Halo Suamiku!

Rong Zhan, Bawa Aku Pulang (1)



Rong Zhan, Bawa Aku Pulang (1)

1"Membunuhmu?" Bibir Rong Zhan menyungging dengan penuh kebencian. "Apa kamu pikir aku akan membunuhmu dengan mudah? Tentu tidak. Sudah kukatakan, aku akan membuat hidupmu terasa lebih sulit daripada kematian."     

Tepat setelah kalimat itu terlontar, diiringi dengan kilatan perak yang melintas, Harlan meraung kesakitan. Lalu segumpal darah keluar dari tengah celananya.     

"Tusukan ini untuk membalaskan dendam istriku! Pria yang melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dengan kekejamannya adalah yang paling terkutuk!!" Segera setelah Rong Zhan mengingat kembali bahwa pengantin wanitanya diculik, dipenjara, dan hampir diperkosa tepat di hari pernikahannya yang telah lama mereka tunggu-tunggu, ia benar-benar ingin menusuknya dengan ribuan pisau.     

Belum lagi saat itu, istrinya sedang mengandung dua anak kembar dalam perutnya. Bahkan binatang ini juga membuat istrinya mengalami kecelakaan mobil yang menyebabkannya menderita amnesia wajah. Semua ini karena ulah Harlan. Tentu kematian terlalu mudah untuknya!     

Lalu beberapa tuskan lain kembali menghujam Harlan.     

"Tusukan ini untuk putriku!"     

"Tusukan ini untuk ayah mertuaku!"     

Darah terus memercik, hingga akhirnya tangan Rong Zhan yang terluka menarik rambut Harlan agar wajah pria itu menghadap ke arahnya, sementara Harlan sendiri terus meludahkan darah dari mulutnya. Setelahnya, Rong Zhan tersenyum dingin, "Pisau terakhir ini untuk memberimu kesempatan melanjutkan hidup. Hiduplah dengan baik dan berbahagialah saat melihat kebahagiaan orang lain. Selain itu, ternyata orang yang menjual halusinogen yang kucari adalah kamu. Sayang sekali, aku sudah mendapatkan penawarnya. Satu lagi, aku rasa kamu tidak tahu bahwa anak buahmu telah dibekuk oleh para tentara."     

Setelah mengatakannya, Rong Zhan menyeringai. Sekarang Harlan sudah benar-benar tak berdaya dan sekujur tubuhnya telah berlumuran darah.     

Kemudian Rong Zhan bangkit sembari melambai pada orang-orang yang sudah bersiap di dalam, "Bawa dan tahan dia."     

"Baik!"     

Rong Zhan sudah bertekad untuk terus membuat hidup Harlan akan terasa lebih buruk daripada kematian dan membiarkan bajingan itu menggunakan seluruh hidupnya untuk menebus dosa-dosanya.     

Namun, saat mereka menyeret Harlan yang berlumuran darah untuk pergi, tiba-tiba tubuhnya mengejang dan bongkahan besar darah menyembur keluar dari mulutnya.     

Ketika seseorang dari mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres, ia segera meminta yang lain untuk menurunkannya dan membuka mulutnya untuk diperiksa.     

Sedangkan Rong Zhan yang melihat adegan ini mungkin telah menebak sesuatu dalam hati.     

"Kepala, dia menggigit lidahnya untuk bunuh diri."     

Sontak, hanya ada keheningan yang tercipta cukup lama.     

Setelah dua menit berlalu, Rong Zhan berjalan lebih dulu sembari melepas pakaian kotornya, mendorong pintu, berlalu pergi, dan hanya menyisakan satu kalimat yang dingin dan kejam, "Bawa dia untuk dijadikan makanan anjing."     

Ia memang orang yang berani, kejam, dan haus darah terhadap musuh.     

Baginya, bersikap lembut pada musuh sama saja dengan kejam terhadap diri sendiri.     

Terlebih lagi saat musuhnya telah menyakiti istri, anak-anak, dan kerabatnya, tentu ia tidak akan melepaskannya barang sedetik pun.     

 **     

Sementara bagi Harlan, tampaknya semuanya sudah berakhir.     

Dan ketika Rong Zhan keluar dari kafe untuk menemukan Sang Xia, ia mendapati istrinya sudah berdiri tidak jauh dari sana.     

Tubuhnya terbungkus mantel, tangannya terkepal erat, dan pandangannya menatap lurus ke arah Rong Zhan.     

Begitu Rong Zhan melihatnya berdiri di sana, ia benar-benar tercengang. Kemudian ia menundukkan kepalanya, mengusap wajahnya dengan kasar sambil mengutuk pelan, "Sialan!"     

Siapa yang meminta Sang Xia berdiri di sana dan seberapa banyak yang telah ia lihat?     

Tapi ia tetap berjalan mendekat.     

Sembari Rong Zhan memandang orang-orang di sekitar Sang Xia, ia tidak bisa menahan amarahnya, "Apa kalian semua buta? Hanya melindungi satu wanita...!"     

Wanita itu tiba-tiba mengambil dua langkah cepat dan bergegas, lalu memeluk lehernya erat-erat.     

Dalam sekejap, kalimat Rong Zhan terhenti seketika     

Merasakan wanita lembut itu gemetar dalam pelukannya dan memeluknya erat-erat untuk sesaat, perlahan Rong Zhan mengangkat tangan untuk balas memeluknya.     

Lalu ia membenamkan kepalanya di pipi Sang Xia dan menciumnya dengan membabi buta. Selama sesaat, ia tidak mampu mengatakan apa pun.     

Ia kotor, berlumuran darah, bahkan ada darah di wajahnya saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.