Rahasia Jun Hang Benar-Benar Terungkap (1)
Rahasia Jun Hang Benar-Benar Terungkap (1)
"Jun… Jun Hang…"
Sebelum kesadarannya benar-benar hilang, Youyou masih terus bergumama samar.
Namun saat ini, entah apa yang terjadi, matanya yang sebelumnya serasa mengabur tampak menyala tiba-tiba.
Karena pintu kamar mandi telah terbuka secara paksa.
Dan begitu seseorang yang mendobrak pintu melihat seorang pria menekan seorang gadis dengan tampilan kacau, dengan darah mengalir di wajahnya, dan setengah pingsan, ia bergegas masuk dengan raut merah padam dan langsung menyeretnya keluar, lalu memukul wajah pria itu dengan keras.
Jun Cheng yang diserang secara tiba-tiba seketika mundur beberapa langkah dan akhirnya jatuh menabrak dinding.
Setelahnya, ia menatap pria di depannya dengan nyalang. Dengan napas terengah-engah, ia mengusap darah dari sudut mulutnya. Meski sorot matanya tampak dingin, tetapi ada seringai ironis yang melintas di sana, "Haha, jika tidak seperti ini, kamu tidak akan mengakui bahwa kakimu telah sembuh."
Saat ini, mata dingin Jun Hang telah memerah dan wajahnya terlihat sangat mengerikan, "Sialan!"
Hanya satu kata itu yang terucap dari mulut Jun Hang.
Setelah itu, Jun Cheng terkejut. Kemudian ia melihat Jun Hang berjalan ke kursi rodanya, mengambil kursi roda itu dengan satu tangan, lalu kembali berjalan ke arahnya.
Tepat di saat itu, Jun Cheng hendak bangun, tetapi Jun Hang lebih dulu memukulnya dengan keras menggunakan kursi roda yang ada di tangannya.
"Aahh…! Sialan!"
Pukulan pertama yang dilayangkan cukup keras, namun Jun Cheng masih mampu untuk bertahan. Ketika akhirnya ia mencoba untuk bangun, lag-lagi kursi roda Jun Hang dihantamkan padanya hingga hancur!
Di hari biasa, Jun Hang memang orang yang cukup rasional dan tenang, tetapi begitu ia dihancurkan, ia akan menjadi kejam dan mengerikan. Bahkan ia tidak akan memberi Jun Cheng kesempatan untuk melawan, dan seketika darah segar memercik di cermin.
Adegan yang ada di dalam tentu segera menarik perhatian orang lain dan saat tu juga jeritan para wanita terus datang satu demi satu.
Sementara Rong Zhan, Sang Xia, Su Li, dan yang lainnya juga bergegas mendekat ketika mereka mendengar suara itu.
Saat ini, Youyou tampak berbaring di lantai dengan kepala bertumpu pada lengannya. Meski ia sudah tidak lagi sanggup menahan kesakitan itu, tetapi ia terus berpegangan pada telapak tangannya. Sensasi kesemutan tiba-tiba menyerang, yang membuatnya berusaha untuk tidak memejamkan mata dan melihat siapa sosok samar itu.
Kenapa, kenapa…
Ia merasa bahwa orang yang datang untuk menyelamatkannya... benar-benar familiar namun... asing.
Sosoknya tampak ramping... tapi siapa... siapa yang menyelamatkan dirinya... Siapa yang menghajar Jun Cheng saat ini... tepat di saat itu, Youyou sangat ingin mengangkat kelopak matanya, tapi itu terasa sangat berat, benar-benar berat
"... Jun Hang…"
Sebelum benar-benar jatuh ke dalam lorong gelap yang tak berujung, Youyou diam-diam menggumamkan nama itu.
Itu dia.
… Youyou tahu itu.
...
Ketika Rong Zhan tiba, sudah ada banyak orang di sana dan ia telah bersiap untuk masuk.
Tapi di saat yang sama, orang-orang yang sebelumnya terdengar riuh tiba-tiba menjadi sunyi.
Begitu ia berjalan ke depan, kerumunan otomatis memberi jalan.
Di tengah kerumunan, seorang pria ramping, kurus, putih, dingin, dan tampak acuh tak acuh terlihat berlumuran darah. Wajahnya sangat putih dan mengerikan. Di lengannya, ia menggendong seorang gadis yang terbungkus jas dan mantel. Sosok gadis itu terlihat tidak sadarkan diri dan dahinya bersimbah darah.
Kemudian, pria itu berjalan keluar dengan gadis di pelukannya. Tak bisa disangkal, ia benar-benar tampak mengerikan, tetapi caranya menggendong gadis itu begitu hati-hati.
Ketika pria itu keluar dari kerumunan, tidak hanya orang-orang di sana yang terkejut, tetapi bahkan Rong Zhan yang ada di antara kerumunan, Sang Xia, Su Li, dan Ye Zi juga terpana ketika mereka melihat pemandangan ini.
Pria yang menggendong gadis itu adalah... Jun Hang?
Kini, otak Sang Xia seolah diserap habis. Sungguh, ia sangat sulit untuk memercayai apa yang sedang dilihatnya sekarang.