Beri Ayah Wajah yang Riang
Beri Ayah Wajah yang Riang
Meskipun penutup tubuhnya dengan sangat rapat, tetapi sekilas Rong Zhan dapat mengenalinya.
Ini adalah istrinya.
Di berita utama malam itu, Rong Zhan membaca keterangan yang dimuat di sana mengenai apa yang terjadi pada istrinya, tepat di alun-alun air mancur musik.
Sementara Rong Zhan sedang menonton istrinya bermain piano di dalam video, tiba-tiba lengannya ditarik kuat, yang membuat ponselnya hampir terjatuh. Rong Zhan buru-buru melindungi bayinya yang hendak memanjat padanya, dan kemudian menyerahkan ponsel itu kepada mereka, "Oke, oke, ayah salah, ayah salah. Ayah tidak akan mengganggu kalian berdua."
Meski Rong Zhan berkata demikian, tetapi kepalanya yang panjang masih ikut melongok untuk melihat itu. Kali ini, ia sama sekali tidak heran dengan apa yang dilakukan kedua anaknya, ternyata karena ini.
Sekarang harus dikatakan jika ketiganya saling berebut untuk melihat apa yang terjadi dalam video itu.
Hanya saja, karena kepala Rong Zhan terlalu dekat dan terlalu besar hingga menutupi sebagian layar ponsel, tangan Xiao Meibao langsung menutupi salah satu matanya dan mendorongnya menjauh. Sontak, Rong Zhan terdiam dan harus mundur. Sekarang ia bersembunyi di balik kedua anaknya hanya untuk menonton video di ponsel miliknya.
Rong Zhan memandangnya lama-lama. Istrinya tampak bekerja sama dengan sempurna dengan seorang anak tunawisma itu di alun-alun. Sejujurnya, lagu itu sangat mengejutkan, tetapi entah kenapa, Rong Zhan masih memiliki kecemburuan yang tak dapat dijelaskan.
Sangat cemburu.
Mengapa, mengapa istrinya tidak pernah bernyanyi bersamanya? Jika mereka bernyanyi bersama, mereka berdua pasti terlihat lebih baik daripada Sang Xia bekerja sama dengan pria lain, bukan?
Akhirnya, Rong Zhan dengan tegas meyakini dalam hati bahwa itu pasti akan terjadi.
Saat kedua anaknya mendengar nada klimaks dan melihat senyum yang muncul di sudut bibir ibunya dalam video, keduanya terlihat sangat riang. Hingga akhirnya, mulut Xiao Ba Wanghua yang meneteskan air liur itu mencium Sang Xia yang ada dalam video.
Tapi entah apa yang terjadi, kepalanya justru terhantam layar kaca ponsel yang keras hingga memerah. Lalu, ia memandang Rong Zhan dengan polos, dan kemudian mungkin karena merasa sakit, tiba-tiba mulut kecilnya tidak bisa menahan tangis.
Kali ini, Rong Zhan tidak tahu harus tertawa atau menangis. Tanpa membuang waktu lagi, ia segera mengangkatnya sembari memberikan senyum lembut. Tak lama berselang, ia berkata dengan senyum mengejek, "Kamu tidak bisa hanya fokus pada video ini dan hanya melihat dari seberang layar. Kamu tahu, ayah akan membawa kalian melihat Ibu secara langsung besok malam. Kalian berdua akan pergi ke konser Ibu. Cup, cup, cup, jangan menangis lagi, oke? Berikan ayah wajah ceriamu lagi."
Ya, benar. Rong Zhan akan membawa mereka ke tempat konser ibunya besok malam dan menyaksikan penampilan ibu mereka untuk pertama kalinya!
Waktu berlalu tanpa terasa.
Keesokan harinya.
Setelah turun dari kamar, Sang Xia mendengar tawa gembira di meja aula dan namanya yang terus disebut dari waktu ke waktu.
Begitu melihat Sang Xia turun, mereka langsung tertawa dan berteriak, "Selamat! Kamu menjadi berita utama hari ini. Kamu memang layak menjadi penyanyi utama. Kali ini, kamu berhasil menambah lebih banyak penonton untuk datang ke konser."
Tanpa aba-aba, Sang Xia langsung mengambil koran yang ada di atas meja untuk melihat apa yang terjadi. Jelas, ia sangat terkejut mengetahui dirinya menjadi topik utama dalam berita.
Karena ia sama sekali tidak menyangka akan menjadi terkenal di konser karena telah bermain musik bersama dengan anak laki-laki tunawisma di alun-alun musik tadi malam.
Rupanya hal itu juga memicu pandangan orang-orang yang tak terhitung jumlahnya tentang dirinya.
Meski hasilnya bagus, tapi Sang Xia lebih memperhatikan hal lain. Ia mengambil susu yang disediakan di meja dan menyesapnya perlahan, lalu bertanya dengan tenang, "Menurut kalian, bagaimana perasaan pemuda ini tentang musik?"
Begitu pertanyaan ini terlontar--