan pemilik Api hati Gugur sebelumnya di tempat ini. Jika apa yang dikatakan pria tua itu benar, kemungkinan ia sudah mati cukup lama. Setidaknya, Tetua Kepala Su Qian benar-benar tidak mengetahui masalah ini.
Namun, hal yang paling mengkhawatirkan Xiao Yan adalah apakah orang tua ini akan mengambil kembali Api Hati Gugur. 'Api Surgawi' sangatlah penting bagi Xiao Yan. Jika api itu secara paksa direnggut darinya, hal itu akhirnya akan menyebabkan luka yang besar baginya. Jadi, ia akan harus menyimpannya, terlepas apapun yang terjadi, bahkan jika ia harus mempertaruhkan nyawanya. Pria tua berbaju putih di depan mungkin adalah seorang ahli, tetapi ia pada akhirnya hanyalah sebuah tubuh roh pada saat ini. Terlebih lagi, memandang ketipisan roh itu, sepertinya ia tidak terlalu kuat.
"Tenang, aku tidak akan merenggut Api Hati Gugur-mu. Sejujurnya, aku sudah lama meninggal. Rohku telah menderita berbagai macam kesulitan selama bertahun-tahun lamanya ini. Hal yang kau lihat sekarang hanyalah seutas jejak roh yang tersisa. Hal itu tidak melukaimu sedikitpun." Pria tua itu menjelaskan pelan.
Xiao Yan perasa agak malu ketika ia hendak menghela nafas lega, saat mendengar kata-kata yang seperti menjawab apa yang ia pikirkan. Ia bergegas tersenyum dan berkata, "Senior ini telah berbicara dengan begitu serius. Bolehkah aku tahu nama tuan tua ini?"
Pria tua berjubah putih itu tersenyum. Senyumnya memiliki rasa bangga yang datang dari dalam tulang-tulangnya saat ia berkata, "Diriku yang tua ini adalah Yao Tian Huo. Orang lain juga memanggilku Tian Huo zun zhe."
"Zhun zhe?"
Hati Xiao Yan melonjak hebat ketika mendengar panggilan ini. Xiao Yan jelas paham apa yang mewakili akhiran di belakang nama itu. Jelas, pria tua berjubah putih misterius jauh di dalam magma ini adalah seorang Dou Zun yang pernah mengguncang benua!