Perjuangan Menembus Surga

Menara Hitam Misterius?



Menara Hitam Misterius?

0"Xiao Yan, 'Gerbang Pan' ini baru saja dibentuk dan kau sudah kabur. Selama bertahun - tahun aku menjadi bagian dari Pasukan Penegak Hukum, ini pertama kalinya aku melihat seorang pemimpin yang tidak bertanggung jawab…" Wu Hao mengeluh tak berdaya kepada Xiao Yan yang dengan cepat berjalan di depannya di jalan yang luas. Setelah orang ini menentukan nama faksinya, ia melemparkan masalah untuk mengurus murid baru kepada Xun Er dan Hu Jia, sebelum mencari alasan untuk menyelinap pergi.     

"Mereka akan menyelesaikannya dengan benar. Aku hanya menciptakan efek untuk mengumpulkan hati semua orang. Sekarang, karena aku telah menarik orang - orang, aku sewajarnya bisa bergantung pada mereka berdua untuk menyelesaikan masalah - masalah yang merepotkan. Tidak akan terlambat bagi kita untuk menunjukkan diri dan bertanggung jawab, jika seseorang ingin membuat masalah." Xiao Yan melambatkan langkah kakinya dan memandang jalan luas di sekitarnya. Saat ini, akan ada beberapa murid senior dari Akademi Dalam yang bergegas di jalanan. Namun, tidak banyak orang yang memperhatikan Xiao Yan dan Wu Hao. Jelas, tidak semua para murid senior telah mendengar nama dari pemimpin angkatan murid baru ini.     

Wu Hao menggelengkan kepalanya tak berdaya. Ia lalu mendongak, memandang jalan itu, yang membentang ke segala arah, lalu bertanya, "Ke mana kau akan pergi?"     

"Mari pergi melihat - lihat ke utara…" Jari Xiao Yan perlahan mengusap cincin hitamnya, saat ia mendongak ke arah utara. Setelah mendengarkan apa yang dikatakan Yao Lao tadi malam, ia mungkin bisa mendapatkan beberapa petunjuk tentang 'Api Surgawi', jika ia mencari di area tersebut. Xiao Yan kini merasa tak sabar untuk bisa dengan cepat meningkatkan kekuatannya. Karena itu, ia tidak ingin menunda bahkan untuk sedetikpun.     

"Utara?" Wu Hao tertegun sesaat, sebelum ia menganggukkan kepalanya dengan cuek. Bagaimanapun juga, mereka berniat keluar untuk membiasakan diri mereka dengan area sekolah. Tidak masalah ke arah mana mereka pergi.     

"Ayo." Xiao Yan melambaikan tangannya. Kakinya mendadak menginjak tanah. Setelah sebuah ledakan energi terbentuk, seluruh tubuhnya mengeluarkan suara 'siu', ketika ia melesat pergi. Kecepatan tubuhnya membuat beberapa murid senior yang berlalu - lalang menyiratkan keterkejutan di mata mereka.     

"Orang ini…" Wu Hao menggelengkan kepalanya. Dou Qi berwarna darah, mendadak muncul di kakinya. Ketika Dou Qi itu bergelombang pelan, tubuh Wu Hao menjadi agak samar. Seketika, tubuhnya bergetar dan dengan aneh menghilang dari titik itu. Ketika ia muncul, ia sudah berada sepuluh meter jauhnya. Dalam beberapa kilatan, ia dengan cepat mengejar Xiao Yan.     

Dari Dou Qi Ketangkasan yang ditunjukkan oleh Xiao Yan dan Wu Hao, tak dapat dipungkiri bahwa Wu Hao tampak sedikit lebih halus. Jika ia bertarung dengan orang lain, kelincahan semacam ini akan membuat lawannya pusing.     

"Teknik Dou Agility yang aneh…" Para murid senior yang berlalu lalang, memandang sebuah bayangan berwarna darah, yang menghilang dari pandangan mereka dan tidak bisa menahan untuk mengutarakan pujian mereka.     

