Ingin Bertemu Kepala Keluarga (4)
Ingin Bertemu Kepala Keluarga (4)
"Kenapa tidak ada yang berbicara? Kutanyakan sekali lagi, siapa yang mengatakan jika keluargaku telah meninggal?"
Tiga kalimat terakhir itu diucapkan dengan nada yang sangat ditekan.
Meski Rong Zhan mengucapkannya dengan tenang, tapi kalimat yang dilontarkannya tetap diselimuti oleh ketegasan yang nyata.
Dan itu membuat siapa pun yang mendengarnya mampu menggigil ketakutan.
Tentu saja, tidak ada yang bodoh di sini. Dengan latar belakang, aura, dan penampilan seperti itu, tentu mereka semua bisa menilai jika orang ini bukanlah sosok sembarangan.
Seketika itu juga, mereka menyadari bahwa meskipun orang tua Sang No tidak ada, ditambah dengan sikapnya yang selalu rendah hati dan belajar dengan rajin, bukan berarti bahwa identitas Sang No begitu sederhana.
Kini, mata elang Rong Zhan yang sipit menyapu ke arah semua orang tua yang ada di sana. Hanya ada satu pria dan sisanya adalah orang tua wanita. Saat ini, di hadapan pertanyaan mendesak Rong Zhan, mereka semua tampak konyol. Dan setelah beberapa saat berlalu, mereka semua menatap serempak ke arah wanita yang baru saja mengutuk Sang No dengan kejam.
Begitu mendapati tatapan yang memojokkan, wanita itu menatap mereka semua dan memelototi satu demi satu yang mengarahkan pandangan padanya. Kemudian, ia memandang Rong Zhan di detik setelahnya, menggenggam erat tas di tangannya, dan menjawab dengan tidak yakin, "Kenapa? Ada apa denganku? Anakmu yang telah menyakiti orang dan merusak wajah putriku! Apakah ini manusiawi? Tidak bisakah aku memarahinya karena ini? Aku akan tetap memarahinya!"
Tentu saja, itu adalah argumen dan keributan yang tidak meyakinkan, ditambah dengan auranya yang terlalu lemah jika dibandingkan dengan Rong Zhan dan antek-anteknya.
Di akhir kalimat, kepala sekolah sepertinya ingin menyela di tengah, tetapi baru saja akan membuka suara, ia mendapati Rong Zhan tiba-tiba mengangkat tangannya untuk menghentikan, lalu melirik pengacara di sisinya, "Kamu sudah merekamnya?"
Pengacara di sisinya segera mengeluarkan pena rekaman dan dengan hormat berkata, "Ya, Bos, menurut Pasal 101 hukum Tiongkok mengatakan bahwa hak reputasi dan martabat pribadi warga negara dilindungi oleh hukum. Siapa pun dilarang menghilangkan nama baik warga negara dan badan hukum dengan cara menghina dan memfitnah."
Setelah pengacara berkata demikian, ia menatap wanita yang terpana di depannya sembari berucap, "Nyonya, kami akan menuntutmu hari ini karena telah menghina keluarga Sang No, memfitnah, dan menyerang pribadi dengan penghinaan verbal, yang merusak martabat dan reputasi keluarga Sang No. Mohon tunggu panggilan dari pengadilan."
Begitu kata-kata ini terlontar, semua yang berdiri di sana tampak konyol, kecuali wanita itu yang tiba-tiba menjadi marah dan berteriak seraya bergegas di detik berikutnya. Tetapi, ia segera dihentikan oleh kepala sekolah.
Jangan bermain-main. Ketika pengacara orang lain ada di sini, ia tentu akan menatap setiap gerakan mereka. Jika saja ada yang ceroboh, maka pengacara pasti akan menuntut di pengadilan!
Ketika sampai pada titik ini, Rong Zhan akhirnya menoleh dan menatap Sang No... kemudian beralih ke seorang gadis kecil kurus dengan rambut pendek yang berdiri di belakangnya.
Alis panjang Rong Zhan sedikit terangkat, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa. Kali ini, ia hanya melirik guru sembari mengajukan sebuah pertanyaan, "Sang No, guru mana yang bisa berbicara dengan bahasa manusia di sini?"
Sontak, wajah para guru di sana terlihat cukup rumit.
Tetapi tidak ada lagi yang berani mengucapkan omong kosong yang tidak perlu.
Dan sesaat setelah mendapat pertanyaan itu, Sang No menarik pergelangan tangan gadis berambut pendek di belakangnya dan berjalan ke depan, lalu menatap guru botak itu.
Tak bisa disangkal, kata-kata Rong Zhan dan tindakan Sang No saat ini membuat semua yang ada di sana kehilangan muka sepenuhnya.
Dan sekarang, Rong Zhan menyingkirkan sikap acuh tak acuh dan dingin sebelumnya, kemudian menggantinya dengan sedikit lebih elegan dan malas. Tanpa ragu, ia melewati pemimpin kelas dan langsung menuju ke arah kepala sekolah. Pada saat yang sama, ia membagikan kartu namanya, "Halo, saya orang tua Sang No. Ini kartu nama saya. Kepala sekolah pasti telah kerja keras merawat anak kami di sekolah."
Kepala sekolah bergegas mengambil alih kartu nama itu dan berjabat tangan dengan Rong Zhan——