Halo Suamiku!

Biarkan Aku Melakukannya Lagi (3)



Biarkan Aku Melakukannya Lagi (3)

3Jun Hang langsung melenyapkan jarak di antara keduanya dan menyerang Youyou dalam satu gerakan.     

 ***     

Sejujurnya, Youyou tidak tahu bagaimana mereka bisa melakukan semua itu.     

Namun, ia hanya ingin mengukir semua perasaan ini secara mendalam ketika keduanya menyatu dan membangkitkan perasaan yang semakin erat.     

Youyou terus memanggil nama Jun Hang, seolah semua panggilannya belum cukup untuk menuntaskan semua, bahkan jika akhirnya ia harus menangis karena menanggung kepuasan.     

 ...     

Di bawah tubuh Youyou saat ini, ada selimut tipis yang membungkusnya, sementara di bawah lehernya, ada lengan ramping yang melingkar dari belakang. Ia dipeluk erat oleh Jun Hang, hingga ia tidak bisa melarikan diri.     

Kali ini, Jun Hang menggigit lembut leher Youyou yang putih dan kenyal, bahkan meninggalkan jejak kemerahan di sana.     

Dalam pergumulan seperti itu.     

Jun Hang bahkan masih berpikir secara rasional bahwa segala sesuatu yang terjadi sekarang tampaknya merupakan hasil terbaik.     

Ia merasa lega karena dirinya tidak benar-benar meninggalkan Youyou dan menyerah begitu saja.     

Karena dari malam itu, ia sangat tahu Youyou adalah miliknya. Meski ia melepaskannya, ia juga tidak bisa membayangkan bahwa suatu hari Youyou akan diombang-ambingkan oleh pria lain. Ia jelas mencintai kekasihnya, jadi kenapa ia harus melepaskannya pada orang lain?     

Jika ia benar-benar melepaskan, itu berarti ia bukan laki-laki!     

 **     

Pada kenyataannya, Youyou benar-benar terjerat tanpa henti semalam, dan tidak dapat dihindari bahwa ia tentu terluka karena melakukan ini untuk pertama kalinya.     

Hari ini, tanpa menunggu tubuhnya kembali pulih, ia telah kembali jatuh ke dalam belitan yang ekstrem. Setelah beberapa getaran puncak, ia tidak bisa menahan terlalu banyak rangsangan dan rasa sakit, bahkan hingga ia harus kehilangan kesadaran.     

Entah sudah berapa lama waktu telah berlalu.     

Ketika terbangun lagi, ia menemukan dirinya sudah berada di kamar yang bersih dan hangat. Ada pohon-pohon besar di luar jendela dan bunga-bunga di bawah bingkai jendela dari lantai kayu hingga langit-langit.     

Saat melihat semua ini, ia merasa aneh, seolah ia memiliki mimpi yang sangat panjang.     

Menyadari bahwa ia sendirian di sini, seketika ia langsung bangkit duduk.     

"Aw…!"      

Ia mendengus kesakitan.     

Tubuh itu seperti kerangka yang patah, tetapi rasa sakit seperti itu justru menenangkan hati Youyou, karena ia tahu bahwa semuanya bukan hanya sekadar mimpi.     

Bukan mimpi.     

Segala sesuatu yang terjadi antara ia dan Jun Hang adalah kenyataan.     

Saat ini, ia sudah mengenakan pakaian yang hangat. Hal yang membuatnya merasa sedikit berbeda yaitu, terlihat menarik di suatu tempat.     

Lalu, ia menoleh dengan dingin dan melihat sebuah salep putih di meja samping tempat tidur dengan seikat krisan liar.     

Dengan susah payah ia mengambilnya. Melihat tulisan di atas kertas itu, matanya sedikit berbinar. Kemudian, warna kemerahan mulai memenuhi akar telinganya, dan sepertinya ada rasa manis madu yang mengalir di lubuk hatinya.     

Dengan sedikit erat ia mengepalkan salep itu dalam genggamannya.     

Harus diakui jika pasti Jun Hang-lah yang melakukan semua ini untuknya.     

Hanya dengan memikirkannya saja, Youyou sudah kembali tersipu dan kakinya menegang lagi dan lagi.     

Tapi di mana Jun Hang sekarang?     

"Jun Hang… Kak Jun Hang…"     

Youyou berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa tidak nyamannya dan ingin berjalan keluar.     

Namun, begitu ia mengeluarkan suara, suara seseorang sepertinya terdengar dari pintu. Kemudian, dengan derap langkah cepat, pintu kamar terbuka.     

Sosok tinggi yang terbalut mantel hitam membuka pintu dan muncul di hadapannya.     

Begitu melihat seseorang datang, Youyou segera membuka matanya sedikit, dan kemudian kegembiraan menyelimutinya dalam sekejap, "Kakak!"     

Bo Jing-lah yang datang saat itu.     

Saat muncul, Bo Jing mendapati wajah pucat Youyou dengan piyama besarnya. Mau tidak mau, ia berjalan mendekat, mengambilkan sandal untuk Youyou, meletakkan di kaki adiknya dan membantu mnegenakannya, lalu berkata—     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.