Cara Didik Rong Zhan yang Manis (1)
Cara Didik Rong Zhan yang Manis (1)
Nadanya terdengar sangat tenang.
Sontak, Sang Xia menatapnya dengan senyum tak terdefinisikan, "Kamu adalah jendral yang selalu tidak mau kalah. Jika kamu introvert, maka tidak ada yang akan menjadi introvert lain di dunia ini."
Mata panjang dan sipit Rong Zhan menatapnya samar, kemudian ia menyunggingkan sudut bibirnya dengan angkuh, "Itulah aku."
Sebenarnya, Sang Xia hanya berpikir bahwa karakter Rong Zhan benar-benar tidak ingin dibandingkan dengan yang lain. Siapa pun tidak akan bisa menawar segalanya.
"Tidak perlu begitu serius. Aku hanya tidak ingin kamu menganggap introvert sebagai kerugian."
Sampai akhirnya, Sang Xia kembali menatapnya dan melanjutkan, "Dan sekarang putrimu semakin bertumbuh besar dengan karakternya yang liar. Tahukah kamu bahwa ketika dia melihat Xiaobai hari itu, kakinya lebih dulu maju untuk menciumnya, menakuti wajah kecil Xiaobai hingga membuatnya hampir menangis. Aku benar-benar malu padanya. Aku tidak tahu siapa yang mewariskan karakternya ini. Setelah memarahinya, dia justru meneleponmu dan memberitahukan padamu bahwa aku bersikap kejam."
Saat mengatakan hingga kalimat akhir, Sang Xia sedikit malu.
Bahkan Xiaobai saja dibuat tersipu ketika ia menangkap intimidasi darinya. Belum lagi saat ia ingin memeluk dan mencium.
Sementara Rong Zhan sudah terbiasa dengan semua itu.
Xiao Meibao yang saat ini duduk di pelukan Rong Zhan hanya mendengarkan keluhan ibu pada ayahnya. Mungkin karena ia memahami apa artinya, mulutnya tiba-tiba sedikit berubah menjadi terisak, dan ia telah meneteskan air mata dalam sekejap.
Awalnya, Rong Zhan baru saja akan marah ketika mendengar putrinya memeluk Xiaobai. Namun, begitu Sang Xia memarahi hingga membuatnya menangis dengan sedih, ia segera melunakkan hatinya, lalu dengan cepat menundukkan kepalanya, dan membujuk Xiao Meibao. Kemudian ia berbicara dengan jijik, "Dikejar oleh putriku adalah berkah bagi bocah itu. Bagaimana dia bisa begitu bodoh!"
Kini, Sang Xia benar-benar kehabisan kata-kata, "..."
Bagian bawah hatinya serasa tersumbat. Begitu gadis kecil itu menangis, sikap Rong Zhan tiba-tiba berubah 180 derajat!
Namun, yang mengejutkan Sang Xia justru Rong Zhan yang jelas-jelas telah memahami karakter putrinya, tetapi ia masih sangat memanjakan.
Padahal Sang Xia hanya ingin anaknya bersikap sedikit lebih lembut dan patuh.
Namun, Rong Zhan terus memanjakannya dan tidak membiarkannya dimarahi.
Tentu saja Sang Xia masih sedikit cemas. Ia tidak setuju dengan cara didik Rong Zhan yang seperti ini. Apalagi Xiao Meobao dan Ba Wanghua akan semakin bertambah besar. Jadi mereka tidak lagi boleh menangis seperti gadis kecil yang dianiaya.
Hanya saja, Rong Zhan benar-benar meremehkan, "Kamu terlalu khawatir. Kita harus menghormati keunikan anak-anak."
"Keunikan yang tidak unik! Mumpung mereka masih kecil, jadi jika mereka memiliki masalah, mereka harus dididik dengan baik. Akan lebih sulit untuk berubah ketika mereka sudah tumbuh besar."
Tepat ketika Sang Xia sedang mengungkapkan uneg-unegnya, Xiao Ba Wanghua telah mengenakan pakaiannya dan berlari. Melihat adiknya dalam pelukan ayahnya, ia segera berlari ke kaki Sang Xia, mengulurkan tangan kecilnya yang putih dan gemuk, lalu bertingkah seperti gadis manja, "Bu, Bu, aku juga ingin dipeluk, mau dipeluk."
"Kamu, ya!"
Meski Sang Xia baru saja membeberkan ketidaksetujuannya dengan karakter manja putrinya, tapi saat ini, ia masih tidak berniat menolak akan kemanjaan di kecil.
Tanpa ragu, ia menundukkan kepalanya dan segera memeluknya. Ngomong-ngomong, ia juga memeriksa pakaian yang dikenakan Xiao Ba Wanghua. Pakaiannya yang kecil memang tampak rapi. Tidak ada yang salah dengan semuanya kecuali pakaian wol abu-abu kecil.
Seketika, Sang Xia terkekeh dan mulai melepasnya, lalu memakaikannya lagi.
Saat Rong Zhan melihatnya, matanya yang panjang dan sipit sedikit melembut. Ia tersenyum kecil, "Sayang, tidakkah menurutmu mereka memiliki kepribadian yang unik dan sangat imut? Tidak semua anak harus diukir menurut suatu standar."