Halo Suamiku!

Mewujudkan Impian, Pernikahan (7)



Mewujudkan Impian, Pernikahan (7)

1"Anak yang baik!" Rong Zhan langsung mengangkat sosok kecil Xiao Ba Wanghua, namun segera menurunkannya kembali. Kemudian Rong Zhan beralih mengulurkan tangan putih dan rampingnya untuk menyambut Sang Xia yang masih berada di dalam.     

Saat menyaksikan Xiao Ba Wanghua yang diangkat, lalu diturunkan dan terlihat aman, kata "hati-hati" yang sudah di ujung lidah Sang Xia serasa kembali tertelan. Alhasil, tidak ada satu kata pun yang terlontar dari mulutnya.     

Tidak! Bagaimana mungkin?     

Kini, Xiao Ba Wanghua terlihat memegangi kaki Rong Zhan dan sama sekali tidak seperti anak lemah yang baru saja jatuh dari tangga sebelumnya?     

Bahkan lengan kecilnya terangkat secara alami dan ekspresinya terlihat baik-baik saja. Ia seperti tidak merasakan sakitnya.     

"Sayang, pernikahan akan segera dimulai. Sudah waktunya bagimu untuk keluar."     

Saat ini, Rong Zhan yang memandang ekspresi Sang Xia yang benar-benar tampak bodoh hanya mampu menarik sudut bibirnya. Mata elangnya yang sempit pun juga tampak diwarnai dengan binar kebahagiaan, yang sangat hangat dan penuh kasih sayang.     

Karena pikiran Sang Xia masih sangat kacau, alhasil ia hanya bisa pasrah saat Rong Zhan menariknya keluar. Kali ini, tidak ada seorang pun yang bisa merangsek masuk ke matanya, hanya ada Rong Zhan seorang.     

Kemudian, ia bertanya dengan heran, "Ada apa? Kenapa kamu di sini? Kamu juga berpakaian sangat formal. Apa kamu juga diminta menjadi pendamping mempelai pria? Kenapa aku tidak pernah mendengarmu menyebutkan tentang ini?"     

Rong Zhan yang masih meraih tangannya semakin erat menggenggam dan sorot matanya tiba-tiba menjadi sangat dalam. Lalu, ia menggelengkan kepala, "Aku bukan pendamping mempelai pria."     

"Kalau bukan pendamping mempelai pria, berarti sebagai pembawa acara?"     

Bibir Rong Zhan semakin tertarik ke atas dan bahkan menjadi sangat bermakna, "Bukan juga sebagai pembawa acara."     

Sontak, bibir Sang Xia mengerucut ke bawah tanpa bisa dijelaskan, "Kalau begitu, sebagai apa kamu? Jangan bilang kamu yang akan menjadi—"     

Menjadi mempelai pria?     

Tunggu, tunggu!     

Seketika Sang Xia tertegun di tempat.     

Dua kata itu seperti arus listrik yang berhasil menyengat tubuh Sang Xia dari kepala hingga kaki.     

Sebentar, tunggu…!     

Rong Zhan, menikah?!     

Entah apa yang Sang Xia sadari, tapi tiba-tiba tubuhnya membeku.     

Saat itu, banyak ingatan mulai muncul di benaknya, yang membuat darahnya membeku.     

Pernikahan sudah dekat, tetapi Sang Xia belum juga mengetahui siapa mempelai wanitanya…     

Pernikahan sudah di depan mata, tetapi gaun milik mempelai wanita justru terpasang indah di tubuhnya…     

Pernikahan sudah akan berlangsung... tapi saat ia hendak pergi ke rumah sakit, justru sosoknya dibawa ke tempat pernikahan…     

Sang Xia seperti baru dihantam sesuatu hingga membuatnya menatap Rong Zhan dengan linglung.     

Sementara Rong Zhan hanya menatapnya sejenak, kemudian sorot matanya semakin dalam, wajahnya yang tampan tampak tertahan, hanya menyisakan senyum tipis di bibirnya, yang begitu lembut dan penuh kasih.     

Juga penuh keseriusan.     

Berdiri di tempatnya, kepala Sang Xia serasa diledakkan oleh bom paling ampuh sedunia.     

Kepalanya berdengung, bibirnya bergerak, tapi suaranya seperti tertahan, sehingga ia tidak bisa berkata apa-apa selama sesaat.     

Kini, Rong Zhan memegang tangannya, membungkuk, lalu menjatuhkan ciuman penuh kasih di punggung tangannya. Suaranya yang begitu memesona dan menyihir perlahan terdengar, "Seperti yang kamu pikirkan, aku mempelai pria."     

Seperti yang kamu pikirkan, aku adalah sang mempelai pria.     

Meski Sang Xia tidak memercayainya, tapi itulah kenyataannya. Ia adalah pengantin pria hari ini.     

Bahkan Rong Zhan telah menyiapkan selama satu setengah tahun untuk merancang pernikahan yang paling lengkap dan sempurna untuk Sang Xia.     

Ia tidak ingin membuat Sang Xia menyesal atas pernikahannya.     

Bahkan sedikit pun tidak akan ia biarkan.     

Tanpa terasa, bulu mata Sang Xia bergetar lembut dan ujung jari yang dipegang Rong Zhan bergetar samar. Hidungnya juga tersumbat dalam sekejap, matanya pun dipenuhi lapisan kabut air yang dangkal.     

Ya, ia tidak bisa memercayainya. Kali ini, suaranya yang serak perlahan menggema, "Bagaimana dengan mempelai wanita? Siapa mempelai wanitanya?"     

Jelas, sudah ada jawaban pasti di lubuk hatinya, tetapi Sang Xia tidak berani memikirkannya sama sekali, karena saat ini, ia seperti sedang bermimpi.     

Dengan satu tangan yang masih menggenggam erat, Rong Zhan semakin mendekat. Kemudian, satu tangannya yang lain digunakan untuk mengangkat wajah Sang Xia yang dingin dan cantik, yang dihiasi dengan warna merah di matanya. Tiba-tiba ia menundukkan kepalanya untuk menciumnya dengan penuh kasih sayang, lalu berbisik lembut, "Apa menurutmu gaun pengantin yang aku rancang sendiri bisa dikenakan oleh wanita mana pun kecuali kamu?"     

Apa menurutmu gaun pengantin yang aku rancang sendiri bisa dikenakan oleh wanita mana pun kecuali kamu?     

Setelah berkedip beberapa saat, kini air mata yang sudah bergumul di pelupuk mata Sang Xia tak lagi bisa dibendung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.