Rong Zhan: Putranya Sangat Luar Biasa (2)
Rong Zhan: Putranya Sangat Luar Biasa (2)
Kedua anaknya benar-benar anak yang sangat pintar. Meski tes IQ mereka belum diuji, tetapi orang-orang di seluruh markas adalah sekumpulan orang dengan IQ tinggi. Jadi bisa diperkirakan jika IQ kedua anaknya tentu tidak akan buruk.
Saat ini, Xiao Ba Wanghua memeluk leher Rong Zhan dan berbisik, "Aku cinta ayah, aku cinta ayah."
Sementara itu, meski Xiao Meibao tidak memiliki sifat ekstrovert seperti Xiao Ba Wanghua, tapi ia tetap bangkit dan mencium Rong Zhan dengan lembut di wajahnya, lalu mengucapkan kata-katanya dengan begitu pelan, "Aku juga mencintaimu, Ayah."
Kini, Rong Zhan memandangi Xiao Ba Wanhua yang genit dan Xiao Meibao yang lucu secara bergantian. Setelah mendengar pengakuan keduanya, hatinya benar-benar luluh.
Setelah puas memeluk dan mencium kedua anaknya berkali-kali, kemudian ia beralih ke arah Sang Xia dan duduk bersama mereka di sana.
Dengan anak-anaknya bermain di depan ayah dan ibu mereka, semuanya tentu merasa sangat puas dan nyaman.
"Kesibukan apa yang menjeratmu akhir-kahir ini? Padahal tidak ada sesuatu yang genting di markas sekarang." Pertanyaan dari Sang Xia ini adalah percakapan sehari-hari keduanya tiap kali mereka sama-sama di rumah.
Setelah beberapa saat, Rong Zhan hanya memeluk istrinya sembari mengecup bibirnya dengan lembut. Kemudian ia berkata, "Aku memang tidak memiliki banyak waktu luang akhir-akhir ini, tetapi aku benar-benar ingin mengatakan satu hal padamu. Sebenarnya aku sudah memendam lama, tapi aku selalu lupa."
"Hei, kenapa kamu selalu menciumku? Anak-anak masih di sini. Tidak enak jika dilihat langsung oleh mereka." Sang Xia segera menggosok mulutnya dengan telinga terbakar.
Mendengar ini, mata sipit Rong Zhan sedikit menyipit, "Mengapa kamu masih primitif seperti ini? Ada apa dengan istriku? Kamu tidak tahu betapa bahagianya ketika kita saling mencintai hingga membuahkan anak-anak lucu ini. Bukankah begini cara untuk menyatakan cinta?"
Rong Zhan mencoba menjelaskan kepada Sang Xia dengan sangat serius. Setelah itu, ia hanya memeluk pinggangnya lebih erat dan menciumnya dengan lebih ganas lagi.
Lagi pula, untuk apa merasa malu di depan anak-anak sendiri. Namun, tetap saja, Sang Xia terlihat sangat tersipu dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menolak, "Mengapa kamu begitu tidak masuk akal? Jangan mengajari anak-anak hal yang buruk."
Seketika, Rong Zhan mendengus dengan jijik, "Itu jelas hanya pikiranmu sendiri. Ini hanya sebuah ciuman. Kamu terlalu berlebihan memikirkannya."
"Kamu…! Lupakan saja, aku tidak akan bersikap keras kepala denganmu." Tanpa banyak bicara lagi, Sang Xia memilih untuk bergeser agak menjauh dari Rong Zhan dan beralih untuk bermain dengan Xiao Meibao.
Namun, Rong Zhan menangkapnya di saat yang tepat, "Tunggu, Sayang, aku pikir perlu untuk mendidikmu lebih dulu sebelum aku mendidik anak-anak kita."
"A, apa? Mendidikku?"
Lelucon macam apa ini!
Tapi di detik berikutnya, ia telah ditarik oleh Rong Zhan dan dipenjara dalam pelukannya. Rong Zhan langsung menundukkan kepalanya dan menciumnya sambil perlahan berkata, "Sayang, kamu benar-benar tidak memahami beberapa perihal. Berciuman adalah cara untuk mengekspresikan cinta satu sama lain. Tentu ada cinta di antara ita, sedangkan anak-anak pasti akan sangat senang dan baik-baik saja ketika melihatnya. Kalau begitu, apa yang kamu khawatirkan?"
Alis Sang Xia sedikit membeku. Sebenarnya, apa yang dikatakan Rong Zhan masuk akal, tapi mungkin karena ia belum terbiasa dengan ciuman Rong Zhan di depan orang lain, tentu rasanya sangat berbeda. Itu selalu membuatnya merasa sangat... um, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Sementara itu, begitu Rong Zhan melihat istrinya berhenti berbicara, ia tentu tidak bisa tinggal diam. Kemudian ia melanjutkan, "Sebenarnya, aku tidak ingin mengatakan ini padamu, tetapi sekarang aku pikir itu perlu."
Sampai pada kalimat ini, ia berhenti sejenak, baru kemudian berkata perlahan, "Sebenarnya, hingga aku tumbuh sebesar sekarang, aku tidak tahu apakah ada cinta sejati di antara orang tuaku, karena..."