Dia Sudah Bertunangan (2)
Dia Sudah Bertunangan (2)
"Itu hal yang baik. Tapi mengapa kamu mengatakan dia tidak bahagia? Kakakmu sangat tampan dan kuat. Siapa pun gadis yang disukainya pasti akan sangat beruntung." Su Li bertanya dengan santai.
Hanya saja, begitu mendapati pertanyaan ini, hati Youyou justru serasa tersumbat.
Faktanya, karena alasan inilah ia selalu ingin mencari kesempatan untuk menghubungi kakaknya dan menanyakan kondisinya begitu mendengar sesuatu yang samar sebelumnya.
"Kalian tahu, meski kakakku sudah bertunangan, tapi ibuku sama sekali tidak setuju dengan mereka. Tidak, khususnya, ibuku sangat tidak senang ketika mereka bersama."
"Hah? Kenapa?"
Pertanyaan ini dilontarkan oleh Ye Zi. Ia yang sedang duduk sembari menuangkan segelas jus untuk semua orang bertanya dengan heran.
Dalam kesannya, istri paman Bo, bibi An, adalah wanita yang sangat cantik dan lembut. Jika anak-anaknya telah menemukan seseorang yang dicintai, bagaimana bisa ia dengan santai menentang kebersamaan mereka?
Ini sungguh mengejutkan.
Untuk beberapa saat, Youyou menggosok hidung kecilnya, sebelum akhirnya ia berkata dengan samar, "Kakakku tidak membawa pulang gadis yang sudah dia ajak bertunangan. Bahkan tidak ada seorang pun di sekitarnya yang mengenal gadis itu. Keluarga kami bukan harimau pemakan manusia, kan? Jadi kenapa dia tidak bisa dibawa pulang untuk diperkenalkan kepada keluarga kami?"
Sampai pada kalimat ini, Youyou kembali melanjutkan, "Kemudian, aku baru mengetahui jika gadis ini menderita penyakit ginjal yang sangat serius dan hampir mati. Katanya dia ingin menikah dengan pria yang dicintainya sebelum meninggal dan kakakku menyetujuinya. Tapi sejujurnya, kami benar-benar tidak tahu seperti apa wanita ini. Jika dia benar-benar gadis yang baik dan keduanya benar-benar saling mencintai, keluarga kami tentu tidak akan bertindak tidak masuk akal."
Akhirnya, Youyou menghela napas berat sembari merentangkan tangannya, "Ibuku juga sama, tetapi dia lebih tidak bisa bersikap santai. Dia berpikir jika gadis itu benar-benar mencintai pria yang dicintainya, dia bisa cukup menghabiskan hidupnya dengan tenang bersama kekasihnya, alih-alih benar-benar menikahi kakakku. Kakakku hanya akan menikahi orang yang sekarat. Menurutmu apa ini? Sangat sulit untuk digambarkan. Jika gadis itu benar-benar pergi, akan jadi apa kakakku nanti? Haruskan ada pernikahan kedua dan dia menikah lagi?"
Jadi, bukankah ini tampak sedikit egois dan belum tentu gadis itu melakukan ini demi kakaknya?
Setelah semua penjelasan ini dikatakan, bahkan Ye Zi pun tidak bisa menahan diri untuk tidak berpura-pura dewasa sambil menghela napas beberapa kali, "Hei, aku mengerti maksudmu. Intinya adalah kamu dan keluargamu belum bertemu dengan calon istri kakakkmu, kan? Aku tidak tahu bagaimana persisnya situasi yang terjadi. Tapi setelah mendengar dari penjelasanmu, tentu kalian akan berada di pihak kakakmu dan berpikir jika gadis itu egois."
Sontak, Youyou menjentikkan jarinya dengan penuh semangat, "Ya. Tepat sekali."
Dan entah apakah itu hanya ilusinya saja, tapi yang pasti, meskipun Youyou mengetahui berita itu hanya melalui sambungan telepon, sejujurnya, ia tidak merasakan emosi apa pun di antara kata-kata kakaknya.
Tidak senang, juga tidak sedih.
Bahkan tidak ada rasa sakit yang dirasakan.
Karena banyak hal yang terlalu emosional, mungkin itulah yang membuatnya tampak datar-datar saja. Tapi Bo Jing sangat percaya bahwa tidak ada yang salah dengan perasaannya.
"Bagaimana dengan kakakmu? Jika keluarga tidak setuju dengannya, apakah dia akan terus menikah?" Su Li seolah begitu antusias dengan permasalahan ini dan bertanya dengan duduk bersila sembari mencomot satu melon dari piring buah.
Mata Youyou menunjukkan ekspresi rumitnya sekarang, "Tentu saja! Katanya wanita itu menyukai Italia dan ingin menikah di kastil Italia. Bukan hanya mereka, kakakku juga memintaku untuk membantunya mempersiapkan acara pernikahan mereka."