Halo Suamiku!

Masih Sakit? (2)



Masih Sakit? (2)

1Youyou mendengar suara Jun Hang tepat di telinganya, "Luka di dadamu telah kubalut ulang. Sebaiknya jangan terlalu banyak bergerak. Jika tidak, luka itu akan robek lagi."     

Begitu kalimat ini terlontar, rasanya seperti sebaskom air ditumpahkan begitu saja ke atas kepala Youyou, yang membuatnya seketika tersadar.     

Wajah Youyou yang awalnya tersipu sontak berubah menjadi pucat. Ketika membuka matanya lagi, ia melihat selimut tipisnya telah menutupi sesuatu yang menonjol di dadanya, dan menyisakan luka yang telah diperban dari atas dadanya hingga ke bawah bahunya.     

Setelah mendengar apa yang dikatakan Jun Hang, akhirnya Youyou menyadari apa yang Jun Hang maksud.     

Diam-diam ia menahan rasa malu akibat pikiran kotor yang bersarang di benaknya, dan tanpa sadar ia membuka suaranya dengan ragu, "Ternyata kamu menanyakan sakit yang ada di sini... um... yah, memang sedikit sakit."     

Bagaimana mungkin tidak sakit? Luka itu kembali robek setelah ia terlalu banyak membuat gerakan sebelumnya.     

Hanya saja, begitu ia mengatakan ini, Jun Hang tampak melambat dan bertanya dengan alis yang membeku, "Apa kamu pikir..."     

Sesaat setelah kata-kata itu keluar, Jun Hang terdiam dan tidak melanjutkan.     

Suasana di sekitar tiba-tiba menjadi aneh dan Youyou sontak merasakan panas yang belum pernah terjadi sebelumnya     

Ia ketahuan… benar-benar memalukan.     

Perlahan, Jun Hang menurunkan pandangannya dan matanya langsung tertuju pada luka di depan dada Youyou yang menonjol, yang dibungkus dengan hati-hati olehnya, melewati satu sisi bahu putih dan lembut, lalu sebuah ikatan busur yang indah.     

Jari-jari Jun Hang tidak bisa menahan diri untuk tidak berlama-lama membelai dengan lembut di tepi lukanya. Ketika akhirnya Youyou merasa gatal dan ingin melarikan diri, Jun Hang tiba-tiba memeluk pinggangnya dan membuka bibirnya yang tipis, "Apa itu sakit?"     

Sakit.      

Apa, apanya yang sakit?     

Bukankah ia sudah menjawab?     

Mata Youyou yang pemalu memancarkan sedikit kebingungan, tetapi siapa yang mengira bahwa tangan Jun Hang telah jatuh ke area di sepanjang pinggangnya. Tubuh Youyou seketika menengang dan bahkan ia mengencangkan kakinya. Gerakan itu membuat tubuhnya yang sakit semakin terasa tidak nyaman, hingga ia mengerang dan mengerutkan alisnya.     

Bagaimana mungkin tidak sakit?     

Untuk pertama kalinya, Youyou tidak diberikan kesempatan untuk merasa tenang dan terus terbakar.     

Tapi kali ini, pertanyaan yang diajukan Jun Hang membuatnya kembali tersipu.     

Ia menggigit bibirnya tanpa berbicara dan hanya memberikan anggukan.     

Jun Hang terdiam lalu berkata perlahan, "Maaf, kemarin aku..."     

"Tidak, itu bukan salah Kak Jun Hang... Ini karena aku sendiri. Terima kasih karena telah menyelamatkanku semalam."     

Meski semua itu masih menyisakan rasa sakit, tapi Youyou benar-benar merasa bahagia.     

Jun Hang tidak berbicara lagi. Ia hanya menatap gadis di depannya yang tampak cantik seperti malaikat, tetapi tubuhnya bermandikan aura iblis yang menggoda.     

Awalnya, Jun Hang ingin melepaskan dan membiarkannya memiliki kehidupan yang benar-benar bahagia, terlindungi, sehat, dan aman tanpa terseret karenanya, tetapi satu malam yang penuh kegilaan itu tidak hanya membawa semuanya kembali ke keadaan semula, tetapi juga memperdalam keterikatan di antara keduanya.     

Ia adalah seorang pria cacat. Dengan gadis cantik seperti Youyou, sebuah rasa bersalah tentu akan muncul dari lubuk hatinya.     

Tapi ia akan bertanggung jawab penuh untuknya. Ia ingin melindungi Youyou dengan baik. Semua ini tidak didasarkan pada tubuhnya yang cacat, tapi tubuh yang hancur ini justru ingin merawatnya dengan baik. Namun fakta telah membuktikan bahwa itu hanyalah mimpi belaka.     

Itulah kenapa, seperti yang Jun Hang katakan sebelumnya, ia harus menemukan cara untuk benar-benar bisa berdiri.     

Suatu hari ia akan menggenggam tangan Youyou dan berjalan di seluruh dunia, memberinya lengan yang paling kokoh, dan membuat Youyou merasa aman ke mana pun ia pergi.     

Menghadapi segalanya saat ini, Jun Hang memang melihat kenyataan di antara mereka, tapi apa yang harus ia lakukan——     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.