Halo Suamiku!

Ye Zi, Menikahlah Denganku (1)



Ye Zi, Menikahlah Denganku (1)

1Setelah mengirim pesan itu, ia menatap punggung kecil Ye Zi, membuang dua tas ransel yang ia bawa, lalu mengulurkan tangannya untuk menarik Ye Zi ke dalam pelukannya. Begitu Ye Zi bersandar di dada bidang Su Xun, ia memeluknya dengan erat.     

"Syukurlah jika kamu suka."     

Dagu Su Xun diletakkan di bahu Ye Zi dan sosoknya yang tinggi tegap memeluk Ye Zi, yang hampir menutupi seluruh tubuh gadis itu.     

Saat ini, suasana yang tercipta benar-benar indah. Ye Zi meringkuk dalam pelukan Su Xun untuk menyaksikan matahari terbenam sembari menghirup udara yang sejuk. Dan kini, tidak perlu lagi menyebutkan betapa puasnya Ye Zi dengan ini semua.     

Sedangkan Su Xun menundukkan pandangannya untuk menatap wajah kecil Ye Zi yang cantik dan diselimuti oleh cahaya lembut dari sinar jingga yang terpancar. Sembari menahan napas di telinga kekasihnya, ia berkata perlahan, "Ye Zi, katakan padaku, mengapa kamu menyukaiku?"     

Dengan diiringi latar suasana yang terlihat sangat indah, Su Xun menunggu dengan tenang jawaban dari Ye Zi.     

Tentu saja penantian ini membuat suasana berubah sedikit memanas.     

Namun tiba-tiba.     

Ye Zi berbalik untuk menatapnya dan berkata dengan serius, "Apakah menyukaimu harus memiliki alasan?"     

"Kenapa tidak?"     

Sembari mengangkat alis, Ye Zi menjawab, "Alasan aku menyukaimu sama dengan ibumu mencintaimu. Kalau begitu, apa alasannya?"     

Sontak, Su Xun tampak tersentak, "..."     

Dengan canggung dan malu-malu, ia hanya bisa menggosok hidungnya untuk menutupi debar jantungnya saat ini.     

Tepat di saat Su Xun mengendurkan pelukannya, Ye Zi mendongak ke atas untuk menatap Su Xun, "Su Xun, katakan apa yang ingin kamu lakukan hari ini? Kenapa tiba-tiba membawaku kemari untuk melihat matahari terbenam?"     

"Tidak ada. Sebentar lagi gelap, kita akan melihat binang-bintang." ujar Su Xun dengan penuh ragu-ragu.     

"Omong kosong."     

Balasan Ye Zi dilontarkan tanpa berpikir, yang membuat Su Xun diselimuti rasa malu tak tertahankan.     

Tentu saja Ye Zi merasa ada yang tidak beres dan ia harus mendapatkan jawaban dari mulut Su Xun sendiri. Itu benar-benar membuatnya semakin penasaran. Setelah melihat sekeliling, mau tak mau ia beralih menatap Su Xun dengan tampang penuh rasa ingin tahu, "Su Xun, Su Xun, katakan padaku, katakan padaku."     

Karena Su Xun merasa kewalahan dengan desakan Ye Zi, akhirnya, ia hanya bisa berkata, "Oke, oke, aku akan mengatakannya saja. Kamu telah menebak dengan benar. Memang benar-benar ada sesuatu yang ingin kulakukan."     

"Apa itu?"     

Matahari yang sebelumnya tampak begitu gagah perlahan-lahan menyembunyikan diri, digantikan dengan bulan cerah yang menggantung tinggi di sana.     

Satu per satu, bintang-bintang berangsur-angsur berkelap-kelip di langit malam, menyebar di atas gunung-gunung di sini dengan cahaya perak yang mengabur.     

Benar-benar memukau.     

Entah bagaimana.     

Tampaknya waktu tiba-tiba berhenti saat ini.     

Napas Ye Zi perlahan-lahan melambat.     

Sementara Su Xun melepaskan cengkeramannya pada kedua tangan Ye Zi dan tubuhnya tiba-tiba mundur beberapa langkah. Kemudian sebelum Ye Zi bisa bereaksi, ia berlutut di detik berikutnya.     

Mendapati itu, Ye Zi hanya berdiri di sana, berkedip beberapa kali, lalu tiba-tiba tersenyum dengan bingung, "Tidak, Su, Su Xun, apa kamu ingin...?"     

Meskipun Ye Zi tidak melanjutkan akhir kalimatnya, tapi siapa pun tahu apa yang ada di benaknya saat ini.     

Dan ketika Ye Zi menanyakan ini, ia jelas tersenyum, tetapi tidak bisa dipungkiri jika ia tergagap dengan mata memerah sembari menatap Su Xun sejenak.     

Sedangkan di hadapannya, Su Xun menarik sudut bibirnya, "Bagaimana? Apa aku tidak cukup menjanjikan? Aku hanya ingin melamarmu. Apa kamu takut?"     

Pada saat yang sama, Su Xun membuka mantelnya untuk mengeluarkan sesuatu dari saku dalam——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.