Akademi Dalam sangatlah luas, hingga tempat itu sedikit di luar bayangan Xiao Yan dan Wu Hao. Mereka berdua menghabiskan energi mereka dan berlari kencang hampir setengah jam. Namun, mereka masih belum mencapai perbatasan dari Akademi Dalam. Di sepanjang jalan, mereka sering mendapati beberapa pertarungan, dimana orang - orang bertanding dalam pertarungan sengit. Ada cukup banyak orang yang melihat di sekitar lingakaran - lingkaran itu. Beberapa orang yang lebih cerewet, akan meneriakkan celah - celah yang terbentuk oleh kedua petarung, ketika mereka menonton. Pada akhirya, hal itu membuat dua orang yang bertarung merasa lebih waspada, semakin lama mereka bertarung. Akhirnya, mereka hanya bisa menarik tangan mereka dan mundur dengan wajah yang dipenuhi kemurungan.     

"Mereka yang bisa masuk ke Akademi Dalam dari Akademi Jia Nan, memanglah bukan orang - orang biasa. Penglihatan yang mendalam seperti ini cukup untuk membuat para murid Akademi Luar tidak bisa menandingi mereka." Xiao Yan menghela napas, ketika ia memalingkan pandangannya dari sebuah lingkaran pertarungan.     

"Kebanyakan murid di sini telah melalui berbagai proses penyempurnaan. Jika salah satu dari mereka secara acak dipilih untuk ditempatkan dalam sebuah kekaisaran di dalam benua ini, kemungkinan, mereka akan dianggap sebagai seorang yang jenius. Pandangan orang - orang ini tidaklah mengejutkan." Wu Hao tersenyum dan melanjutkan, "Namun, suasana di sini memang cukup sengit. Mereka akan seketika memulai sebuah pertarungan, untuk menyelesaikan perselisihan apapun."     

Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Matanya menatap ke sekitar dan ia sedikit tertegun, saat mendapati, karena suatu alasan tertentu, jumlah orang yang berkumpul di jalan yang mengarah ke utara ini semakin meningkat. Masing - masing dari mereka menggunakan kecepatan mereka hingga batasnya. Karena itu, Xiao Yan dan Wu Hao hanya memandang sosok manusia yang berulangkali bergegas melewati pepohonan di samping jalan dan juga mendengar suara angin cepat yang lewat.     

"Sepertinya, mereka semua bergegas ke utara? Apa yang sebenarnya ada di sana?" Wu Hao juga menyadari kenaikan jumlah murid, ketika ia bertanya dengan terkejut.     

"Hei, kita akan tahu setelah kita melihatnya." Xiao Yan tersenyum. Kakinya menapak tanah dan tubuhnya sekali lagi melesat. Akhirnya, Wu Hao mengikuti dekat - dekat, seperti belatung di dalam tulang.     

Perjalanan singkat ini berlangsung selama dua puluh menit lebih, sebelum kecepatan mereka berdua berangsur - angsur melambat. Sebuah kerumunan hitam yang besar, terdiri dari banyak murid yang terhenti, tampak di depan mereka saat ini.     

"Kenapa ada banyak sekali orang?" Xiao Yan tidak dapat menahan perasaan tertegunnya, ketika ia mengamati kerumunan hitam orang yang seperti semut ini.     

"Aku tak tahu…" Wu Hao juga tidak mengenal tempat ini. Karena itu, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya tak berdaya.     

Xiao Yan mengusap dagunya dengan tangannya. Ia memandang sekelilingnya sekali, sebelum dengan cepat sampai di bawah sebuah pohon besar. Ia berkata pada Wu Hao, "Mari kita naik dan melihat dari sana…" Setelah ia mengatakan hal ini, Xiao Yan melompat ke atas sebuah batang pohon tanpa menunggu jawaban Wu Hao. Tubuhnya tampak seperti monyet yang lincah, saat ia memanjat pohon itu dengan begitu gesitnya. Hanya dalam waktu kurang dari semenit, tubuhnya muncul di atas sebuah pohon besar dalam sekali lompatan.     

