Halo Suamiku!

Jika Ingin Tanganmu Patah, Cobalah! (1)



Jika Ingin Tanganmu Patah, Cobalah! (1)

2Tentu saja hal ini membuat Youyou secara tidak sadar merasa bahwa orang itu telah mengikutinya. Jika tidak, mengapa ia muncul saat ini?     

Terlebih lagi, sangat mengerikan saat melihat pria itu langsung menabrak si perampok tanpa ada rasa ragu-ragu sedikitpun.     

Meskipun Youyou tidak peduli dengan hidup atau mati pria yang merampoknya, tapi ia tidak bisa membuat keputusan seperti itu secara instan. Jangankan manusia, untuk melukai binatang saja ia harus berpikir panjang.     

Kini, Youyou mengepalkan tangannya pada ponselnya sambil menekan beberapa nomor di sana.     

Kemudian ia perlahan berbalik untuk menghadap pria yang sedang bersandar di pintu mobil. Tak bisa disangkal, kali ini auranya benar-benar dingin, "Kamu lagi. Kamu mengikutiku. Kenapa?"     

Karena tidak ingin berbasa-basi, juga sudah tidak memiliki energi dan waktu berlebih, alhasil Youyou langsung mencari tahu apa yang sebenarnya ingin pria itu lakukan.      

Sementara pria itu masih mempertahankan posisinya yang bersandar malas di pintu mobil. Jelas terlihat jika ia seperti orang asing, tetapi rambutnya yang berantakan berwarna sangat gelap, matanya berwarna kuning, wajahnya sangat putih, dan bibirnya merah cerah, seperti berlumuran darah.     

Wajahnya sangat provokatif, tetapi memberi kesan seperti hantu. Jika dilihat-lihat, pria itu terlihat seperti vampir yang hidup di abad pertengahan.     

Dan begitu pria itu mendapati Youyou yang begitu lugas, ia menarik sudut bibirnya perlahan.     

Tapi entah kenapa, senyum itu justru membuat Youyou bergidik ngeri.     

Lalu pria itu berjalan selangkah demi selangkah mendekat ke arah Youyou, menatapnya lekat-lekat dari atas ke bawah, dari rambut hingga telapak kakinya, seolah ia tidak ingin melewatkan setiap tempat barang seinci pun.     

"Hei, apa yang ingin kamu lakukan... Aaaahhh!"     

Ketika tanpa sadar Youyou melangkah mundur sembari mengulurkan tangannya, pria itu memegang pergelangan tangannya dalam sekejap dan rasa sakit sontak menghantam Youyou sehingga ia berteriak tanpa bisa dicegah.     

Astaga, apa-apaan ini? Sungguh, pria yang sangat tidak bisa dijelaskan!     

Namun, ketika pikiran Youyou sedang berkecamuk, pria itu tiba-tiba menatapnya, seperti sebuah lelucon yang menciptakan gelak tawa, "Ternyata dia menyukai wanita sepertimu, tidak memiliki dada dan pantat, dan juga…."     

"Siapa? Siapa yang kamu maksud?"     

Sebenarnya Youyou sudah bisa menebak dalam hati, namun ia tidak bisa sepenuhnya yakin.     

Apakah pria ini menguntitnya dengan begitu misterius karena Jun Hang?     

Pria itu, bagaimanapun, sedang membelenggu pergelangan tangannya saat ini, lalu ia perlahan-lahan menundukkan kepalanya dan semakin mendekat ke arah Youyou, seolah-olah ia sedang mengendusnya seperti mangsa, "Kenapa? Dia tidak menyebutkan tentangku padamu? Namaku Jun Cheng."     

Jun Cheng.     

Tentu saja Youyou sedikit bingung. Mengapa nama keluarga pria ini adalah Jun.     

Apa ia memiliki hubungan darah dengan Kak Jun Hang?     

"Jun Cheng? Maaf, aku tidak tahu dan belum pernah mendengarnya. Tolong segera lepaskan tanganku. Kamu telah menabrak seseorang dan aku sudah menelepon polisi."     

"Menelpon polisi? Apa kamu membalas kebaikan dengan tidak tahu terima kasih?" Mata kuning pria itu sedikit menyipit dan memancarkan hawa dingin, tetapi kemudian ia menarik sudut bibirnya dan tersenyum, "Sangat menarik saat mendapati jika kamu memiliki hati yang begitu lapang sehingga dapat merawat orang cacat."     

"Apa katamu?"     

Mata Youyou sontak menatap nyalang ke arahnya. Seketika itu juga ledakan kemarahan dalam dirinya melonjak dalam sekejap.     

Hati yang lapang? Cacat?      

Berani-beraninya ia menghakimi mentalnya dan menghina Jun Hang.     

Kini, Youyou benar-benar menghunuskan tatapan tajam ke arah Jun Cheng. Pria ini terlalu berlebihan!     

Sementara pria itu terus memandangnya dengan tatapan merendahkan. Saat ini, begitu ia melihat wajah Youyou yang cantik dan polos menunjukkan ekspresi cemberut, entah kenapa ia merasakan perasaan aneh seperti memiliki dorongan untuk menyentuhnya secara misterius.     

Baru saja ia hendak merealisasikan dorongan yang ada dalam dirinya, tepat detik berikutnya, tiba-tiba suara pria yang dalam dan tegas terdengar tidak jauh di belakang Youyou.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.