Halo Suamiku!

Jun Hang, Kekasihmu Memiliki Tubuh yang Bagus



Jun Hang, Kekasihmu Memiliki Tubuh yang Bagus

3Ia sangat ingin menjelaskan, tapi bagaimana??     

Terutama saat berada di bawah pandangan rumit yang semakin ia kenal. Kini, Josh hanya ingin menggali lubang untuk melarikan diri dari semua ini.     

Setelah memikirkannya, tubuhnya melompat dengan sangat hati-hati, kemudian berusaha menutupi wajahnya dengan selimut.     

Tapi ia secara tidak sengaja menekan bahu Bo Jing. Sebenarnya, justru ia-lah yang merasakan sakit, tetapi ia bisa melihat Bo Jing tampak mencibir sembari menggertakkan giginya, "Sangat bagus, kekejaman yang luar biasa."     

 "A-apa…?"      

"Ini masih belum berakhir sampai aku mengatakan itu cukup!"     

Setelah itu, selimut tipis yang menutupi tubuh keduanya tidak mampu meredam suara rintihan Josh yang begitu menyedihkan-     

  **     

Sementara itu di markas Roma.     

Rong Zhan dan Jun Hang sedang pergi bersama. Sekarang setelah Jun Hang kembali, sepertinya semua kembali normal. Sama seperti sebelumnya, meski gelombang gelap yang tak terlihat masih tetap berlanjut.     

Meskipun Rong Zhan tidak bertanya, bukan berarti ia tidak tahu.     

Karena Jun Hang terkait erat dengan markas, alhasil ia tidak akan pergi, lebih tepatnya tidak bisa pergi.     

Dan hari ini, mereka berdua pergi keluar untuk membicarakan sebuah kesepakatan. Lawan bicara mereka memiliki latar belakang yang besar dan tidak main-main. Orang itu meminta Jun Hang untuk transaksi jual beli senjata. Seperti biasa, daftar semacam ini tidak akan diabaikan sama sekali. Hanya saja, orang-orang dari kelompok senjata tentu selalu bersikap selektif, tetapi kali ini, Jun Hang menyetujuinya begitu saja.     

Karena sekarang adalah masa kritis bagi Jun Hang, jadi Rong Zhan tidak akan membiarkannya pergi sendirian.     

Belum lagi identitas yang dimiliki lawan bicaranya nanti. Setidaknya, Jun Hang membutuhkan perlindungan.     

Apalagi tempat itu adalah tempat yang penuh dengan berbagai jenis dosa di dunia.     

Satu jam kemudian, mereka berdua dipimpin masuk ke dalam sebuah ruangan oleh pengawal. Di sana, sudah menunggu seorang pria berjas hitam yang sedang bersandar di sofa sembari memeluk dua wanita cantik.     

Pria itu berambut hitam dan lebat. Dengan kulit putih dan bibir merah cerah, ia justru tampak lebih feminin.      

Gelas anggur merah yang bergoyang di tangannya juga terlihat seperti lumuran darah.     

Ketika pria itu melihat Jun Hang dan Rong Zhan muncul, ia membungkuk sedikit, mengulurkan tangannya, lalu menarik sudut bibirnya, "Salam kenal, Jun Cheng."     

Tangan ini diulurkan ke arah Jun Hang, tetapi Jun Hang hanya mengabaikannya dengan acuh tak acuh. Sementara Rong Zhan hanya meliriknya sekilas, lalu ia berkata dengan makna yang dalam, "Jun Cheng, pria dengan identitas besar dari Jerman. Mengapa kamu datang kepada kami untuk urusan senjata?"     

Setelah mengatakannya, ia duduk dengan malas di sofa, melipat kakinya di atas meja, kemudian mengeluarkan sebatang rokok dengan santai.     

Jun Cheng yang jelas-jelas diabaikan sama sekali tidak marah. Ia justru sibuk menampar lembut pantat seorang wanita yang ada di sisinya. Tiba-tiba, wanita itu menatap Rong Zhan, mengambil korek api di meja, lalu menyalakannya dengan tatapan menggoda.     

Rong Zhan menundukkan kepalanya sedikit sembari menyipitkan mata elangnya yang sempit dan menyalakan rokoknya. Lalu, ia mengeluarkan cincin asap ke udara.     

Sementara itu, tujuan Jun Cheng kali ini adalah ingin secara ilegal membeli sejumlah barang dari mereka, yang semuanya adalah senjata militer keluaran terbaru, tetapi negara Jerman melarang perilaku tersebut tanpa izin dari pemerintah nasional. Sampai akhirnya, Jun Cheng menemukan Jun Hang, di mana Jun Hang bukan hanya seseorang dari markas kelompok senjata, tetapi juga bagian dari kekuatan nyata negara Jerman.     

Sebagai syarat pertukaran, Jun Cheng berjanji untuk berdiri di pihak Jun Hang dan tidak akan membiarkan ia kembali ke negara Jerman untuk mewarisi tahta.     

Dengan apa yang dilakukan Jun Cheng, Rong Zhan hanya merasa sangat menarik. Apa yang dilakukan pria itu, setiap langkahnya, juga membuka jalan di belakangnya. Lagipula, bagaimana mungkin ia tidak dengan sepenuh hati membantu kakaknya?     

Berkat dua orang ini, akhirnya mereka juga benar-benar memiliki hubungan darah.     

"Aku tidak bisa berjanji." Saat itu, Jun Hang membuka mulutnya tanpa ekspresi.     

Tampaknya dalam lingkungan seperti itu, napas sedingin air pun masih bisa keluar dari lumpur tanpa kontaminasi.     

Begitu mendengarnya, sudut bibir Jun Cheng sedikit terangkat dan sorot matanya tiba-tiba berubah ambigu, "Jun Hang, Nona Bo itu... terlihat memiliki tubuh yang sangat indah, bukan…?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.