Xiao Yan memandang kejadian di bawah dari sudut yang tinggi, ketika ia berdiri di atas pohon tadi. Matanya melintas pada kerumunan orang itu dan langsung menatap ke depan. Seketika, wajahnya menunjukan perasaan kaget. Mulutnya juga sedikit terbuka, "Ini adalah…?"     

Sebuah area yang cekung, nampak di dalam pandangan Xiao Yan. Di dalam cekungan itu terdapat sebuah menara hitam raksasa terkubur jauh di dalam tanah, menunjukkan hanya ujung dari menara tersebut dan sebuah pintu masuk yang gelap.     

Menara yang terkubur di dalam tanah?     

Pemandangan yang sangat aneh ini membuat ketakjuban di muka Xiao Yan menjadi semakin terlihat. Beberapa waktu kemudian, ia berangsur - angsur tersadar kembali dan menggumam, "Jangan bilang ini adalah yang disebut sebagai 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara?' Sungguh tak terduga... tempat itu ternyata terkubur di dalam tanah. Apakah orang bisa masuk dan berlatih di sana?"     

Mata Xiao Yan menatap seluk beluk satu lapisan menara yang berada di atas tanah. Ia tiba - tiba mengernyitkan alisnya, ketika ia mendapati, bahwa ruangan di sekitar tubuh menara itu tampak samar - samar terpilin dan berkedut. Ia telah melihat pertahanan semacam ini pada 'Aula Koleksi Buku' di Akademi Luar…     

"Ya ampun, mereka sungguh secara khusus menaruh pertahanan setingkat ini…"     

Menurut penjelasan Wakil Kepala Sekolah Hu Gan terakhir kali, Xiao Yan jelas tahu, bahwa untuk bisa memasang pertahanan seperti ini yang mampu memilin ruang, setidaknya dibutuhkan kekuatan seorang Dou Zun…     

"Dou Zun…" Xiao Yan tertawa kecut dan menggelengkan kepalanya. Seorang kuat dengan tingkat seperti ini, benar - benar terlalu mengerikan. Mereka sungguh bisa menggunakan ruang, yang merupakan sesuatu yang begitu halus dan tak kasat mata, untuk diubah sesuai keinginan mereka. Lalu, alam mengerikan seperti apa tingkat Dou Sheng, atau bahkan Dou Di yang berada di atas tingkat itu?     

"Chi…"     

Ketika Xiao Yan berulangkali memandang takjub kekuatan mengerikan seorang Dou Zun tingkat atas, suara angin besar yang kencang, muncul tidak jauh di belakangnya. Ia menoleh dan sedikit terkejut, saat menyadari, bahwa puluhan sosok manusia melintas kemari dari jauh. Kecepatan orang - orang ini sungguh sangat cepat. Kurang dari sepuluh detik, sosok - sosok manusia itu dengan mantap dan teratur, muncul pada cabang - cabang beberapa pohon besar di samping Xiao Yan.     

"Orang - orang ini cukup kuat…" Saat mengamati sosok - sosok manusia ini dari jarak dekat, Xiao Yan menyadari bahwa puluhan sosok manusia ini semuanya mengenakan sebuah lencana yang berbentuk seperti sebuah daun, pada dada mereka. Tampaknya, orang - orang ini berada di dalam sebuah faksi yang sama.     

"Ah, memang terdapat banyak faksi di dalam Akademi Dalam. 'Gerbang Pan' kita baru saja diciptakan…" Xiao Yan tertawa kecut dan menggelengkan kepalanya. Matanya menatap sosok - sosok manusia itu, lalu menyadari, bahwa mereka telah bergegas turun, setelah mengamati pemandangan di bawah. Kelompok besar orang - orang itu terjun turun dari ketinggian di angkasa, sebelum mereka langsung melaju ke depan kerumunan besar berwarna hitam, dengan begitu kasar dan keterlaluan.     

