Menemukan Konspirasi Besar! (2)
Menemukan Konspirasi Besar! (2)
Hanya saja, ia tidak langsung masuk ke dalam supermarket setelah turun dari taksi.
Karena ia adalah satu-satunya orang yang paling tahu, jadi mungkin saja dirinya diawasi dalam perjalanan saat mencoba menemukan keberadaan ponsel milik Profesor Han yang sesungguhnya.
Terlebih lagi, jika ponsel yang ada di tangan kakaknya saat ini palsu, maka itu adalah sebuah konspirasi.
Dan akan sangat tidak menguntungkan bagi kakaknya.
Ponsel tersebut sudah lama tidak muncul ke permukaan dan entah nasib apa yang akan diterima oleh orang yang menangani kasus itu, meski semua ketegangan ini akan mereka jika salah satu dari poin penting kasus ini terpecahkan.
Pada saat yang sama, Leng Xiaomo mencoba berpikir jernih saat di dalam taksi. Kenapa Lin Qingya tiba-tiba mengatakan itu padanya? Entahlah, yang pasti ia merasa setiap ucapan yang terlontar darinya tidak memiliki niat yang tulus.
Jadi ia tidak boleh bertindak gegabah sekarang.
Alhasil kini, Leng Xiaomo memutuskan untuk melangkahkan kakinya di sepanjang jalan. Ia pun teringat akan sebuah bar yang ada di dekat supermarket saat dirinya keluar pagi itu. Dan karena sekarang waktu sudah menunjukkan lebih dari pukul enam sore, jadi semakin banyak orang yang berlalu lalang.
Tentu tidak ada yang tahu berapa banyak mobil yang melintas di jalan yang ramai ini. Bahkan Leng Xiaomo sendiri tidak bisa 100% yakin apakah ada orang yang membuntutinya atau tidak.
Tapi tentu saja, ia tetap waspada begitu turun dari taksi.
Dan cara untuk menilai apakah seseorang sedang menguntitnya atau tidak adalah dengan berjalan lurus ke seberang lorong. Jika ada yang turut mengikutinya melintasi lorong, maka itu bisa dicurigai. Jadi yang harus dilakukan jika itu terjadi adalah dengan berlari ke jalan yang berlawanan, baru kemudian penguntitan orang itu dapat dikonfirmasi.
Dan kini, Leng Xiaomo mengangkat arlojinya sambil berjalan.
Cermin halus yang tersemat di permukaan belakang arloji itu seketika bersinar. Terlihat ada banyak orang di trotoar, entah itu orang yang pulang bekerja atau kembali dari sekolah. Hanya saja, meskipun ada banyak orang di sana, Leng Xiaomo melihat dari arlojinya bahwa ada dua orang yang berjalan kurang dari sepuluh meter di belakangnya saat ia dengan sengaja mempercepat langkah.
Sontak Leng Xiaomo pun sedikit mengernyit dan kemudian bergumam dingin.
Memang sudah seharusnya ia tetap berhati-hati.
Terlebih, ketika Leng Xiaomo pura-pura menuju ke lorong dan dengan sengaja berbalik. Tiba-tiba saja, ia melihat salah satu dari dua pria yang berpakaian preman itu berhenti di sebuah kios koran, sementara yang lainnya bergegas menuju ke bilik telepon dan berpura-pura menelepon.
Sebuah senyum ironi seketika tersungging di bibir Leng Xiaomo.
Padahal sejak di hari pertama kedatangannya, ia sama sekali tidak ingin keberadaannya terlacak oleh mereka, karena takut jika mereka menemukan andilnya yang tidak sesederhana itu. Namun, banyak hal telah berkembang hingga hari ini dan semuanya tidak lagi sama.
Mereka telah lama menyadari ketidakberesan yang ada padanya. Itulah kenapa sekarang, Leng Xiaomo berusaha untuk membuat pengawasan mereka mengendur.
Jadi jangan salahkan ia karena bersikap kejam nantinya.
Setelah Leng Xiaomo mencuirgai kedua pria itu, kemudian ia berhenti dengan ragu-ragu. Lalu ia menemukan kesempatan untuk menyeberang jalan tepat sebelum ia mencapai persimpangan.
Benar saja, di saat ia melirik arlojinya, dua orang di belakangnya tampak menunjukkan reaksi yang tidak biasa. Terlihat salah satu dari mereka dengan cepat menatapnya dan ingin segera mengikuti, sementara yang lain langsung menundukkan kepala sambil mengatakan sesuatu melalui earphone dan kemudian mengikuti langkahnya dengan cermat.
Leng Xiaomo sontak mengerutkan kening ketika melihat ini. Apakah hanya mereka berdua yang mengikutinya?
Atau masih ada gerombolan yang sama di tempat lain untuk membantu mereka?
Namun, Leng Xiaomo tidak terlalu peduli sekarang. Ia hanya ingin mencoba yang terbaik untuk berpura-pura bahwa dirinya tidak menyadari mereka yang ada di belakang. Kakinya terus melangkah di sepanjang jalan hingga akhirnya memasuki bar. Bahkan ia juga sengaja berjalan santai sambil melihat-lihat untuk memastikan tidak ada orang yang mencurigakan di sekitar.
Hanya saja, tindakannya membuat orang bertanya-tanya hal misterius apa yang sedang ia lakukan——