Halo Suamiku!

Rong Zhan: Putranya Sangat Luar Biasa (1)



Rong Zhan: Putranya Sangat Luar Biasa (1)

0Pada saat yang sama, Youyou juga sangat marah, "Kak Jun Hang, aku baik-baik saja. Hanya saja, pria itu sangat sombong. Siapa yang memberinya modal begitu banyak."     

Dan dari apa yang pria itu tadi katakan, bisa ditarik kesimpulan jika Yang Mulia terakhir yang seharusnya mendapatkan hak tertinggi telah "ditangani" oleh pria bernama Jun Cheng itu.     

Ia tidak hanya cukup berani untuk melakukan hal seperti itu, tetapi juga berani mengatakannya tanpa ragu.     

Saat ini, Jun Hang bisa melihat kemarahan di wajah Youyou. Tentu, kepalan tangannya yang tergantung semakin erat lalu ia berkata dengan lemah, "Jangan terlalu memikirkannya, dia hanya ingin menggertak. Dia hanya anak haram dari keluarga kerajaan dan tidak memiliki kekuatan."     

"Anak haram? Anak haram?" Sorot matanya menjadi lebih rumit, lalu ia bergumam, "Seorang anak haram yang tidak memiliki kekuatan tapi mampu merenggut nyawa seseorang. Jadi dia pasti bisa lebih kejam."     

Kini, Jun Hang menatapnya sambil berpikir. Kemudian ia menarik sudut bibirnya dan tersenyum tenang, "Meski begitu, keluarga kerajaan tidak akan membiarkan orang cacat mengambil alih kekuasaan di masa depan. Bukankah kakiku cacat? Jadi karena aku juga tidak menginginkannya, aku tidak akan pergi ke sana."     

Karena itu, ia tidak akan mengungkapkan situasi yang sebenarnya untuk saat ini.     

Tak bisa dipungkiri, Jun Hang mengucapkan kata-kata ini dengan nada ringan dan lembut. Bahkan penampilannya yang acuh tak acuh seperti baru mengatakan hal yang bukan menyangkut dirinya sendiri.     

Sampai di titik ini, Youyou tidak tahu harus berbuat apa.     

Suasana hatinya sontak sedikit rumit.     

Tentunya, sebuah harapan yang luar biasa jika kaki Jun Hang bisa sembuh dan Youyou berharap Jun Hang bahagia. Namun, begitu kakinya menjadi lebih baik, tampaknya ada lebih banyak bahaya... seperti penindasan dari keluarga kerajaan dan ancaman dari pria yang mengerikan dan kejam bernama Jun Cheng.     

Tapi…     

Ketika Youyou mendorong Jun Hang menjauh dan perlahan berbalik, tiba-tiba ia berhenti seketika saat melewati lampu jalan.     

Cahaya kuning redup itu menyinari jalan yang gelap.     

Youyou membungkuk di belakang Jun Hang, lalu dengan lembut menjatuhkan senyum samar di sudut bibirnya.     

"...Jun Hang, jangan lagi mengatakan tentang kecacatanmu setelah ini. Menurutku, kamu yang paling sempurna."     

Di akhir kalimatnya, Youyou kembali bangkit dan terus mendorongnya.     

Dan ia tidak bisa melihat ekspresi Jun Hang saat ini.     

Namun, sangat jelas terasa jika napas dingin dan sesak di sekitar Jun Hang tampaknya menghilang setelah satu kalimat yang begitu memabukkan itu terlontar.     

Dalam kegelapan, pandangannya yang dingin mulai melunak.     

 **     

Keesokan harinya.     

Perlombaan sirkuit Monza berlangsung pukul 2 siang.     

Setelah Sang Xia menyelesaikan konsernya, ia menikmati masa liburnya saat ini. Pagi-pagi sekali, Rong Zhan lebih dulu pergi ke markas. Ketika kembali, ia melihat Sang Xia sedang bermain dengan kedua anaknya di balkon terbuka dengan tumpukan bukit pasir kecil dan balok bangunan.     

Ada juga musik, botol susu, dan potongan buah di satu sisi.     

Bisa dikatakan jika pemandangan ini sangat santai dan hangat.     

Sebenarnya yang paling membuat Sang Xia bersyukur adalah meskipun ia merasa lelah dengan kedua anaknya, tetapi mereka sangat jarang menangis. Bahkan keduanya bisa saling berbagi satu sama lain.     

Dan begitu Rong Zhan kembali, ia langsung melepas mantelnya sembari berteriak lantang pada istrinya.     

Namun, begitu mereka mendengar suara itu, tanpa menunggu Sang Xia merespons, kedua anaknya lebih dulu berdiri dari lantai sembari mengulurkan tangan kecil mereka untuk menemukan Rong Zhan. Lalu, suara kecil keduanya yang begitu menggemaskan terdengar berteriak, "Ayah, ayah."     

Tepat di saat Sang Xia melihat Rong Zhan datang dan dua anaknya langsung berlari ke arahnya, ia duduk di karpet dan mau tak mau mengangkat sudut mulutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.