Tindakan memotong antrian ini jelas membuat semua orang marah. Tetapi, ketika mereka melihat lencana berbentuk daun di dada mereka, mereka hanya bisa menelan kata - kata yang akan mereka keluarkan dengan marah.     

"Aku rasa, faksi ini memiliki kekuatan yang besar di dalam Akademi Dalam…" Xiao Yan memandang reaksi semura orang, saat ia dengan pelan bergumam. Seketika, ia bergerak di sepanjang batang pohon dan dengan sigap, melompat turun.     

Ketika kakinya mendarat di atas tanah, Wu Hao, yang belum berdiri di sampingnya, bergegas menemuinya. Ia bertanya, "Apakah kau sudah memeriksanya dengan jelas?"     

"Tempat ini sepertinya adalah 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'." Xiao Yan menepuk tangannya dan seketika, masuk ke arah kerumunan. Ia tersenyum dan berkata, "Ayo kita lihat apa gunanya menara ini. Tempat ini sungguh bisa membuat orang berlatih dengan kecepatan seperti itu."     

"Ini adalah 'Menara Pemurnian Qi Langit Membara'?" Raut muka Wu Hao sedikit girang, ketika ia mendengar hal ini. Ia bergegas mengikuti Xiao Yan dan berusaha sebaik mungkin untuk menyelinap ke dalam keramaian orang itu. Jelas, ia juga sangat tertarik dengan tempat ini.     

Ketika Xiao Yan dan Wu Hao mencapai ujung dari lautan manusia, setelah menyelinap melewati mereka dengan susah payah, mereka tidak lagi bisa berjalan maju. Alasannya, bukanlah bahwa orang di depan sudah terlalu padat. Justru kebalikannya, terdapat sebuah lahan kosong yang sangat luas di depan mereka. Beberapa puluh meter, pada sisi lain lahan kosong itu, terletak menara hitam misterius yang tertanam dalam, di bawah tanah.     

Saat ini, tanah luas itu dibagi menjadi beberapa area dengan sangat teratur. Ada sebuah kelompok orang yang duduk dengan mata tertutup di tiap area. Mata Xiao Yan menatap sosok - sosok manusia ini. Ia menyadari, bahwa orang - orang yang telah ia lihat di puncak pohon tadi ada di antara mereka.     

"Orang - orang ini seharusnya termasuk dalam beberapa faksi kuat di dalam Akademi Dalam. Mereka cukup menakutkan. Mereka tidak perlu menunggu di dalam antrian dan bisa langsung menempati posisi terbaik. Ck ck, tidak heran Atai berkata, bahwa di Akademi Dalam, seseorang harus membangun atau bergabung dengan faksi kuat agar bisa mendapatkan kondisi berlatih yang paling optimal." Kata Wu Hao dengan suara lembut.     

"Mereka memang agak menakutkan…" Xiao Yan mengangguk pelan. Ia dengan cermat mengamati berbagai faksi itu, yang anggotanya duduk bersila dengan mata tertutup. Ia tidak berusaha menjadi pusat perhatian dan berjalan ke dalam lingkaran itu. Ia saat ini paham, bahwa 'Gerbang Pan' tidak memiliki persyaratan yang dibutuhkan. Setelah ia meningkat ke kelas 'Dou Ling', ia mungkin baru bisa berdiri di antara mereka. Namun, untuk saat ini, sebaiknya, ia tetap tidak terlalu menonjolkan diri.     

"Dong!"     

Ketika Xiao Yan dan Wu Hao berdiskusi pelan, sebuah gong kuno terdengar dengan hebatnya di area ini. Setelah suara gong tersebut, keributan yang ada mendadak terhenti.     

"Buka menaranya!"     

Ketika gong berbunyi, sebuah suara yang tua terdengar dari dalam menara.     

