Bersedia Menanggungnya Bersamamu
Bersedia Menanggungnya Bersamamu
Tetapi jejak itu justru semakin membuat Sang Xia terlihat memesoan dan mampu membuat Rong Zhan semakin terangsang.
Kali ini, matanya tertuju pada rambut Sang Xia yang panjang dan wajahnya yang cantik. Seketika itu juga Rong Zhan tahu bahwa semua ini membuatnya harus menyerah dengan rela demi menemukan istri yang begitu cantik untuk dirinya sendiri.
Tanpa membuang waktu lagi, ia langsung berlutut di samping Sang Xia dan berkata dengan rasa sakit sekaligus rasa bersalah yang teramat sangat, "Sayang, aku salah. Aku benar-benar bajingan. Seharusnya aku tidak menyerangmu dan bersikap kasar padamu..."
"Rong Zhan…!"
Sebelum Rong Zhan berhasil menyelesaikan kalimatnya, Sang Xia langsung memotongnya dengan memanggil namanya. Ketika Sang Xia memalingkan wajahnya, terlihat kabut dan air yang menggenang di pelupuk matanya. Melihat itu, Rong Zhan tidak bisa menahan diri untuk tidak berdiri dan kemudian membungkuk untuk memegang wajah kecilnya, "Jangan menangis, jangan menangis, aku sakit melihatmu seperti ini."
Entah kenapa kata-kata itu justru semakin membuat hati Sang Xia seolah diremas kuat. Sontak, hidung Sang Xia semakin terasa masam dan matanya memerah. Tanpa aba-aba, ia mengulurkan tinjunya untuk memukul Rong Zhan, "Kamu tahu betapa tertekannya aku. Rong Zhan, kamu brengsek. Mengapa kamu menyembunyikan sesuatu dariku? Apa yang membuatmu berpikir kalau aku tidak boleh mengetahuinya? Aku hanya ingin menanggung semuanya bersamamu. Kamu hanya akan berpikir semakin buruk ketika menyembunyikannya dariku, kamu tahu ini semakin membuatku takut..."
Ketika Sang Xia mengatakan ini, suaranya tercekat. Entah kapan tinjunya yang diarahkan ke dada Rong Zhan telah kehilangan kekuatannya. Tanpa ragu Rong Zhan segera menangkapnya, meletakkannya di bibirnya, dan menciumnya dengan penuh kasih sayang.
Sedangkan Sang Xia menatapnya dengan rasa sakit di hatinya, "...Rong Zhan, aku hanya memikirkanmu dalam ketidakhadiranku di sisimu. Aku pernah mengalami situasi itu sendirian. Aku menyiksa diri sendiri dan menangani luka itu sendirian setelah melakukannya. Hatiku hancur. Semua itu sangat menyakitkan. Apa kamu tahu itu..."
Rong Zhan tertegun, sedikit menundukkan kepalanya, dan tidak bergerak lagi.
Di depannya, mata Sang Xia sudah semakin memerah. Sekarang saat melihat luka di dahi Rong Zhan, sangat jelas terlihat jika Sang Xia benar-benar marah, tapi ia juga merasa sama tertekannya dengan Rong Zhan. Detik setelahnya, ia mengulurkan tangan untuk mengelusnya dengan lembut dan berkata perlahan dengan suara serak, "Rong Zhan, aku tidak takut. Jika harus melampiaskannya padaku bisa meringankannya, aku benar-benar tidak peduli..."
Sang Xia hampir tidak bisa memikirkan saat Rong Zhan harus melarikan diri setiap saat, bersembunyi di ruang gelap dan sempit, lalu melampiaskan semua kesakitannya sendirian.
Seketika itu juga, Rong Zhan mengangkat pandangannya sedikit. Kemudian, matanya yang sipit menatap Sang Xia, dan bibirnya perlahan terangkat dengan senyum yang dibuat-buat, "Itu sangat buruk dan aku peduli."
Ia sudah cukup menyakiti Sang Xia dan tidak ingin memberinya rasa sakit yang lebih lagi.
Melihat bekas gigitan memar dan ungu yang tersisa di lehernya yang putih dan lembut, juga di bagian bahu dan lengannya, bahkan betapa tumpahan darah yang mengalir sebelumnya, Rong Zhan benar-benar enggan untuk melakukannya lagi.
Kemudian Rong Zhan melepas pakaiannya, membelakangi Sang Xia, dan mencuci tubuhnya di bawah pancuran air untuk sementara waktu. Sebelum akhirnya, ia melangkah ke dalam bak mandi dan memeluk Sang Xia.
"Ada sesuatu di tubuhku, yang merupakan halusinogen berintensitas tinggi. Jika aku tidak mendapatkan penawarnya, itu akan terus berlanjut hingga waktu yang tidak pasti..." Rong Zhan benar-benar menceritakan segalanya pada Sang Xia, tetapi ketika mengatakan ini, nadanya terdengar sangat ringan.
Seolah apa yang ia ceritakan saat ini adalah sesuatu yang menimpa orang lain, bukan pada dirinya sendiri.
Sementara Sang Xia yang bersandar di dadanya yang telanjang dan kuat mendengarkan dengan hati teremas kuat. Setelah mendengarkan apa yang Rong Zhan jelaskan, akhirnya ia dapat menangkap kesimpulannya dan bertanya, "Bagaimana jika ketika kamu kambuh dan bukan aku yang ada di sisimu, apakah kamu akan melakukannya dengan wanita lain yang secara paksa mendekatimu?"
Rong Zhan berkata bahwa ia akan sulit dikendalikan, jadi ia akan merawat dirinya sendiri di malam hari.
Tetapi jika ini benar, seberapa besar bahaya tersembunyi yang harus dihadapi saat muncul wanita lain!