Xiao Meibao VS Monster Kecil
Xiao Meibao VS Monster Kecil
Padahal, ketika mereka sedang membicarakan bisnis, tidak mungkin bisa mereka menyelesaikan juga permasalahan yang ada di rumah saat itu.
Dan ketika balap mobil telah berakhir beberapa waktu lalu, Sang Xia dan Su Li membuat janji untuk mempertemukan kedua anaknya.
Yang lebih spesifik adalah Sang Xia akan mengajak Xiao Meibao untuk bertemu dengan anak Su Li yang telah digadang-gadang menjadi suaminya kelak.
Suami kecil Xiao Meibao.
Inilah yang berulang kali ditekankan Su Li. Jadi Sang Xia dan Xiao Meibao benar-benar harus datang.
Namun, setelah tiba di rumah Su Li, Sang Xia masih tidak tahu apakah ketika ketiga anak itu berkumpul, mereka akan bersikap akur, atau akankah Xiao Ba Wanghua akan bertingkah nakal seperti yang selalu ia lakukan pada Xiao Meibao saat di rumah. Kelihatannya memang tenang, tapi sebenarnya, Xiao Meibao-lah yang justru akan bermain-main dengan monster kecil.
Tapi Sang Xia juga tetap tidak bisa berharap bahwa Xiao Ba Wanghua akan baik-baik saja. Ketika mereka akhirnya tiba di rumah Su Li, Xiao Meibao melihat seorang adik laki-laki lain yang tampan dan pendiam di sana, dan ketika matanya yang besar dan berair menatap adik laki-laki itu, ia bergegas berlari mendekat.
Alhasil, karena ia berlari terlalu cepat, di bawah tatapan monster kecil yang terkejut dan bingung, Xiao Meibao tersandung karpet, lalu tubuh kecilnya menimpa tubuh monster kecil. Dengan bunyi gedebuk, wajah kecilnya yang lucu jatuh di atas wajah kecil bayi laki-laki itu.
Saat itu, Xiao Xiaobai hanya memakai pakaian rumah biasa. Ia hanya mengenakan sweater Beige tipis dan celana panjang yang longgar dan lebar. Dan saat ini, bagian bawah celananya terbuka, rambut hitamnya yang lembut berada dekat dengan dahi Xiao Meibao, dan terlihat jejak kelemahan di wajah putih porselennya. Tubuhnya juga tampak sangat kurus.
Sekilas melihatnya, siapa pun pasti tidak tahan untuk memeluknya erat-erat dan merawatnya.
Bahkan tampilannya lebih menyakitkan dari seorang gadis kecil.
Belum lagi pupil matanya yang berbeda, yang berkelap-kelip dengan kilau kaca yang cerah. Penampilannya ini seolah bisa mencabut orang dari jiwa mereka.
Dan sekarang, setelah dirobohkan oleh Xiao Meibao, pemandangan itu membuat orang yang melihatnya merasa lucu, namun membuat Xiao Xiaobai merasa tertekan.
Karena Xiao Meibao tidak sempat melepas baju hangatnya begitu masuk ke rumah, ia masih berlari mengenakan kaus kaki kecil, dan alhasil menabrak Xiao Xiaobai begitu saja.
Sementara pakaian yang dikenakan Xiao Xiaobai sangat tipis.
Ketika Sang Xia melihat adegan itu, ia bergegas ingin memeluk kedua bocah kecil itu. Hanya saja, ketika ia hendak menggendong mereka, Xiao Meibao meraih jari kelingking Xiao Xiaobai dan tidak melepaskannya.
Sontak, wajah Xiao Xiaobai memerah dan ia terbatuk beberapa kali. Sebenarnya, ia sangat ingin melepaskan tangannya, tetapi genggaman Xiao Meibao terkepal erat. Mau tidak mau, ia menatap ke arah gadis kecil yang mengenakan topi bola kecil di sisinya itu. Tubuh kecilnya yang kurus tersentak entah kenapa dan ia hanya bisa mengawasi dalam diam.
"Nak, apa yang kamu lakukan? Lepaskan tangan adik."
Sang Xia mencoba meminta secara baik-baik, kemudian dengan lembut membuka tangan kecilnya.
Tapi Xiao Meibao dengan cepat meraihnya lagi, "Tidak mau."
Suara kecilnya yang lembut berkata dengan sangat tegas.
Kini, Sang Xia hanya bisa menatap Su Li tanpa berkata-kata.
Tepat di detik berikutnya, Sang Xia kembali mendengar suara kecil milik Xiao Meibao sembari gadis kecil itu menatap ibunya dengan serius, "Bu, ibu baptis memberitahuku jika ini adalah (suami) kecilku."
Seketika itu juga, Sang Xia seolah menerima pukulan keras dari sudut matanya. Tanpa bisa dicegah, ia menatap Su Li dengan tatapan menuntut, "Kamu mengatakan ini?"
Meskipun Su Li ikut tercengang oleh ingatan Xiao Meibao, tapi ia tersenyum sambil mengangkat bahu, "Ada masalah? Lebih baik mereka tahu lebih awal."
Setelah mengatakannya, ia berjongkok dan mencium wajah kecil Xiao Meibao yang cantik, kemudian ia melontarkan sebuah jawaban dengan diiringi senyuman puas, "Ya, ya, dia adalah suami kecilmu."
Sementara itu, Xiao Xiaobai hanya melihat pemandangan ini dengan bingung, kemudian ia menangis di detik berikutnya.