Halo Suamiku!

Malam Itu, Rong Zhan Meneguhkan Komitmennya! (1)



Malam Itu, Rong Zhan Meneguhkan Komitmennya! (1)

0Banyak orang menyukai senja, matahari terbit dan awal sinar matahari di langit, tetapi Sang Xia berpikir bahwa dia masih mencintai pemandangan malam.     

Sebelum pergi, dia selalu ingin melihat-lihat di sini bersama Rong Zhan. Pemandangan itu sangat tenang dan menakjubkan.     

Saat ini, pemandangan indah ini sepertinya hanya milik mereka berdua.     

Romantis, tenang, dan cantik.     

"Suka… sangat suka."     

Mata Rong Zhan seolah enggan mengedipkan matanya barang sedetik saja untuk melihat pemandangan indah di sini. Mendapati itu, Sang Xia tersenyum lalu menarik tangannya.      

"Ayo, kita lihat ke dalam."     

Di danau garam yang begitu besar ini, sepertinya kalian tidak bisa melihat hanya dengan sekilas. Gambar semacam ini, yang sepertinya hanya muncul dalam efek khusus, benar-benar muncul dalam kenyataan yang masih menggemparkan.     

Di malam hari, cahaya bintang kecil melintasi langit, bahkan ujungnya tidak terlihat, dan memantul indah di kaki danau.     

Dari kejauhan, dua sosok bergerak menuju ke tengah danau. Betapa menakjubkannya alam yang mereka lihat saat ini.     

Dan tidak peduli betapa terpananya mereka, mereka hanyalah dua makhluk kecil yang penuh kasih di bumi.     

Seperti kebanyakan orang.     

Kali ini, Sang Xia perlahan menempel di dada Rong Zhan, dengan lembut memeluknya, dan akhirnya mengucapkan kalimat yang ingin dia ucapkan selama beberapa hari terakhir ini pada Rong Zhan, "... Rong Zhan, maafkan aku."     

Dia benar-benar sangat menyesal.      

Entah itu mengenai identitasnya sebagai peretas, atau insiden mempermainkannya, atau insiden syuting video klip hari ini, dia meminta maaf untuk semuanya.     

Dia tidak ingin lagi melihat Rong Zhan sedih dan terlihat tidak bahagia.      

Jadi setelah ini, dia tidak akan melawan Rong Zhan dan akan mendengarkan apapun perkataannya.      

Mendengar itu, Rong Zhan menunduk dan membelai rambut Sang Xia. Tanpa diduga, ternyata Sang Xia menunggu saat ini untuk melepaskan ikatan yang menjerat antara dua orang itu, meskipun itu sangat kecil.     

"Jangan minta maaf padaku lagi. Aku tidak ingin mendengarnya lagi."     

Begitu kalimat ini terlontar, Sang Xia menggigit bibirnya dengan samar dan menatapnya lagi. Nafasnya sedikit tidak teratur dan suaranya rendah, "...Jangan kecewa padaku setelah ini, aku akan selalu mendengarkanmu."     

Ketika mencintai seseorang, secara otomatis siapapun pasti akan selalu rendah hati, tidak peduli seberapa baik orang itu.     

Begitu juga dengan Sang Xia pada Rong Zhan.      

Sementara itu, setelah Rong Zhan mendengar penuturan Sang Xia, seketika hatinya melembut.      

Lalu, dia membelai lengan lembut Sang Xia  sembari menarik sudut bibirnya, "Kamu yang mengatakannya sendiri, jadi jangan mengingkarinya."     

Dia bukan laki-laki yang suka mendesak wanitanya. Hanya saja, dia sangat mencintai Sang Xia dan lebih peduli akan Sang Xia daripada dirinya sendiri.      

Sang Xia mengusap dadanya, lalu menatapnya seolah menggoda, dan bibirnya sedikit berdesir.     

Dia bisa melakukan apa saja selama Rong Zhan tidak marah.     

Selain itu, bagaimana mungkin Sang Xia tidak tahu jika apa yang dilakukan Rong Zhan itu untuk kebaikan dirinya?      

Jadi setelah ini, dia benar-benar tidak bisa mengecewakan Rong Zhan dan membuatnya bersedih.      

Setelah semua bebannya terangkat, Sang Xia juga ingin memanjakan Rong Zhan dengan hal-hal konyol yang dia bisa.      

Mereka pergi ke tengah danau dan terintegrasi sepenuhnya dengan tempat yang sangat besar ini.     

"Rong Zhan... apa kamu tahu kenapa aku ingin datang ke sini bersamamu?"     

Mata Sang Xia akhirnya tertuju pada wajahnya.     

Rong Zhan menatapnya sambil menggenggam tangannya, "Kenapa?"     

Dengan lembut Sang Xia menggigit bibir bawahnya dan tersenyum di sudut mulutnya, "Karena tempat ini begitu indah dan mengejutkan, kurasa kamu tidak akan pernah bisa melupakannya. Saat memikirkan pemandangan seperti itu, aku pikir kamu tidak akan pernah lupa siapa orang yang menemanimu saat itu."     

Sampai kapanpun tidak akan pernah, kan?      

Ada begitu banyak pemandangan indah di dunia ini, tetapi jika dipikir-pikir, apakah kamu akan secara alami mengingat orang yang ada di sampingmu saat itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.