Bertemu Bandit (2)
Bertemu Bandit (2)
Sayang, apa yang terjadi dengan dua orang ini!?
Orang-orang yang sedang jatuh cinta ini benar-benar terlihat tidak stabil.
Lagi pula, sudah waktunya makan malam sepulang sekolah. Padahal pria kecil gemuk itu ingin pergi keluar dengan Sang No, tetapi sulit untuk mengganggu mereka. Alhasil, ia berkata kepada teman-teman geng yang biasa bermain bersama, "Jangan pergi ke kantin malam ini. Ayo makan di depan sekolah saja."
"Oke, tidak masalah."
Seketika, sekelompok orang mengikuti di belakang.
Musim ini, cuaca dipenuhi dengan udara dingin dan langit lebih cepat menggelap. Bahkan hari sudah gelap ketika waktu menunjukkan pukul 18:30.
Sementara sosok kecil An Xiaoyang telah tenggelam dalam kegelapan dan tidak bisa dilihat terlalu jauh.
Mau tak mau, Sang No menjaga jarak lebih dari sepuluh meter, dengan tas ransel di bahunya, tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, dan sosoknya yang ramping menarik bayangan panjang di bawah sinar bulan.
An Xiaoyang yang berjalan di depannya mungkin menyadari bahwa seseorang mengikutinya.
Tapi bagaimana mungkin ia tidak tahu siapa itu.
Hanya saja, ia sama sekali tidak menghentikan langkahnya dan terus berjalan.
Setelah memikirkan tentang catatan yang ia berikan pada Sang No hari ini, seharusnya Sang No sudah membaca…
Namun, jika ia belum membacanya, kenapa ia tidak menemaninya secara langsung sekarang?
Saat itu juga, An Xiaoyang berpikir sejenak. Akhirnya, sosok kecil itu berdiri diam ketika ia hendak menyeberangi sebuah blok dan menoleh ke belakang, "Sang– Um… um…!"
Kali ini, ia benar-benar lengah. Tiba-tiba saja, beberapa orang melompat keluar dari kedua sisi jalan yang gelap. Salah satu dari mereka menutup mulutnya dan menyeretnya ke jalur lain sembari berteriak dengan suara rendah, "Cepat, cepat, bawa dia pergi!"
Mata An Xiaoyang melebar, kepanikannya melintas di matanya, membuat suara sama-samar yang teredam, dan terus berjuang dengan keras untuk melepaskan diri.
Beberapa orang itu adalah laki-lak, jadi terlalu mudah bagi mereka untuk mengendalikan siswa perempuan kurus dan kecil ini, meski An Xiaoyang terus meronta. Tubuhnya tiba-tiba diangkat oleh dua orang dan dengan cepat dibawa pergi entah ke mana
Dan ketika Sang No melewati lampu jalan barusan, bayangan An Xiaoyang di kejauhan sedikit mengabur. Setelah mengambil beberapa langkah lagi, tiba-tiba ia melihat empat atau lima pria menggendong sosok kurus dan kecil. Ia sontak terkesiap dan firasat buruk muncul, tiba-tiba. Saat itu juga, ia berteriak, "Berhenti!"
Kemudian ia bergegas tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan tas sekolahnya langsung dilemparkan ke tanah begitu saja.
Karena di kejauhan adalah distrik sekolah, alhasil seseorang juga bisa mendengar teriakan Sang No yang sangat keras. Kebetulan, pria gemuk kecil itu tidak jauh di sana. Di saat yang sama, seseorang mengatakan bahwa ia melihat Sang No berlari dan berteriak di seberang jalan. Jadi begitu pria kecil gemuk itu mendengar suaranya, ia langsung menatap teman-temannya dan mereka saling berpandangan.
Detik berikutnya, mereka bergegas bersama.
Mereka tentu tidak bisa berlari cepat untuk mengejar orang-orang itu, tetapi saat melihat ada sebuah van yang diparkir di persimpangan jalan di depan mereka, Sang No harus bergegas. Untuk berjaga-jaga, ia dengan cepat mengejar sembari mengeluarkan ponselnya untuk memutar nomor darurat yang tersimpan di sana.
Nomor salah satu anggota organisasi V.
Dan ketika para penculik itu melihat seseorang mengejar, dua diantaranya segera membawa sanderaannya ke dalam mobil, sementara tiga lainnya tetap tinggal, dan tiba-tiba berhenti berlari. Mereka menundukkan kepala, mengambil beberapa batu bata yang jatuh dari gang, dan melemparkannya ke arah Sang No.
Pria di depan juga mengeluarkan belati, memberi isyarat dengan galak di depan lehernya, dan berkata tajam kepada Sang No, "Bocah sialan! Kusarankan untuk mengurus urusanmu sendiri. Asal kamu tahu, pisauku tidak memiliki mata."