Halo Suamiku!

Orang yang Ia Cintai Kembali Bersinar (2)



Orang yang Ia Cintai Kembali Bersinar (2)

3Setelah menelan air yang jernih sekaligus manis dari bibirnya, entah bagaimana, ciuman itu menjadi semakin dalam.     

Tubuh Youyou perlahan lemas, sementara tubuh bagian atas Jun Hang menekannya, yang seketika menutupi tubuh ramping Youyou.     

Ciuman itu berlanjut, seolah-olah memiliki fungsi penyembuhan. Seketika itu juga, air mata Youyou berhenti dan ia tidak lagi terisak. Bulu matanya yang basah dan hidungnya yang merah benar-benar membuat orang merasa kasihan.     

Kini, bibir keduanya akhirnya terpisah perlahan. Tanpa bisa ditutupi, bibir Youyou yang sebelumnya tipis telah membengkak, berwarna merah muda, dan semakin tampak lembut berair. Kemudian, Jun Hang mencium mata merahnya lagi, lalu berbisik tepat di telinganya, "Youyou."     

"... Um, huh…?     

"Aku sangat mencintaimu"     

Aku sangat mencintaimu.     

Bagi Jun Hang, Youyou seperti hidupnya, tiang jiwanya, dan juga detak jantungnya. Hanya ketika ia tinggal bersamanya dengan aman, ia akan bisa bertahan di dunia ini.     

Harus diakui, di dunia ini, ada begitu banyak bahaya, begitu banyak kegelapan, dan begitu banyak intrik. Meski ia tidak buruk dalam menghadapi hal itu, tetapi ia tidak menyukainya. Ia membenci dunia, bahkan sesuatu yang tidak ia ketahui.     

Tapi hanya ada Youyou yang ia sukai.     

Menyukai kemurnian jiwanya, juga menyukai segala sesuatu tentang dirinya.     

Dan begitu Youyou mendengar kata-kata Jun Hang, ia hanya mampu tertegun dalam sekejap.     

Untuk sesaat, ia pikir telinganya telah salah mendengar.     

Terlebih lagi, Jun Hang adalah orang yang tidak suka menunjukkan cinta, tetapi saat ini, ia mengucapkan kata-kata cinta yang paling menjijikkan pada Youyou.     

Kali ini, bulu mata Youyou sedikit berkedip, tetapi senyum tipis seketika muncul di bibirnya, yang menunjukkan gerakan dan perasaannya.     

"Aku juga."     

Ia mengucapkannya dengan begitu lembut.     

Setelahnya, dahi kedua orang itu saling berhadapan dan napas mereka saling menyatu. Sampai akhirnya, Jun Hang perlahan-lahan menarik diri, menarik selimut, lalu memegang tangan Youyou denga penuh kasih, "Tidurlah, aku akan di sini bersamamu."     

Namun, Youyou melirik ke samping ranjang seolah meminta Jun Hang naik untuk tidur di sisinya.     

Di tempatnya, Jun Hang hanya menarik sudut bibirnya sedikit dan tidak mengatakan apa-apa.     

Tapi, tubuh Jun Hang perlahan-lahan bangkit dan beralih ke sisi ranjang sembaru terus menggenggam tangan Youyou, yang benar-benar mampu membuat hatinya menghangat dan berangsur-angsur menjadi semakin damai.     

Detik setelahnya, lampu di depan ranjang rumah sakit dimatikan, dan bangsalnya menjadi gelap, tapi Youyou tidak takut sama sekali.     

Saat ini, ia bisa merasakan Jun Hang menekan tubuhnya.Jun Hang juga mengubur dirinya di leher Youyou sembari menikmati aroma tubuhnya. Aromanya seperti bercampur dengan aroma susu yang samar. Meski saat itu Youyou merasa gatal akibat ulah Jun Hang, tetapi ia sama sekali tidak berani bergerak.     

Ia takut mengganggunya.     

Tak lama berselang, suara rendahnya yang agak serak terdengar di telinga Youyou, "Youyou, maukah kamu selalu di sisiku?"     

Bersediakah ia untuk selalu bersamanya?     

Tak pelak lagi, suara Jun Hang benar-benar mengungkapkan kerinduan dan keterikatan yang tak terkatakan.     

Sontak, hati Youyou sedikit bergetar.     

Ia tidak bodoh, tapi a yang Jun Hang katakan tidak bisa dijelaskan. Terlebih lagi, ia telah menyembunyikan fakta bahwa kakinya telah pulih sebelumnya. Pasti ada alasannya dan Youyou tahu bahwa itu karena keluarga kerajaan.     

Sekarang kebenaran itu sudah tidak lagi disembunyikan. Kini, berapa banyak orang lagi yang akan mengawasinya diam-diam? Ia pasti sudah terungkap sejak lama...     

Dan ia benar-benar tidak bisa menyembunyikannya lagi.     

Dasar hati Youyou sedikit gugup dan sakit, apalagi semua ini adalah rencana Jun Hang sendiri. Tapi sekarang, karena dirinya…     

"Gadis bodoh, jangan pikirkan itu dan jawab pertanyaanku." Seolah-olah ia tahu apa yang Youyou pikirkan, yang membuat Youyou mau tak mau menarik kesadarannya kembali.     

Akhirnya, Youyou memejamkan mata, perlahan-lahan mengulurkan tangannya, membelai lembut punggungnya, dan pipinya ditempelkan pada bahu Jun Hang, "Sampai selamanya, kita akan saling bergantung. Bahkan jika di masa depan kita akan menghadapi banyak kesulitan, meski kamu ingin meninggalkanku, aku akan tetap menjeratmu dan menempel padamu. Aku tidak akan pernah ingin berpisah darimu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.