Gadis Kecil Itu Berhasil membuat Rong Zhan Meledak (2)
Gadis Kecil Itu Berhasil membuat Rong Zhan Meledak (2)
Sontak, Xiao Meibao tampak mendengus.
"Tidak ada gunanya menangis lagi. Itu milik adikmu." Tentu Rong Zhan tidak mengenal kompromi.
Tapi di akhir kalimat, mau tidak mau Rong Zhan dan Xiao Meibao secara serempak menatap Xiao Xiaobai.
Saat ini, Xiao Xiaobai juga sedang memakan setengah dari coklatnya, tetapi ia hanya memasukkannya ke dalam mulut tanpa mengunyahnya. Itu lezat. Bahkan masih ada beberapa jejak sisa di bibir kecilnya yang berwarna merah muda.
Begitu melihat ayah dan anak itu melihat ke arahnya, ia secara tiba-tiba juga menatap mereka dengan rasa ingin tahu karena suatu alasan.
Untuk beberapa alasan, saat itu juga Rong Zhan merasakan firasat buruk.
Benar saja, tepat di detik berikutnya—!
Ketika Xiao Meibao menatap sisa coklat di tepi bibir merah muda Xiao Xiaobai, ia langsung melompat ke arahnya.
Karena lengah, gadis kecil itu tiba-tiba berlari, melingkarkan lengannya di leher monster kecil itu, dan langsung menyerobot mulut kecilnya yang masih memiliki sisa coklat di sana.
"Sial!! Sialan! Kamu terlalu berani!"
Melihat keheranan dan keterkejutan Rong Zhan, bahkan reaksi nya yang meledakkan kemarahan, ia seketika menarik kembali tubuh kecilnya, mengangkatnya, membisikkan beberapa kutukan, dan bergegas keluar dari pintu.
Meninggalkan Xiao Xiaobai yang sedikit mengangakan mulut dengan wajah jahil.
Dan setelah Rong Zhan keluar, wajahnya benar-benar merah padam.
Ini benar-benar memalukan!
Putrinya yang berharga, berhati kecil, dan selalu menjadi penghangat hatinya telah berubah menjadi gadis centil yang bahkan berani mencium... pria lain di depan mata kepalanya sendiri!
Meski bocah laki-laki itu masih berusia dua tahun, tapi ia tetaplah lawan jenis!
Bagaimana Rong Zhan bisa menanggung ini semua!
Sementara itu, Sang Xia yang menatap kemarahan di wajahnya bertanya dengan heran sambil menggendong Xiao Ba Wanghua, "Ada apa? Apa yang dia lakukan hingga membuatmu begitu marah?"
Setelah Rong Zhan duduk di sofa, ia segera meletakkan putrinya dan memintanya untuk berdiri di lantai. Karena saat ini ia sangat marah, alhasil ia tidak bisa menahan diri untuk tidak bergumam dengan suara keras, "Mengapa kamu menciumnya? Kamu seorang gadis dan seharusnya tidak bisa melakukannya dengan begitu santai, bukan?"
Di sana, Sang Xia segera bereaksi terhadap situasi ini, lalu menggelengkan kepalanya dan tidak habis pikir. Padahal sebelumnya, ia telah memarahi putri kecilnya karena mencium Xiao Xiaobai dengan santai.
Rupanya ia belum juga berubah.
Kini, Xiao Meibao mengangkat wajahnya dengan salah dan menjawab, "Aku, aku tahu, tapi dia punya cokelat."
"Bukankah dia sudah memakannya? Lalu di mana lagi dia memilikinya?"
Kali ini, Rong Zhan mencoba menenangkan amarahnya dengan mengatur napasnya beberapa kali.
Sementara Xiao Meibao yang mendengarkan apa yang dikatakan ayahnya segera berjinjit sembari mengulurkan tangan kecilnya untuk menunjuk ke mulutnya, "Sni, Ayah, ada sesuatu di mulutnya."
Seketika itu juga Rong Zhan telah kehabisan kata-katanya, "..."
Ia hanya merasa bahwa api di dadanya benar-benar telah berkobar dengan menggelora.
Tapi ia masih mencoba mencari alasannya dan bertanya dengan serius, "Jadi kamu berniat makan cokelat dan bukan menciumnya?"
Ketika Xiao Meibao mendengar ini, ia menggembungkan mulutnya sedikit, baru kemudian membukanya dengan sedikit kehilangan, "Aku, aku juga ingin menciumnya, tetapi Ibu tidak mengizinkanku."
Begitu kata-kata ini terlontar, Rong Zhan merasa sedikit lebih baik. Setidaknya alasan yang ia berikan bukan karena ia ingin berciuman.
Sedangkan Sang Xia mengangkat alisnya tinggi-tinggi ketika ia mendengar ini di sana.
Dan Su Li justru merasa sangat senang ketika ia melihat kedua anak ini melakukan hal seperti itu.