Halo Suamiku!

Bersedia Mengaku Kalah dan Menyetujui Kesepakatan!



Bersedia Mengaku Kalah dan Menyetujui Kesepakatan!

1Saat ini, mobil Bo Jing hanya berjarak sekitar tiga meter dari mobil Kimi. Namun, entah apa yang dilakukan Bo Jing, api biru tiba-tiba melompat ke belakang mobilnya. Ternyata itu adalah kekuatan ledakan yang membuat mobilnya melompat keluar dalam sekejap dan seketika mobil itu berlari sejajar dengan mobil Kimi dalam sekejap mata.     

Pupil mata Kimi di balik topeng gading itu tiba-tiba menegang dan ia berusaha keras dengan seluruh kekuatannya.     

Tapi lintasan terakhir di depan adalah jalan lurus. Meski ia menginjak rem dengan sekuat tenaga, rasanya akan tetap sia-sia.     

Benar saja, Kimi hanya bisa melihat mobil Bo Jing terus melaju dan melampaui dirinya di bawah tekanan besar.     

Tentu saja adegan itu menggemparkan semua yang ada di sana. Para penggemar mobil yang tak terhitung jumlahnya mulai berdiri dan berteriak dengan heboh.     

 "Kimi!Kimi!Kimi——!"     

 "Asa,Asa...!"     

Diiringi dengan teriakan dan jeritan para penonton, Bo Jing berhasil melampaui Kimi dan memenangkan posisi pertama.     

Setelah mobilnya melewati garis, sorak sorai dari penonton tak dapat terhindarkan lagi.     

Awal dan akhir selalu menjadi klimaks dari keseluruhan permainan.     

Bertahun-tahun yang lalu, Bo Jing bersaing di trek yang sama dengan Kimi. Sampai akhirnya Bo Jing mendapat psosisi pertama, sosoknya langsung dikelilingi oleh banyak orang, tak terkecuali Youyou yang bergegas dengan penuh semangat. Ia benar-benar tidak menyangka jika kakaknya lebih kuat daripada seseorang yang lebih profesional dan sekarang ia menduduki peringkat pertama! Pertama!     

Namun, Youyou telah jauh mengabaikan satu hal. Ada banyak orang yang mampu di dunia, tetapi mereka hanya menunjukkan diri dalam situasi persaingan. Contoh saja salah satu agen dari kelompok senjata yang dapat bersaing dengan pembalap profesional. Mereka semua bermain dengan mempertaruhkan hidup mereka.     

Bagaimanapun, Bo Jing telah dilatih oleh ayahnya sejak kecil dan mewarisi kemampuan desain senjata ibunya, jadi ia pandai di banyak tempat. IQ-nya tentu tidak perlu diragukan lagi. Bahkan sepertinya tidak ada yang sulit untuk bisa ia dapatkan kecuali cinta di depannya.     

Setelahnya, Bo Jing membuka pintu sembari melepas sarung tangan dan helmnya. Sontak, rambut hitamnya yang basah oleh keringat terekspos begitu saja.     

Karena ia berhasil menarik kerumunan, alhasil ia menyelamatkan tubuh Youyou yang kecil dan mungil itu terlebih dulu, menarik tubuhnya, dan melindunginya di bawah lengannya, yang menyebabkan orang-orang berteriak sembari mengambil gambar mereka.     

Akhirnya Youyou bisa menghela napas lega karena kakaknya masih mencintainya. Dalam sekejap mata, setelah menarik Youyou keluar, ia langsung berbalik dan berjalan meninggalkan mobil lain di belakangnya.     

Kali ini, Youyou benar-benar terpana.     

Sementara itu, Kimi telah melepas helmnya dan menggulung lengannya dari depan ke belakang, juga menanggalkan sarung tangan kulit hitam yang seketika menunjukkan kelima jarinya. Kini, rambutnya yang panjang juga tampak basah. Karena mengenakan topeng, alhasil tidak ada yang bisa melihat ekspresinya saat ini. Tetapi ketika ia mengangkat kepalanya sedikit, terlihat dadanya bergerak naik turun di balik setelan balap.     

Youyou hanya bisa termenung tak berdaya menyaksikan pemandangan itu.     

Seperti yang dibayangkan, Bo Jing berjalan lurus mendekati Kimi. Entah Kimi memandangnya atau tidak, yang pasti, Bo Jing terlihat hanya mengepalkan tinjunya, menggerakkan bibirnya, menatap lurus ke arahnya, lalu mengatakan sesuatu.     

Tampak tubuh Josh, nama asli Kimi, membeku di tempat.     

Setelah Bo Jing mengetuk di depan mobil, kemudian ia berbalik.     

Saat itu, Bo Jing hanya berkata dengan jelas, "Ingatlah dengan apa yang telah kita sepakati sebelumnya, di pesta pernikahan."     

Sementara Youyou hanya mampu bergumam dan bertanya-tanya apa yang dikatakan kakaknya pada Josh.     

Di akhir permainan, tepat pada saat ini, sesuatu yang besar hingga sekecil apapun tidak pernah luput dari mata para penonton.     

Sementara di sisi lain, karena sedang duduk dengan anaknya dan pertandingan baru saja selesai, ditambah dengan kondisi di sana yang benar-benar riuh, Sang Xia ingin Rong Zhan segera kembali untuk membantunya mengawasi anak-anak. Namun, ketika ia baru meletakkan anaknya, bangkit berdiri, dan mengambil dua langkah untuk mencari sosok Rong Zhan.     

Tiba-tiba tepat di sebelah tempat duduk dua anaknya di baris pertama…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.