Sang Xia, Ayo Kita Resmikan Hubungan
Sang Xia, Ayo Kita Resmikan Hubungan
Begitu Sang Xia mendengar kata-katanya, saat itu, entah apa yang dia rasakan di hatinya.
Seolah ada angin sepoi-sepoi yang bertiup perlahan ke dalam hatinya, membuatnya bergejolak dan hatinya menderu bagai ombak.
Dia memandang dunia yang diselimuti warna putih keperakan itu sembari bersandar di dada Rong Zhan, dan bibir merah cerahnya terbuka lembut, "Oke."
Akhirnya, dia akan menikah dengan Rong Zhan.
Rong Zhan akan segera mengubah statusnya dari sekedar pacar menjadi suaminya.
Sang Xia hanya tidak mengira waktu menjadi begitu cepat.
Dia akan menjadi seorang ibu dan Rong Zhan akan menjadi seorang ayah. Terkadang saat dia memikirkannya, semua terasa sedikit ajaib.
Rong Zhan, pria yang begitu jahat, gila, dan tak terkalahkan, akan menjadi seorang ayah.
Bagaimana dia akan bergaul dengan anak-anaknya di masa depan?
Sang Xia membayangkan Rong Zhan sebagai pria yang tinggi dan langsing, diikuti oleh seorang anak laki-laki yang baru saja berdiri. Dia mengulurkan tangannya untuk memeluknya, atau mengangkatnya dan membiarkannya duduk di bahunya,
Gambaran seperti itu mampu membuat hatinya menjadi hangat dan terasa indah.
Sekarang, dia hanya bisa menantikan kedatangan awal hari itu.
Dia merasa bahwa dia tidak akan kecewa.
**
Kali ini, Rong Zhan menyiapkan makanan besar untuknya, yang membuat Sang Xia merasa senang. Begitu memegang sumpitnya, Sang Xia langsung merobek ayam dengan satu tangan di tangan kiri dan merebus daging babi dengan tangan kanannya. Yang dia makan di mulutnya adalah udang dengan jamur yang terus disuapkan oleh Rong Zhan dari waktu ke waktu.
Di atas meja makan panjang itu ada semua makanan besar. Selain makanan, disediakan juga sup kepala ikan segar yang bergizi di depannya.
Tanpa terlalu memikirkannya, Rong Zhan telah memesan itu semua, padahal hanya mereka berdua yang ada di meja makan besar itu. Mereka benar-benar dengan lahap dan sesuka hati mengambil mana yang paling berselera untuk mereka makan.
Sang Xia sendiri tidak tahu berapa banyak yang dia makan hari itu. Ini pertama kalinya dia merasakan nikmatnya kehamilan.
Dulu, dia akan kenyang setelah makan dua suap makanan enak, tapi sekarang dia punya bayi. Untuk pertama kalinya, dia merasa dia tidak merasa terlalu kenyang. Apalagi sudah lama dia merasa lapar dan sekarang akhirnya dia dapat menikmatinya.
Malam itu.
Ketika Sang xia mengambil barang-barang yang dia bawa kembali dari gurun, secara tidak sengaja dia menemukan sesuatu di dalam mantel yang siap dia buang.
Sang Xia mengangkat alisnya sedikit saat melihatnya.
Karena dia sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan melihat ada sekantong kecil dendeng di saku mantel Rong Zhan.
Itu adalah malam terakhir mereka tinggal di gurun saat dia memaksa Rong Zhan untuk mengisi pertunya dengan setengah kantong kecil dendeng yang telah dia tinggalkan dan dia maksudkan untuk diberikan pada Rong Zhan.
Dia memberinya setengah.
Tidak disangka ternyata Rong Zhan tidak memakannya.
Dendeng itu masih tersimpan rapi di sana.
Akhirnya, Sang Xia melihat kembali ke dalam tas kecil yang sebelumnya dia bawa.
Banyak dari barang-barangnya telah dibersihkan, tetapi setengah kantong berisi daging kering ini adalah satu-satunya hal yang ingin dia ingat dan hargai.
Sekarang dia hanya bisa memandang makanan dan pakaian Rong Zhan yang ada di tangannya. Tidak ada yang menginginkan terjadi hal semacam itu di gurun, tetapi Sang Xia juga tidak pernah menyadari, Rong Zhan juga akan bisa melakukan itu untuk dirinya.
Rong Zhan mencintainya dan Sang Xia sangat tahu itu.
Tetapi, setelah mereka melewatkan hari-hari dimana hidup dan mati dipertaruhkan, Sang Xia bisa melihat dengan jelas bagaimana perasaan diantara mereka.
Tapi cukup.
Dia tidak ingin diuji lagi.
Dia sangat yakin bahwa mereka akan menjadi seperti apa yang dia pikirkan. Setelah badai, hidup akan menjadi lebih sederhana dan ringan.
**
Keesokan harinya, Sang Xia dan Rong Zhan pergi untuk meresmikan hubungan mereka!