Kakaknya Meminta Mereka Putus (3)
Kakaknya Meminta Mereka Putus (3)
Itu adalah dua orang yang ia cari!
Leng Yunchen memandangi bocah laki-laki itu dari kejauhan, dengan setumpuk tas belanjaan di tangan kirinya, sementara tangan kanannya melingkari pinggang adiknya. Sembari menikmati es krim itu, keduanya berjalan bersama dengan santai.
Entah kenapa, mata Leng Yunchen yang dingin tiba-tiba serasa terbakar begitu melihat pemandangan di sana!
Dengan cepat ia menginjak rem di pinggir jalan, kemudian membuka pintu dan bergegas keluar tanpa pikir panjang.
Lin Qingya sedikit terkejut dan buru-buru berteriak di belakangnya. Terlebih lagi, ketika ia melihat Leng Yunchen yang bergegas ke jalan tanpa menoleh ke belakang dan dengan mudah melompati pagar pembatas di antara jalan, menghindari kendaraan yang lewat. Gerakannya yang sangat gesit sekaligus mengerikan itu benar-benar berhasil membuatnya terpana.
Kemudian ia hanya mampu berdiri tegak seraya mengikuti pergerakan sosok itu.
Sementara Leng Xiaomo yang sedang menikmati es krimnya, merasa terganggu dengan Lu Anzhen yang sibuk memeluk pinggangnya sambil terus membujuk, "Xiaomo, enak? Kamu ingin mencicipi milik kekasihmu?"
Sontak Leng Xiaomo mengerutkan kening dengan jijik, "Aku tidak ingin kamu menyebutkan kata kekasih. Sungguh, aku merasa tidak nyaman."
Bahkan lebih dari sekadar tidak nyaman. Apalagi, setelah melihat adegan perselingkuhannya barusan. Leng Xiaomo hanya merasa semakin jijik.
Alhasil, Lu Anzhe menyudutkannya ke dinding sembari menatapnya, "Xiaomo, apa kamu belum memaafkanku? Aku bersumpah aku hanya mencintaimu dan hanya menyukaimu."
"Oh, jadi di matamu, seks dan cinta juga bisa dipisahkan, kan?" Leng Xiaomo menjawab sambil tersenyum.
Wajah Lu Anzhe sedikit berubah, tampak semakin tertekuk. Kemudian ia meletakkan barang-barang di tangannya, meraih lengan Leng Xiaomo dengan kedua tangan, membungkuk sedikit dan berkata, "Xiaomo, aku tidak ingin membuatmu sedih, tetapi kamu tidak pernah membiarkanku menyentuhmu. Itu benar-benar tidak normal. Katakan padaku, kamu pasti menyukai orang lain, kan? Jika tidak, kenapa kamu—"
"Apa urusanmu?!"
Es krim di tangannya tiba-tiba jatuh ke tanah dan Leng Xiaomo menatapnya dengan mata dingin.
Tentu saja, Lu Anzhe sangat terkejut.
Lalu Leng Xiaomo berbalik pergi, meninggalkan Lu Anzhe yang tiba-tiba merasa kesal. Ia pun bergegas beberapa langkah dan meraih pakaian di bahu Leng Xiaomo——
"Aaahh—!"
Tiba-tiba saja Lu Anzhe melolong kesakitan karena ia diserang dengan keras oleh pukulan yang tak terduga. Tubuhnya yang tidak memiliki persiapan akan serangan itu seketika tersungkur ke trotoar dalam kebingungan.
Sedangkan Leng Xiaomo hanya membeku di tempat.
Kakinya yang hendak mengayun saja belum sempat ia layangkan. Jadi siapa yang lebih cepat darinya…?
Dan sebelum Leng Xiaomo bisa bereaksi, matanya lebih dulu melihat sosok tinggi gelap bergegas langsung ke tanah, dengan cepat berjalan mendekat ke arah Lu Anzhe.
Padahal sebelumnya, Leng Yunchen sendiri tidak berpikir jika hal terburuk akan terjadi.
Tapi bocah ini benar-benar pria yang mencium gadis lain dengan hangat dan intim saat di bandara, di mana ternyata ia juga kekasih dari adiknya!
"Bajingan—!"
Dengan tinju yang berat melambai di wajah bocah itu, Leng Yunchen meraung tak terkendali.
Lu Anzhe pun langsung tersentak dengan kekuatannya yang tak terkendali, hingga membuat tulang pipinya merah dan bengkak, bahkan kesadarannya hampir lenyap, dan ia seperti mengalami gegar otak.
"Kamu, siapa kamu?! Kamu ingin cari mati?!" Rasa malu dan sakit Lu Anzhe seolah menyergap silih berganti. Terlebih lagi, ketika melihat pria itu tiba-tiba muncul di depannya, ia juga tidak mau kalah.
"Kamu tidak pantas tahu siapa aku! Hanya saja, kamulah yang cari mati! Kuperingatkan, jangan pernah mendekati Leng Xiaomo lagi setelah ini! Kalau tidak, aku akan membunuhmu hidup-hidup!" Leng Yunchen menarik kerahnya dengan posisi memerintah sembari berteriak dengan marah.