Halo Suamiku!

Ingin Menjelajahi Tubuhmu Seharian



Ingin Menjelajahi Tubuhmu Seharian

3Saat itu, waktu sudah menunjukkan tengah hari yang terik. Setelah selesai makan, Sang Xia menyiapkan diri untuk berkonsentrasi dalam mempersiapkan pertarungan malam ini.     

Dan setelah ia membawa bocah itu ke hadapan Anthony, seharusnya sudah tidak ada lagi hubungannya dengannya.     

Karena itu, Sang Xia memutuskan untuk beristirahat dan menyetel alarm, tetapi entah bagaimana, alarm itu tidak berdering. Samar-samar Sang Xia justru terbangun oleh panggilan telepon di ponselnya.     

Tanpa melihatnya, ia menjawab dengan malas sembari masih memejamkan mata, "Halo."     

Seketika, suara yang indah dan menyihir terdengar dari mikrofon, "Sayang, apa yang sedang kamu lakukan? Tinggal dua jam lagi sebelum konser dimulai. Meskipun kamu sudah berada dekat dengan tempat pertunjukkan, sudah waktunya untuk bangun."     

Begitu Sang Xia mendengar ini, sontak ia terbangun seolah baru saja diguyur dengan sebaskom air es, "Ah, sudah, sudah, aku tutup dulu. Kenapa alarmku tidak berbunyi!"     

"Tunggu!" Rong Zhan dengan cepat menghentikan Sang Xia yang hendak menutup telepon, dan kemudian berkata, "Di mana kamu tinggal? Aku sudah menyiapkan helikopter agar kamu dapat terbang langsung ke tempat konser. Helikopter akan membawamu tiba dalam waktu setengah jam. Jangan khawatir."     

Sesaat setelah Sang Xia mendengarnya, ia tidak tahu harus berkata apa untuk sesaat. Lalu, ia justru berbaring di tempat tidur lagi, meregangkan dirinya, dan mendengarkan kesombongan Rong Zhan di sana, "Sayang, kamu telah berlari ke negeri orang untuk meninggalkanku dan anak-anak. Tidakkah hati nuranimu terluka?"     

Sang Xia hanya melirik dari sudut matanya dan mulai mengganti pakaiannya. Kemudian ia bertanya dengan santai, "Mengapa? Apakah kamu ingin ikut menjelajah denganku?"     

Saat ini, Sang Xia tidak ingin terlalu membuat rumit pikirannya.     

Setelah terdiam beberapa saat, akhirnya Rong Zhan berkata, "...Tidak. Hanya saja, rasanya seperti aku ingin masuk ke tubuhmu dan menjelajah di dalamnya selama sehari penuh."     

Begitu Sang Xia mendengar ini, wajahnya memanas seketika dan ia segera mematikan mode loudspeaker. Ia tidak tahu apakah orang-orang telah pergi atau belum. Jika ada yang mendengarnya, tentu akan sangat memalukan.     

Namun kali ini, Sang Xia hanya bisa mulai melontarkan kutukan rendah pada Rong Zhan.      

Rong Zhan menggodanya sebentar. Lalu pada akhirnya, mungkin karena Rong Zhan terlalu takut mengekspos sesuatu, jadi ia segera menutup telepon dan berkata bahwa dirinya akan menonton konsernya secara langsung di rumah.     

Meskipun Sang Xia memiliki beberapa penyesalan, tapi ia lega karena ternyata Rong Zhan masih merawat kedua anaknya.     

Ada untung dan rugi di sana.     

Setelah semuanya selesai, Sang Xia telah bersiap berangkat untuk konser. Rupanya beberapa dari mereka telah pergi lebih dulu dan entah bagaimana kelanjutan pembicaraan Anthony dengan pemuda itu. Sekarang, begitu keluar, Sang Xia melihat sebuah helikopter milik markas telah terparkir di luar vila yang diatur oleh perusahaan.     

Dan helikopter itu sedang menunggunya.     

Melihat ini, Sang Xia semakin tersentuh dan semakin merindukan Rong Zhan. Bahkan meski di rumah, ia tetap tidak pernah melupakannya dan selalu mempersiapkan segalanya.     

Helikopter itu langsung mendarat ke tempat konser. Jika menggunakan kendaraan darat, semakin banyak yang mengarah ke sana, maka jalanan akan semakin macet. Jadi helikopter ini benar-benar pilihan yang paling tepat dan ia hanya akan membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit.     

Ketika Sang Xia melihat ke bawah dari atas, sudah ada banyak orang di alun-alun terbuka itu, dengan tongkat lampu di tangan mereka, dan panggung pertunjukan yang memiliki bentuk begitu unik. Sydney sendiri sangat indah dan tinggi. Integrasi ekonomi dan seni menyoroti tempat konser kali ini.     

Ketika Sang Xia tiba, ia langsung dibawa oleh penata rias untuk merias wajahnya. Rupanya ia datang tepat waktu dan masih memiliki waktu satu jam sebelum tampil. Semuanya telah siap tepat pada waktunya.     

Setelah memasuki ruang ganti, ternyata Nissan sudah ada di sana, dengan seorang pemuda yang sangat tampan di sisinya. Pemuda itu tampak seperti berusia 26 atau 27 tahun. Sang Xia menatapnya sekilas, lalu tiba-tiba menatapnya lagi seolah ingin mengatakan sesuatu, namun akhirnya tidak ada kata-kata yang terucap dari bibirnya.     

Tepat saat akan berganti pakaian, mau tidak mau Sang Xia menyeret Nissan dan bertanya, "Kenapa kamu membawanya ke ruang ganti? Apakah dia akan naik panggung? Siapa pria itu?"     

Nissan menatapnya dengan curiga begitu mendengarnya, dan kemudian sebuah jawaban santai terlontar begitu saja, "Kenapa? Kamu tidak mengenalnya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.