Halo Suamiku!

Pernikahannya (2)



Pernikahannya (2)

2Youyou dan yang lainnya juga telah menunggu Su Li untuk kembali bersama. Sekarang, setelah balapan selesai, mereka akan menyambut pernikahan Bo Jing yang akan digelar lusa dan tentu saja itu merupakan acara besar.     

Mereka semua mengendarai tiga mobil secara iring-iringan dan kembali bersama ke markas. Kali ini, mereka harus membahas tentang upacara pernikahan yang akan berlangsung esok lusa.     

"Sejujurnya, aku selalu merasa bahwa sesuatu yang tidak biasa akan terjadi di hari pernikahan."     

Dalam perjalanan, Su Li mencoba mengutarakan isi hatinya sembari menyetir di depan.     

"Mungkin saja seperti itu, hanya saja... Oh, ngomong-ngomong, Youyou, apa kakakmu sudah menyiapkan semuanya? Apa yang bisa kamu membantu?" Ye Zi melongok dari kursi belakang sambil bertanya dengan ekspresi ragu-ragu. Saat ini, ia sedang mempertimbangkan apakah ada hal lain yang perlu untuk dipersiapkan.     

Namun, Youyou menggelengkan kepalanya, "Kakakku sudah menyiapkan segalanya. Untuk berjaga-jaga, aku akan datang lebih awal untuk melihat apakah ada yang harus dipersiapkan besok. Bagaimanapun, ini adalah acara pernikahan. Tidak ada yang bisa mengetahui pemikiran kakakku saat ini. Bahkan aku sendiri tidak tahu apa yang bisa kubantu."     

Ada keheningan sesaat di dalam mobil.     

Ya.     

Apa yang terjadi di antara dua orang itu benar-benar penuh tanda tanya.     

Ketika dalam perjalanan menuruni gunung, mereka menemukan pemandangan yang tidak terduga.     

Karena duduk di kursi samping kemudi, alhasil Youyou bisa melihat dari kejauhan bahwa ada dua orang yang tampak saling tarik-menarik. Tak hanya itu, ada juga dua motor Harley yang diparkir di samping. Kedua orang itu adalah seorang pria dan seorang wanita. Sosok pria itu sangat tinggi, sementara si wanita memiliki tinggi kurang lebih 168 sentimeter. Saat ini, wanita itu mengenakan pakaian balap sehingga membuat terlihat sangat mencolok.     

Tentu saja penampilan keduanya dapat dikenali secara sekilas. Sontak, Youyou melebarkan matanya dan segera berteriak, "Tunggu, lihat, lihat, cepat lihatlah siapa yang ada di depan!"     

Su Li bisa dengan jelas melihat kedua orang itu juga. Matanya sedikit menyipit. Kemudian ia menemukan tempat untuk membawa mobil ke samping dan berhenti dengan posisi aman, "Kenapa kita tidak ke sana dulu? Kimi tampak menangis. Apa kita tidak berniat melihat apa yang terjadi?"     

"Itu mereka. Kita harus berhenti." Ketika Ye Zi melihat dua orang di kejauhan, ia mendapati sesuatu yang mencurigakan dan berkata dengan penuh semangat.     

Di sana, tepat di pinggir jalan, seorang pria dan seorang wanita terlihat sedang saling tarik-menarik.     

"Sekarang, kembalilah bersamaku segera!"     

Josh mengusap punggung tangannya dengan berurai air mata. Ia tampak menggigit bibirnya dan suaranya terdengar terisak,"Bo Jing, kamu hanya kakak iparku. Jangan terlalu berlebihan. Aku tidak perlu mendengarkanmu!"     

Wajah Bo Jing yang dingin, jernih, dan penuh arti menunjukkan sedikit kemarahan. Bahkan pegangan di pergelangan tangannya semakin mengerat. "Apa kamu punya pilihan? Bukankah kamu selalu mendengarkan kakakmu? Kenapa kali ini tidak?"     

"Tapi dia adalah dia, aku adalah aku. Dia menyukaimu! Aku tidak menyukaimu!"     

Dengan teriakan keras, Josh menepis tangannya.     

Bo Jing terkejut. Kini, ujung jarinya tampak membeku untuk beberapa saat, lalu mulai bergetar di detik berikutnya.     

Ya.     

Ia selalu tahu itu.     

Setelah cukup lama, tepat ketika Josh menyeka air matanya dan hendak berbalik untuk menjauh dengan Harley-nya, pergelangan tangannya tiba-tiba digenggam erat.     

"Cukup! Bisakah kamu melepaskan—"     

"Maaf."     

Suaranya seperti menarik seluruh kekuatan dalam dirinya hingga membuatnya melambat dalam beberapa saat. Tetapi meski ia mengepalkan pergelangan tangan Josh saat ini, Bo Jing masih sedikit menutup kelopak matanya dan seperti tidak bisa melihat wanita itu secara langsung.     

Mungkin karena apa yang baru saja wanita itu katakan, atau mungkin karena hal lain.     

Bahkan Josh sendiri pun tercengang mendengar suaranya.     

Karena ini adalah pertama kalinya Bo Jing berbicara padanya dengan nada seperti ini.     

Ini juga pertama kalinya ia melontarkan kata "maaf".     

Hanya dengan memikirkan maksud dari perkataan maaf itu saja, hidung Josh tiba-tiba terasa masam dan jantungnya mulai merasakan getaran yang tak terkendali, rasa sakit dan kelumpuhan. Lalu ia menatap Bo Jing, matanya sedikit memerah, dan suaranya bergetar…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.