Halo Suamiku!

Memergoki Perselingkuhan (1)



Memergoki Perselingkuhan (1)

1Leng Yunchen seketika menelepon seseorang yang ada di Kota A.     

Ya, ia perlu memastikan situasi ini pada orang tuanya.     

Hanya butuh dua deringan sebelum akhirnya panggilan diterima. Rupanya, ayahnya-lah yang menjawab di seberang.     

Tanpa sadar Leng Yunchen menundukkan kepala sembari sedikit mencubit bagian tengah alisnya. Entah kenapa, ia sudah memiliki firasat buruk, bahkan sebelum ia mampu mengatakan apa-apa.     

Alhasil, sebuah pertanyaan langsung terlontar dari mulutnya, "Ayah, bagaimana dengan Xiaomo? Dia masih di rumah atau sudah kembali ke Amerika?"     

Ada keheningan sesesaat sebelum Leng Jue berkata dengan suara yang dalam, "Kamu ingin meminta adikmu melakukan apa? Bukankah aku sudah memberitahumu hari itu untuk jangan terlalu terlibat dengan urusannya? Jaga saja dirimu baik-baik."     

Kelopak mata Leng Yunchen seketika berkedut samar, "Ayah, tentu saja aku ingat apa yang Ayah katakan padaku sebelumnya, tapi aku sedang tidak bercanda sekarang, aku perlu tahu keberadaannya saat ini."     

Ya.     

Leng Yunchen pasti tidak akan melupakan apa yang dikatakan ayahnya di hari ketika ia memanggilnya keluar dari bangsal.     

Hari itu, suasana di bangsal tiba-tiba berubah saat ia mengatakan akan pergi malam itu juga dan adiknya tiba-tiba tidak bisa menahan tangis.     

Sepintar-pintarnya anak, tentu saja orang tua tidak bisa dibodohi. Jadi apa yang tidak bisa diketahui oleh orang tua?     

Sudah pasti Ayah dan Ibunya telah mencium keanehan.     

Jadi begitu ia keluar, ayahnya hampir meninju wajahnya, menarik kerah bajunya, dan menyuruhnya untuk tidak melakukan sesuatu yang serius.     

Mereka adalah kakak beradik dan jangan sampai Leng Yunchen bertindak kurang ajar.     

Saat itu, ia tidak merespon sama sekali.     

Karena ia tidak tahu harus berkata apa, haruskah ia mengatakan semuanya atau tidak, ia tidak tahu. Karena begitu mengakuinya, itu berarti ia benar-benar menunjukkan jika dirinya memiliki perilaku bajingan. Namun jika tidak mengakuinya, ayahnya akan berpikir bahwa dirinya-lah yang tidak tahu batasan dan pasti akan berpikir yang tidak-tidak.     

Tapi jelas, ia tidak menjawab, yang diartikan ayahnya sebagai sebuah jawaban "iya". Dan seketika itu juga, wajah ayahnya benar-benar muram.     

Hanya saja, tidak peduli seberapa muramnya wajah itu, ayahnya tetap berkata dengan dingin, "Jangan mengganggu putrinya, jangan memprovokasinya, dan jangan melewati batas!"     

Apa yang bisa Leng Yunchen katakan saat itu? Ya, ia hanya bisa mengusap wajahnya, kemudian dengan dengungan samar, ia berucap dengan santai, "Aku sangat sibuk dengan pekerjaanku sekarang dan nanti, jadi aku akan memberikan pengawasannya pada Ayah."     

Saat itu, Leng Jue tiba-tiba melepaskan tangannya sembari mendorongnya pergi, "Itu yang terbaik."     

Tentu Leng Jue tahu seperti apa putranya. Bukan karena ia tidak bertanggung jawab, tetapi ia hanya tidak ingin dipusingkan dan lebih takut ia akan menyakiti putrinya. Lagipula, bukankah putranya tergila-gila dengan gadis lain?     

Tapi bagaimanapun juga, mereka semua sudah dewasa dan tidak memiliki hubungan darah. Jadi jangan sampai kedua anak itu memiliki sesuatu yang tidak seharusnya.     

Terlebih lagi, mereka adalah putra dan putrinya sendiri. Tentu Leng Jue dan Gu Liang berharap jika mereka memiliki kehidupan ideal, daripada melanggar aturan dan hal-hal yang "memberontak".     

Karena masalah ini bukan seperti permainan anak-anak.     

Khususnya—-     

Jadi setelah mengucapkan kata-kata ini, sebelum putranya benar-benar memiliki pemikiran lain, jadi lebih baik ia melarang mereka untuk memiliki lebih banyak kontak.     

Meski ada baiknya jika putranya benar-benar tidak memiliki pemikiran itu.     

Tetapi jika Leng Yunchen memiliki sikap pengecut, maka bajingan ini benar-benar tak tertolong.     

 ...     

Sedangkan Leng Yunchen yang memikirkan kata-kata ayahnya saat itu memang merasa sangat bersalah.     

Karena sebenarnya ia tidak ingin memiliki apa pun dengan adiknya, tetapi ia benar-benar menciumnya dua kali.     

Bahkan meski ada alasan khusus, fakta yang tak terhapuskan tetap mengatakan bahwa berciuman tetaplah berciuman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.