Tidak lama setelah suara tua itu terdengar, dapat dilihat pintu hitam gelap, yang tertutup rapat, perlahan mulai terbuka. Sebuah aura panas samar, merembes keluar dari pintu itu, membuat suhu di arena ini meningkat sedikit.     

Mata Xiao Yan mendadak menciut, ketika ia merasakan perbedaan suhu yang ada. Tangannya juga mengepal saat ini.     

"Masuk ke menara!"     

Suara orang tua itu terdengar sekali lagi. Seketika, semua orang di lahan kosong yang matanya tertutup tadi, mendadak terbuka dan mereka dengan cepat berdiri. Dapat terdengar suara angin kencang, ketika sejumlah sosok manusia melesat kencang ke arah pintu masuk menara dari segala arah.     

"Ayo, mari masuk."     

Xiao Yan menahan hatinya yang mendadak menjadi gelisah. Ia melambaikan tangannya kepada Wu Hao dan memimpin masuk ke dalam tanah kosong itu. Setelah itu, mereka dengan cepat berjalan ke arah menara hitam misterius yang terkubur di bawah tanah.     

Ketika mereka semakin mendekat dengan menara tersebut, Xiao Yan akhirnya benar - benar bisa merasakan ukuran raksasa menara hitam ini. Namun, ini hanyalah sebuah tingkat yang terpapar di atas tanah. Tetapi, tingkat itu sungguh sebanding dengan gedung dua atau tiga lantai. Ujung dari sebuah gunung es memang seperti ini. Sulit dibayangkan seberapa megahnya tubuh asli dari menara tersebut, yang tersembunyi di bawah tanah.     

Langkah kaki Xiao Yan terhenti pada jarak beberapa meter di depan menara hitam itu. Ia memberi jalan bagi yang lainnya dan berdiri ke samping, mengamati menara yang tampak agak kuno ini dengan begitu cermat. Ia tidak tahun, bahan apa yang digunakan untuk membangun menara ini, namun, hal itu samar - samar memancarkan bobot yang berat dan... hawa sedingin es?     

"Tempat yang aneh. Bagian dalam menara ini jelas penuh dengan panas yang membara, tetapi mereka menggunakan bahan bangunan yang mengandung hawa dingin untuk membangun badan menaranya? Ini… sungguh aneh." Xiao Yan menggelengkan kepalanya pelan, saat ia merasakan keraguan. Penerapan seperti ini biasanya ada untuk menekan sesuatu.     

"Ayo, Xiao Yan." Wu Hao mendesak, saat ia menarik Xiao Yan, yang matanya masih menatap dengan sungguh - sungguh menara hitam itu.     

"Baik." Xiao Yan tersenyum dan mengangguk. Ia menoleh dan memandang pintu depan hitam itu. Untuk alasan tertentu yang tak ia ketahui, sesuatu di dalam tubuhnya bergerak sedikit.     

Ketika mereka berjalan mendekat ke arah pintu utama menara hitam itu, jantung Xiao Yan semakin berdebar kencang. Beberapa saat kemudian, saat ia berdiri di depan pintu masuk, telapak tangannya penuh dengan peluh.     

Xiao Yan berdiri di depan pintu utama dan menghirup napas dalam - dalam. Ia menekan emosi di dalam hatinya dan menggertakkan giginya. Hatinya sulit untuk dikendalikan, saat ia mengangkat kakinya dan seketika melangkah dengan berat ke dalam kegelapan di balik pintu utama.     

Cahaya di depannya mendadak menjadi semakin gelap. Dalam sekejap, Xiao Yan merasakan, bahwa kakinya menapak pada permukaan sebuah batu yang keras. Namun, hatinya tidak sempat untuk merasa rileks, setelah kakinya melangkah pada tanah yang kokoh, ketika raut wajahnya mendadak berubah secara drastis. Wajah lembut dan tampa itu, tiba - tiba menjadi semerah arang yang membara. Pemandangan ini… sangatlah aneh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.