Halo Suamiku!

Perutnya Membesar (2)



Perutnya Membesar (2)

3Suaranya terdengar bergetar saat mengatakannya. Jelas terlihat jika ia benar-benar sedang merasa ketakutan.     

Karena selain ini, ia benar-benar tidak bisa memikirkan alasan lain.     

Mengapa juga Su Xun harus menyebutkan tentang pemeriksaan fisik yang telah dilakukan lebih dari sebulan yang lalu!     

Mengapa ia membawa-bawa perkara tentang pemeriksaan fisik pada malam lamaran ini?     

Sementara Su Xun yang melihat kaki kecil Ye Zi dan memikirkan beban berat yang harus ditanggungnya nanti tiba-tiba merasa sedikit tidak berdaya, tetapi tidak diragukan lagi bahwa ia pasti akan lebih merasa tertekan ketika melihat Ye Zi tampak ketakutan.     

Ia sangat takut ketika begitu banyak badai dan ombak datang, itu akan memengaruhi kesehatan Ye Zi.     

Jadi saat ini, meski takut Ye Zi akan marah, tapi Su Xun akan tetap mengatakan kebenarannya daripada harus menakut-nakuti kekasihnya.     

Tepat ketika ia hendak membuka mulut, ia melihat Ye Zi memegang pergelangan tangannya dengan air mata berlinang, "Su Xun, jangan sembunyikan apa pun dariku. Katakan, apa aku benar-benar terkena penyakit yang sulit disembuhkan? Aku belum benar-benar menikah denganmu, belum memiliki bayi denganmu, belum..."     

"Cukup! Jangan katakan apa pun lagi!"     

Su Xun langsung menarik Ye Zi ke dalam pelukannya. Saat mendengar Ye Zi mengatakan bahwa ia belum memiliki bayi, hatinya seketika melunak dan ia hanya bisa memeluknya erat-erat, "Kamu terlalu banyak berpikir. Sama sekali tidak ada penyakit mematikan seperti yang kamu pikirkan. Aku memang telah melihat hasil pemeriksaan fisikmu sebulan yang lalu. Dari laporan yang tertulis menunjukkan bahwa ada suatu kondisi yang ditemukan, tapi itu bukan hal yang buruk, melainkan..."     

"A, apa…?" Saat ini, jantung Ye Zi seolah naik hingga ke tenggorokan.     

"Kamu hamil."     

  "..."     

Ye Zi yang saat ini masih bersandar di pelukan Su Xun sontak mendongak. Matanya yang besar penuh dengan kabut air, tetapi ia benar-benar terpana saat ini. Sembari mempertahankan posisi itu, ia hanya mampu menatap Su Xun tanpa bergerak.     

Tunggu.     

Apa, apa yang baru saja Su Xun katakan?     

Saat Su Xun melihat Ye Zi yang benar-benar terpana, lengannya justru semakin lebih erat memeluk Ye Zi.     

Sampai akhirnya, ia kembali mengulang ucapannya dengan nada lembut namun tegas, "Sayang, kamu tahu, kamu hamil. Kehamilanmu sudah memasuki bulan ketiga."     

Setelah jeda sejenak, Su Xun mengecup bibir kekasihnya yang halus, dan mau tak mau ia bergumam pelan, "Bodoh, benar-benar bodoh. Bahkan tidak tahu kalau dirimu sendiri sedang hamil. Ketika aku melihat hasil laporan pemeriksaan fisik itu, kamu telah hamil lebih dari sebulan. Sampai saat ini, setelah aku menghitungnya setiap hari, ketika memasuki tiga bulan pertama, aku mendapati kondisimu sudah jauh lebih stabil dan kamu dapat berolahraga dengan baik. Itu sebabnya aku mengajakmu mendaki gunung. Aku ingin mempersiapkan semua pengakuan itu di sini, agar langit dan bumi pun turut andil sebagai bukti, bahkan bulan dan bintang, serta Tuhan melihat dengan mata kepala-Nya sendiri bahwa aku melamarmu di sini dan berjanji untuk melindungimu dan mencintaimu sepanjang hidupku."     

Dapat dikatakan bahwa Su Xun tidak melamar Ye Zi hanya karena ia hamil, melainkan memang sudah seharusnya kisah mereka berakhir seperti itu. Kondisi hamilnya saat ini hanyalah sebuah kesempatan besar untuk Su Xun melancarkan aksinya.     

"Aku, aku hamil, hamil?"     

Kini, Ye Zi masih tenggelam dalam keterkejutannya. Sulit untuk bisa mempercayai ini.     

Benarkah apa yang dikatakan bajingan bernama Su Xun ini?     

Bukankah mereka sudah mengambil tindakan pencegahan dengan menggunakan pengaman? Tanpa diduga, mereka tetap saja kebobolan?     

Namun, ini bukan yang terpenting. Yang paling penting adalah ia masih anak-anak, tapi sekarang ia akan segera memiliki bayinya sendiri?     

Sementara itu, Su Xun yang melihat bahwa reaksi Ye Zi tidak seburuk yang ia kira tentu merasa lebih lega dan santai. Kali ini, ia menjadi sedikit bersemangat untuk memberikan beberapa penjelasan, "Ye Zi, suatu hari kita pernah minum terlalu banyak hingga mabuk. Maaf, aku membuat kesalahan dengan bertindak dengan tergesa-gesa pada waktu itu. Karena tidak memiliki banyak waktu, akhirnya aku tidak memakai pengaman, tapi aku mengeluarkannya di luar..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.