Halo Suamiku!

Ingin Bertemu Kepala Keluarga (3)



Ingin Bertemu Kepala Keluarga (3)

1"--- Masalah ini belum berakhir! Minta orang tuamu keluar dan aku akan membunuh kalian!"     

Begitu An Xiaoyang mendengarkan suara-suara itu, sontak ia merasa sakit kepala dan semua terdengar mendengung di kepalanya.     

Meminta Sang No dikeluarkan dari sekolah? Kompensasi?     

Wajahnya seketika berubah menjadi bertambah pucat dan ia ingin berdiri dengan goyah di bawah kakinya yang lemah.     

Setelah mendengar semua keluhan itu, kepala sekolah menatap langsung ke arah Sang No. Kini, wajahnya tampak serius, "Apa kamu yang melakukannya? Sang No, kamu merusak wajah seorang siswi!"     

Sang No mengepalkan tinjunya sembari menatap wajah mereka. Akhirnya, ia mengendurkan kepalan tangannya dan mencibir, "Jika ya, kenapa?"     

Benar-benar menarik.     

Ia pikir setidaknya ada perbedaan antara sekolah negeri dan swasta, tapi ternyata ia begitu naif pada akhirnya.     

Sulit bagi mereka untuk mendengarkan kata-kata dari dua belah pihak, kemudian dengan begitu mudah salah satu memutarbalikkan fakta, dan mengacaukan yang salah dengan yang benar.     

"Kamu sudah keterlaluan! Kalian semua teman sekelas. Saat kamu sudah tidak membuat masalah dengan sekolah lain, sekarang kamu beralih melecehkan seorang gadis di sekolah. Apalagi namanya jika bukan pembuat onar jika selalu memberikan masalah pada orang lain!" Ucap kepala sekolah itu dengan amarah berkobar.     

Dan bahkan, mantan direktur pengajar itu tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakan, "Jangan sampai masalah ini berakhir pada kesimpulan awal. Selama ini, Sang No bukan orang yang tidak bijaksana..."     

"Tunggu! Permasalahan ini telah merusak putriku. Apakah masih bisa diselesaikan dengan cara yang masuk akal?" Wanita modis itu mulai gigih dan bersikap agresif lagi.     

Kemudian ia mengulurkan jarinya untuk menunjuk Sang No, "Di mana orang tuamu? Mengapa mereka belum datang? Sebenarnya ibumu masih ada atau tidak? Apakah semua orang di keluargamu sudah mati? Jangan mencoba lari dari tanggung jawab atas masalah ini–!"     

Tepat ketika mata Sang No telah memerah dan ia dibuat sangat marah dengan kata-kata ini——     

"Brak!"     

Pintu kantor tiba-tiba ditendang hingga terbuka dengan keras.     

Ruangan ini sangat besar karena sebagian besar guru dari tiga angkatan kelas bekerja di sini. Dan begitu pintu ditendang terbuka, tentu hal itu langsung mengejutkan semua orang yang ada di dalam.     

Tak terkecuali Sang No dan An Xiaoyang.     

Setelah pintu terbuka sepenuhnya.     

Satu, dua, tiga orang muncul dari sana.     

Tiga sosok pria masuk dengan begitu gagah. Lalu, dua di antaranya berdiri di belakang dengan setelan jas, sementara satu orang berdiri di depan dengan jaket hitam selutut.     

Penampilan ketiga orang ini begitu gagah, yang bahkan ketiganya diperkirakan memiliki tinggi lebih dari 180 sentimeter dan memancarkan aura yang tak terkalahkan. Tidak peduli seberapa besar kantor pengajar itu, tapi tampaknya ruangan ini seketika menjadi sempit selama sesaat, dan suasana di sekitar berubah menjadi kaku.     

Dari pintu itu, Cheng Donglin muncul lebih dulu dan secara pribadi mendorong pintu yang ditendang untuk membiarkan pria berjaket hitam masuk.     

Dan pria ini muncul dengan keangkuhan yang selalu melekat pada tubuhnya.     

Sementara itu, pria yang mengikuti di belakangnya memakai kacamata berbingkai perak, mengenakan jas dan sepatu, yang membuatnya terlihat lembut dan sopan. Ia adalah seorang pengacara.     

Tak pelak lagi, kemunculan ketiga pria itu tentu mampu membuat semua yang ada di sana terpana.     

Dan hanya bisa menatap dengan bodoh.     

Apalagi saat melihat penampilan pria paling depan yang sangat menonjol.     

Direktur pengajar adalah orang yang pertama kali bereaksi dan mencoba mengatakan, "Permisi, apakah Anda—"     

Kali ini, Rong Zhan masuk tanpa ekspresi. Auranya tampak sangat dingin, bahkan nada suaranya terdengar begitu acuh tak acuh dan tidak sopan, "Aku orang tua Sang No. Siapa yang baru saja mengatakan jika keluarga Sang No telah meninggal? Katakan!"     

Begitu kata-kata ini terlontar, wajah orang-orang yang ada di sana seketika berubah.     

Di satu sisi… mereka juga benar-benar terkejut jika sosok yang baru saja muncul ini adalah orang tua Sang No!     

Apalagi… semua caci maki yang dilontarkan wanita modis itu telah terdengar jelas oleh orang tua Sang No.     

Dan Sang No sendiri yang melihat Rong Zhan datang, entah kenapa, meski ia masih belum memahami semua yang terjadi, tapi begitu kakak iparnya muncul——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.