Adegan Di Dalam Mobil!
Adegan Di Dalam Mobil!
Akhirnya, Su Xun melirik samar dari sudut matanya, "Apa itu baik-baik saja? Tampaknya dia sangat dipaksakan. Itu namanya penculikan."
"Jadi? Apa kamu memiliki keberanian untuk melawan Bo Jing?" Su Li tersenyum meremehkan.
Sontak, mata Su Xun tampak sedikit berbeda, terutama ketika ia menatap ke arah garpu melengkung di atas meja. Alisnya tampak sedikit membeku dan segera mengencang lebih erat.
Tiba-tiba muncul sebuah kalimat, "Lupakan saja, aku tidak punya keberanian."
Apakah ia cukup berani untuk mengganggu Bo Jing yang sedang marah?
Dan sekarang mobil hitam itu telah melaju dengan kencang di jalan.
Seorang gadis dengan satu tangan diborgol berteriak dan berjuang di kursi samping kemudi, "Bo Jing! Bo Jing! Apa kamu gila! Kamu iparku. Apa yang ingin kamu lakukan!"
Sembari mengatakannya, ia berusaha mati-matian untuk meraih kemudinya.
Bo Jing yang saat itu sangat marah seketika meraih tangannya dan berkata dengan suara dingin, "Sudah cukup!"
Terlihat jelas mata Josh yang memerah karena marah. Akhirnya, ia menggertakkan gigi dan berjuang mati-matian untuk membuka tangannya. Lalu, ia berbalik untuk membuka pintu, meskipun satu tangannya masih diborgol di dalam mobil.
Tiba-tiba saja Bo Jing menginjak rem di pinggir jalan dan Josh yang sudah setengah berada di pintu sontak menabrak sisi mobil, dan ia hampir menangis karena kesakitan.
"Kurang ajar! Bo Jing, dasar kamu bajingan...!" Josh sudah tidak tahan lagi dan berteriak padanya dengan mata merah.
Tapi Bo Jing justru mencubit dagunya untuk memaksa gadis itu menatap ke arahnya dengan matanya yang merah, bengkak, dan penuh ketegasan. Ia bahkan hampir menggertakkan gigi saat melontarkan beberapa patah kata, "Jangan tantang kesabaranku! Jangan panggil aku kakak ipar!"
Mata Josh melebar tak percaya, "Kamu bajingan yang tidak tahu malu! Apa kamu menyesalinya? Apa kamu menipu perasaan kakakku? Semua yang telah kamu lakukan padanya palsu? Kamu tidak ingin bertunangan dengannya sekarang, kan?"
Begitu Bo Jing mendengarkan apa yang gadis itu katakan, ia hampir tersedak di dadanya, yang sontak membuatnya marah dan tidak bisa berbicara.
Di saat yang bersamaan, Josh meraih kerahnya dengan emosi dan matanya yang garang telah dipenuhi oleh kabut air mata, "Apa alasanmu? Jika kamu tidak menyukainya sejak awal, mengapa kamu pergi ke rumah sakit untuk menjenguknya dan menjaganya setiap hari? Jika kamu tidak menyukainya, mengapa memberinya harapan? Jika kamu tidak menyukainya sejak awal, mengapa kamu membiarkannya jatuh cinta padamu?!"
Di akhir kalimatnya, Josh berteriak dengan mata merah, dadanya bergejolak naik turun, emosi tertentu di lubuk hatinya juga dipenuhi dengan rasa sakit dan penghinaan.
Apa arti perlakuan pria bajingan ini pada kakaknya?
Bahkan jika ia sendiri adalah orang yang sekarat, apakah ia akan diperlakukan seperti ini?!
Setelah Josh berteriak, Bo Jing menatapnya dalam keheningan selama hampir satu menit.
Matanya seperti terbakar oleh ribuan emosi. Bahkan siapa pun yang melihatnya mampu merasakan panasnya. Sampai akhirnya, gadis itu tidak berani menatap langsung ke arahnya dan mengambil inisiatif untuk mengalihkan pandangan.
Tapi tubuh Bo Jing tiba-tiba maju, menarik tubuhnya ke dalam mobil, dan menutup pintu segera setelah tubuhnya berhasil masuk sepenuhnya.
Dan mobil terkunci tanpa bisa dicegah.
Kemudian di bawah tatapan Josh yang terkejut, Bo Jing perlahan melontarkan sebuah kalimat, "Ya, mengapa aku harus menjaga kerabatmu? Mengapa aku harus membantumu menghilangkan kekhawatiran ketika kamu sibuk? Aku juga ingin tahu mengapa."
Sontak saja Josh dibuat terpana oleh kata-katanya.
Kepalanya mendadak terasa sakit seketika.
Ya, me, mengapa?
Jelas, Bo Jing tahu mengapa.
Napas hangat Bo Jing jatuh di pipinya, dan perasaan dingin terakhir muncul di wajahnya yang sangat agresif, "Kukatakan lagi untuk terakhir kalinya, berhenti memanggilku kakak ipar, atau--"
"...A, apa?"
"Aku akan membuatmu merasakan kekacauan."