Entah Hidup atau Mati (4)
Entah Hidup atau Mati (4)
Itu adalah mesin berbentuk persegi kecil warna hitam yang dapat dibungkus dengan satu tangan.
Dan setelah Rong Zhan mengambilnya, ia menekan tombol yang ada di sana secara langsung. Segera, benda kecil persegi itu mulai berubah bentuk, memanjang dari kedua sisi dan sabuk transmisi di tengahnya bersinar dengan cahaya biru tua.
Sedangkan di paling ujung, terdapat dua sisi tajam yang bercabang.
Lalu, Xu Mo menundukkan kepalanya sambil berkata, "Benda ini adalah pemancar memori. Titik koneksi yang tajam di kedua sisi perlu dimasukkan ke dalam Korteks Serebral (lapisan jaringan saraf terluar yang membungkus otak besar dan mempunyai peranan dalam memori, perhatian, persepsi, pikiran, bahasa dan kesadaran) manusia untuk mengekstrak memori."
"Kalau begitu, bagaimana dengan orang mati yang kamu maksud? Bagaimana dia masih bisa memberimu informasi ketika dia sudah mati?" tanya Leng Yunchen.
Lagi-lagi Xu Mo menurunkan kacamatanya, menggelengkan kepala, sebelum akhirnya berkata, "Otak manusia masih akan tetap bertahan selama beberapa menit setelah seseorang meninggal."
Kemudian, ia memandang Leng Yunchen seraya melanjutkan, "Tentu saja, itu termasuk apa yang kamu inginkan. Memori yang dibawa oleh denyut listrik dapat mengubah semua ingatannya menjadi sebuah gambar, sehingga kita dapat mengetahui di bawa ke mana orang yang hilang itu."
Begitu ini dikatakan, beberapa orang terdiam. Sang Xia, Rong Zhan dan Leng Yunchen kemudian saling memandang, lalu mengangguk, "Sudah diputuskan."
"Xu Mo, ikuti Leng Yunchen. Dia yang akan menemukan keberadaan orang-orang itu. Dia memiliki jejak mereka sehingga kamu dapat membantunya mencari alamat di mana Xiaomo berada. Aku akan menghubungi dinas rahasia untuk bersiap-siap, lalu menunggu kabar dari kalian dulu."
Rong Zhan telah berdiri dan beranjak pergi dengan ponselnya setelah selesai mengatakannya.
Sedangkan Leng Yunchen saat ini, bukan waktunya lagi untuk menyesal. Ia hanya bisa berusaha menenangkan diri dan menemukan adiknya secepat mungkin sesuai rencana.
Dan di saat semua orang sedang bekerja bersama di sini, tidak ada yang tahu di mana Leng Xiaomo berada, apa yang terjadi padanya, apakah ia hidup atau mati.
Hanya saja, tidak ada yang berani memikirkan poin terakhir.
Entah hidup atau mati… Leng Xiaomo tetap harus dibawa pulang!
Leng Yunchen pun bergegas kembali ke markas tentara terlebih dahulu dan langsung mengumumkan bahwa ia telah mendapatkan ponsel yang sebenarnya. Ia juga menguak bahwa ponsel sebelumnya palsu. Sekarang ponsel itu akan dikirim ke markas tentara untuk diperiksa dan ditinjau.
Tentu situasi ini mengejutkan semua orang.
Karena mereka justru memberikan tindakan yang salah sebelumnya.
Kemudian, Leng Yunchen pergi menemui atasannya untuk menyerahkan bukti yang asli. Namun saat itu, ia hanya membawa dua tentara dan Xu Mo bersamanya.
Sebenarnya, langkah yang diambil Leng Yunchen kali ini memang sengaja agar dilihat musuh. Hanya saja di balik itu, ia sudah memberikan file video kepada ayahnya. Jadi setelah mendapat informasi tentang Xiaomo, ayahnya akan langsung menangani hal-hal berikut.
Karena orang-orang di atas tidak mau diekspos, maka mereka pasti akan berhenti sendiri.
Xu Mo sendiri tentu tahu apa yang sedang terjadi. Apalagi, ini adalah rencana yang telah mereka sepakati.
Tetapi sekarang, ia yang sedang duduk di kursi samping kemudi, memegang pemancar memori di satu tangan sembari menatap Leng Yunchen dengan wajah ketakutan, "Kak Chen! Apa yang kita lakukan di sini? Hanya kita berempat? Apa kamu bercanda? Kita tidak tahu berapa banyak orang yang di sana dan bagaimana mereka akan menangani barang-barang yang kita rampok?"
Wajah Leng Yunchen kini tampak dingin namun tenang, "Aku tahu bagaimana mereka akan datang. Setidaknya akan ada orang di dalam kendaraan lapis baja dengan senjata. Diperkirakan mereka akan menabrak kita."
Setelah mengatakan itu, Leng Yunchen melirik wajah kaget Xu Mo, lalu ia berbalik dan berkata, "Jadi kamu harus duduk!"
Di akhir kata, mobil dengan satu kaki akselerator berjalan dengan kecepatan penuh—!