Halo Suamiku!

Menjadi Orang Berpengaruh di Sekolah (2)



Menjadi Orang Berpengaruh di Sekolah (2)

2"Sang No, Sang No! Benarkah keluargamu telah menjadi pemegang saham terbesar di sekolah? Kenapa berita itu bisa sampai menyebar luas di luar?"     

Pria kecil gemuk itu dengan bersemangat membuka mulutnya dan langsung menarik banyak mata di sekelilingnya, terutama anak laki-laki yang mengancam akan memakan sampah, yang langsung menegakkan lehernya untuk menatap ke arah mereka.     

Namun, Sang No hanya mendongak santai dari kertas yang sedari tadi ia geluti, "Kenapa? Ada masalah?"     

Begitu kata-kata ini terlontar, seluruh kelas tampak terpana sembari mengangakan mulut!     

Sementara pria kecil gemuk itu menatapnya dengan takjub, kemudian mengumpat pelan beberapa kali.     

Matanya terus berkedip dan sosok kakak perempuan serta ipar Sang No tiba-tiba muncul di benaknya.     

Seperti yang terlihat, saat konser di Eropa digelar, kakak ipar Sang No mengirimkan sepuluh pesawat tempur drone untuk melamar vokalis Sun Band... Saat itu, ada banyak kehebohan di Internet. Dan sekarang sepertinya... tidak heran jika kini ia menjadi memegang saham terbesar di sekolah, kan?     

Padahal kakak Sang No adalah penyanyi utama Sun Band, di mana ia pasti harus membayar puluhan juta biaya untuk menggelar pertunjukan, yang mungkin tidak berarti apa-apa. Tapi ternyata, kakak ipar Sang No jauh lebih hebat.     

"Sialan! Ini benar-benar diluar batas imajinasiku." Pria kecil gemuk itu baru bereaksi, menepuk lengan Sang No, dan berkata dengan penuh semangat.     

Selama ini, ia selalu berpikir bahwa Sang No hanyalah pengganggu sekolah biasa, tetapi pada kenyataannya, ia benar-benar orang yang rendah hati. Jika sekali ia bergerak, maka ia dapat mengacaukan seluruh sekolah.     

Benar-benar keren!     

Kini , hati pria gemuk kecil itu serasa berbunga-bunga dengan gembira saat memikirkan hubungan dekatnya dengan Sang No.     

Sontak, matanya berbinar penuh kemenangan!     

Sebelumnya ia dan Sang No telah dipukuli oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab!     

Tapi setelah ini, akan ada sosok kuat di belakang mereka!     

Setelah pria kecil gemuk itu akhirnya duduk di kursinya, suara seorang gadis tiba-tiba terdengar dari kelas, "Hei? Kamu yang baru saja mengatakan akan memakan sampah jika berita mengenai Sang No benar! Sekarang, makanlah!"     

Begitu komentar ini dilontarkan, seketika terdengar ledakan tawa di sekelilingnya     

Yang membuat semua mata juga langsung tertuju pada siswa laki-laki itu.     

Hanya saja, Sang No hanya melirik samar dan segera menarik kembali pandangannya.     

Ia seperti tidak tertarik sama sekali.     

Sementara siswa laki-laki yang baru saja diingatkan oleh salah satu siswi di kelasnya sontak kehilangan muka. Kini, wajahnya benar-benar tertekuk, tetapi ia masih mencoba mempertahankan harga diri terakhirnya dengan berteriak, "Meski dia mengatakan 'ya', siapa yang bisa menjamin jika itu sebuah kebohongan atau bukan!"     

"Kamu terlalu banyak berpikir. Bagaimana bisa hal seperti itu dibuat tipuan?" Gadis itu mencibir dengan tatapan menghina.     

Sedangkan bocah itu masih bersikeras meski terdengar tidak yakin, "Kenapa tidak? Memangnya kamu tahu seperti apa dia? Kenapa kamu harus mewakilinya berbicara? Apa kamu menyukainya?"     

Begitu kalimat menohok itu dikatakan, gadis itu tercengang, lalu wajahnya tampak memerah karena malu.     

An Xiaoyang yang sebelumnya hanya duduk diam di kursi sontak melihat ke arah gadis itu setelah mendengar pertanyaan yang terlontar. Gadis itu adalah anggota komite sastra dan seni di kelas mereka. Ia sosok yang tinggi dan cantik. Tanpa membuang waktu lagi, An Xiaoyang segera menarik kembali pandangannya, menyesap bibir kecilnya, sembari terus memikirkan pertanyaan itu.     

Dan ketika melihat gadis itu terdiam karena marah, bocah itu balik mencibir, "Aku tahu kamu—"     

Belum sempat bocah itu menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba dua pria berjas dan bersepatu muncul dari pintu. Mereka terlihat sangat tinggi, dan bahkan salah satunya adalah orang asing.     

Kemunculan tiba-tiba dari dua pria berjas itu segera membuat seluruh kelas terdiam.     

Dan seketika memandang mereka dengan takjub.     

Kemudian, seorang siswa menatap mereka dan bertanya dengan heran, "Permisi, kalian..."     

Pria asing yang berjalan di depan langsung mengarahkan pandangannya ke anak laki-laki di meja kedua dari belakang dekat jendela. Ketika ia melihat lagi, pria asing itu berbicara langsung dalam bahasa Inggris, "Tuan Muda, Bos sedang menunggumu di bawah."     

Bagaimanapun, mereka semua adalah siswa senior yang sudah berada di tingkat ketiga. Jadi, siapa pun dapat memahami kata-kata orang itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.