Sang Xia Ikut Menggodanya (2)
Sang Xia Ikut Menggodanya (2)
"Sang No. Tapi–"
Seketika, Sang Xia kembali teringat akan apa yang baru saja adiknya katakan, "Sang No bertanya padaku adakah cara untuk membantu seseorang, tetapi tanpa bersikap berlebihan dan tidak mempermalukannya?"
Tentu Rong Zhan sedikit terkejut ketika mendengarnya, tetapi segera, ia seperti menyadari sesuatu. Di bawah kedipan kecil mata elangnya yang sempit, senyum tipis muncul di bibirnya, "Itu tidak sederhana."
Hanya saja, ketika ia mengatakan ini, Rong Zhan berpikir bahwa tampaknya Sang No telah benar-benar bersikap dewasa.
Begitu pula dengan hatinya.
Tentu saja, ia sangat tahu siapa yang Sang No maksud. Tetapi intinya adalah anak itu sebenarnya sangat baik hati dan lembut, dan bahkan dengan detail memperhatikan gadis yang ia sukai.
Melihat itu, Sang Xia tiba-tiba menyipitkan matanya dan tampaknya ia juga menyadari sesuatu. Sontak, ia bertanya dengan curiga, "Rong Zhan, apa kamu tahu sesuatu?"
Seketika itu juga Rong Zhan tampak tersentak.
Kemudian ia mengambil cangkir air, minum tanpa berkedip, dan berkata dengan tenang, "Apa yang aku tahu?"
Kini, Sang Xia yang duduk di atas karpet di samping sofa dengan kedua anaknya bersenang-senang bermain di depannya, sementara Rong Zhan berdiri di sampingnya, ia tiba-tiba menjulurkan kakinya dan menendangnya, "Apa lagi yang bisa kamu sembunyikan dariku?"
Inilah kebenarannya.
Ketika dua orang telah bersama untuk waktu yang lama, mereka akan sangat sensitif ketika salah satunya menutupi sesuatu meski dengan penampilan yang meuakinkan. Terlebih lagi, wanita secara alami memang ahli dalam bidang ini.
Begitu Rong Zhan ditendang, ia terbatuk ringan beberapa kali dan tidak lagi melanjutkan minumnya. Ditambah ketika ia melihat istrinya menatapnya dengan tajam, ia segera meletakkan cangkirnya. "Sayang, apa yang sedang terjadi pada adikmu adalah cinta monyet. Siapa yang tahu jika dia takut dan malu jika ketahuan olehmu? Bahkan dia tidak membiarkanku memberitahumu."
Sisanya adalah tentang intimidasi, perkelahian, dan organisasi V. Lebih baik ia tidak perlu memberitahu Sang Xia agar istrinya tidak perlu mengkhawatirkan Sang No secara membabi buta.
Kini, Rong Zhan melirik kakinya yang hanya mengenakan kaus kaki, lalu ia menggosoknya sebentar, dan langsung menutupinya.
Sementara Sang Xia justru merasa sangat tertarik dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Rong Zhan.
Karena dengan begitu, ia akan segera mencari tahu alasan kenapa adiknya menanyakan hal itu saat di telepon tadi.
Kemudian, ia mengerutkan kening dan tampak ragu-ragu, "Jadi dia bertanya padaku bagaimana membantu orang lain agar tidak melukai harga dirinya… itu yang dimaksud pacarnya?"
Bibir Rong Zhan tertarik dengan lembut, "Masih terlalu dini untuk mengatakan itu pacar. Lagi pula, adikmu telah mengejarnya selama hampir tiga tahun."
"Apa?" Kali ini, Sang Xia benar-benar terpana. Rupanya Sang No telah mengejarnya selama tiga tahun?
Padahal beberapa saat yang lalu Rong Zhan mengatakan bahwa itu hanyalah cinta monyet, tetapi sekarang Sang Xia tiba-tiba merasa bahwa itu adalah cinta yang gagal. Selama hampir tiga tahun, adiknya… gagal dalam menggapai cintanya.
Ini sedikit memalukan.
Dengan begitu, Sang Xia tentu tidak bisa tidak bertanya-tanya gadis seperti apa yang disukai adiknya hingga bisa membuat adiknya benar-benar jatuh cinta begitu lama. Seharusnya gadis itu tidak buruk.
Lagipula, adik laki-lakinya sangat cerdas, baik hati, tinggi, dan tampan... pasti gadis yang ia sukai juga cantik.
Karena Sang No sangat menyukainya, jadi sekarang, Sang Xia tidak bisa begitu acuh tak acuh.
Tepat di saat itu, Xiao Meibao bangkit dari karpet, berlari ke arah ayahnya, dan langsung merangsek masuk ke dalam pelukan Rong Zhan.