Anak-Anaknya Diganggu
Anak-Anaknya Diganggu
Anak kecil itu sangat nakal. Saat melihat Xiao Meibao yang imut, ia tanpa ragu mencubit wajahnya sembari berteriak, "Turun! Turun! Ini tempat dudukku!"
Namun, ibunya juga hanya berdiri diam tanpa memedulikan sikap anaknya. Ia justru memandang arogansi putranya dengan tatapan lembut dan penuh kasih.
Sementara Xiao Meibao yang baru saja dicubit hanya membelalakkan matanya sedikit, namun tidak ada tangisan yang terdengar. Ia hanya merasa bingung. Namun ketika bocah lelaki itu melihat Xiao Meibao tidak menangis, ia justru bertindak lebih buruk lagi.
Tanpa aba-aba, ia langsung naik dan mendorong Xiao Meibao dari atas, lalu kedua tangannya mencubit wajah Xiao Meibao dengan sangat keras. Seketika itu juga, Xiao Ba Wanghua berdiri di tempat seperti bola bundar. Ia memang belum bisa berdiri dengan stabil, tetapi ia tetap berjalan mendekat dan mendorong bocah itu dengan tangan kecilnya. Alhasil, karena kekuatannya belum sebesar bocah itu, justru ia-lah yang tersungkur di tanah.
Untungnya, Xiao Ba Wanghua mengenakan banyak pakaian. Jadi saat tubuh bulat kecilnya terdorong ke tanah, ia hanya terduduk seperti gelas tanpa kepalanya ikut terbentur. Karena merasa sangat dirugikan, jadi ia ingin mencari ibunya. Kali ini, matanya telah memerah dan hendak menangis. Tetapi di detik berikutnya, ia mendengar suara "Plak" yang begitu nyaring dan itu membuatnya benar-benar tercengang.
Rupanya Xio Meibao menampar wajah bocah itu dan meraihnya dengan keras.
Mendapati tamparan yang keras di wajahnya, bocah kecil itu segera berteriak, dan seketika wajah kecilnya diselimuti dengan amarah, "Turun." Kemudian ia menarik Xiao Meibao dan hendak melemparkannya ke bawah.
Tepat ketika Sang Xia melihat ke belakang, ia mendapati seorang anak laki-laki menarik kerah putrinya dan hendak mendorongnya ke bawah dengan kasar. Sementara di lain sisi, putranya telah terduduk di tanah. Sontak hatinya bergetar hebat dan ia segera berteriak, "Hentikan!"
Bocah laki-laki yang diteriaki demikian seketika menghentikan pergerakan tangannya.
Tanpa pikir panjang, Sang Xia langsung bergegas dengan amarah yang meluap. Tak pelak lagi, matanya menghunus tajam ke arah ibu bocah itu. Melihat wajahnya yang lembut, amarahnya semakin membara. Apa wanita ini buta!
Bagaimana bisa ia tidak memperhatikan anaknya yang sedang mengganggu anak lain di depan matanya!
Bahkan meski anaknya baru berusia satu tahun lebih, ia benar-benar harus tetap memperhatikannya!
Namun, ketika bocah lelaki itu melihat seorang wanita yang mengenakan kacamata hitam bergegas untuk menghentikannya, ia justru semakin memberontak. Dengan kasar ia meraih kerah Xiao Meibao dan menariknya, yang seketika membuat tubuh kecilnya langsung terduduk di tanah.
Meski telah bergegas, tapi Sang Xia sudah terlambat. Dengan amarah yang semakin berkobar, ia dengan cepat menggendong Xiao Meibao dan hendak memberi pelajaran pada bocah itu pada detik berikutnya.
Tapi bocah itu tiba-tiba berlari ke belakang tubuh ibunya sembari menunjukkan ekspresi mencibir ke arah Sang Xia. Sungguh, bocah yang sangat arogan.
Bagus.
Sangat bagus!
Bahkan saat ini, tangan Sang Xia masih gemetar saat ia sedang menenangkan Xiao Meibao. Sedangkan sikap dari Ibu bocah itu benar-benar membuatnya kesal.
Xiao Ba Wanghua sendiri yang telah melihat Sang Xia berdiri di sisinya segera memeluk kaki ibunya dengan kuat.
"Bagaimana kamu bisa menjadi orang tua?! Anakmu sedang mengganggu orang. Apa kamu buta?! Bahkan anakmu bisa membunuh anak kecil lain dengan tingkahnya yang seperti itu!" Sang Xia mengatakannya sembari menggertakkan gigi.
"
Wajah wanita itu sontak menunjukkan ekspresi cemberut, tetapi ia berkata dengan sedikit keluhan, "Anak-anak hanya bermain-main. Terkadang mereka memang tidak masuk akal. Selain itu, anakmu juga memukuli putraku. Jadi bisakah kamu mengajarinya?"
Anak-anak terkadang tidak masuk akal? Ibu macam apa itu!
Karena ada dua anaknya di sini, jadi Sang Xia tidak ingin terlibat kontak fisik dengan wanita gila di depannya. Lebih baik ia menyelamatkan luka anak-anaknya dan menenangkan mereka terlebih dulu, tapi ia menjamin jika masalah ini belum berakhir!!
Kenyataannya, ini memang belum berakhir.