Halo Suamiku!

Wanita Ini Memiliki Pemikiran Tertentu Tentangnya, Aneh



Wanita Ini Memiliki Pemikiran Tertentu Tentangnya, Aneh

2Sang Xia tidak bisa melihat perubahan apapun di matanya. Lalu dia melirik tangannya, "Bukankah itu tanda sebagai fotografer?"     

Jadi itu kameranya, tentu saja.     

Tapi entah itu benar atau tidak, tidak ada yang tahu.     

Muzi tersenyum dan tiba-tiba berkata, "Aku mengenalmu."     

Sang Xia bertanya, "Kamu pernah mendengar laguku?"     

Muzi tampak sedikit tertegun. Kemudian sesuatu melintas di matanya, dan ujung bibirnya melontarkan kalimat yang bermakna, "Kamu bernyanyi dengan baik, tapi aku juga baik, hanya saja…..."     

Pada titik ini, mata Sang Xia berkedip tajam, "Hanya saja apa?"     

Muzi melanjutkan, "Hanya saja kamu beruntung. Semuanya berjalan dengan mulus…... baik dalam karier, dalam hidup, maupun... dalam cinta."     

 Tiga kata terakhir yang diucapkannya berubah menjadi sedikit berat.      

Sudut mulutnya tersenyum, dan sepasang mata gelap yang tak terduga itu menatap Sang Xia.      

Akhirnya Sang Xia juga mulai tersenyum. Dia membuka jendela dan seketika angin dingin masuk, yang membuatnya lebih sadar dan tenang.     

Dia melihat ke langit dan berkata sambil tersenyum, "Aku tidak menyangka kamu terlalu memperhatikanku, tapi…..." Dia perlahan menarik kembali matanya dan menatap Muzi, lalu dengan senyum dingin di bibirnya dia kembali melanjutkan, "Tapi itu semua tidak cukup untuk memahami semuanya, karena aku tidak hanya terlihat di depan layar biasa, tetapi juga di belakang layar."     

Setelah mengatakan itu, mendapati wajah wanita itu yang kaku, Sang Xia tersenyum dan berlalu melewatinya.      

Sementara di belakangnya, gadis itu memandangi punggung Sang Xia dengan panas yang membara seolah hendak membakar siapapun yang mendekat.      

Ketika Sang Xia kembali ke kamar, dia melihat arlojinya. Setengah jam dari sekarang mereka akan berangkat.     

Sembari menunggu, Sang Xia berbaring di tempat tidur sembari menghirup napas dalam-dalam.     

Situasi macam apa ini?      

Wanita ini, seperti yang dia sangka, memiliki niat buruk, tetapi dia tidak datang untuk dirinya sendiri, dan asal usulnya tidak terlalu jelas, tetapi meskipun demikian, Sang Xia tidak begitu takut.     

Karena ada beberapa agen rahasia di sekitarnya, yang membuat siapapun itu tidak bisa melukainya dengan mudah.     

Tapi…....      

Entah kenapa, Sang Xia merasa dirinya seperti telah melewatkan sesuatu.      

Wanita itu, bukankah dia terlihat sedikit cemburu pada dirinya?      

Apalagi sepertinya itu bukan hanya sebatas lingkaran kehidupannya saja, tapi juga karena…...cinta? Kekasih?     

Kekasih?      

Saat Sang Xia memikirkan ini, sontak dia membuka matanya lebar-lebar. Wanita ini, tidak mungkin telah melakukan kontak dengan Rong Zhan, kan?      

Setengah jam kemudian, mereka berangkat ke "cermin langit".     

Cermin langit adalah sebuah danau.     

Danau itu begitu misterius dan indah sehingga menarik banyak turis dan fotografer.     

Karena danau ini memiliki keistimewaan yang sangat besar yang disebut "mengambang di atas air".     

Orang bisa berjalan ke danau. Ketika mereka berdiri di permukaan danau, seluruh orang akan memiliki ilusi, seolah-olah langit dan danau telah menyatu sepenuhnya. Langit adalah bagian dari danau, dan danau adalah pelengkap langit, yang tampak nyata dan penuh ilusi.     

Waktu pengambilan gambar yang paling indah adalah di ujung barat matahari terbenam, yang cerah pertama setelah hujan, dan malam hari.     

Dan apa yang membuat gambaran ini berhasil karena efek danau itu.      

Mereka akan merekam video klip pemandangan terindah, dan akhirnya mengeditnya.     

Hari ini, ketika pergi ke sana, mereka lebih dulu menikmati pemandangan yang ada. Faktor lain adalah para fotografer harus mempelajari situasi disana terlebih dulu dan menemukan waktu terbaik untuk memotret.     

Dalam perjalanan, Mimi dan Nissan berbincang dengan fotografer wanita itu dan Sang Xia satu mobil dengan mereka.     

"Apa? Maaf, mereka meninggalkanmu? Aku tidak menyangka kamu adalah seorang yatim piatu."     

Wanita itu tidak tahu harus berkata apa, sementara Mimi langsung minta maaf sesaat setelah dia berseru demikian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.