Halo Suamiku!

Ditakdirkan Untuk Saling Mencintai (2)



Ditakdirkan Untuk Saling Mencintai (2)

1Pesonanya yang menarik membuat Jun Hang benar-benar tidak bisa menangkisnya.     

Setelah Youyou melepas kain tipis di tubuhnya di depan Jun Hang...     

Ia langsung duduk di atas pangkuan seseorang yang paling dicintainya itu...     

Saat ia memanggil nama Jun Hang dengan suara yang menawan...     

Jun Hang, yang matanya sudah terbakar gairah, akhirnya mengerang tak terkendali. Seketika saja ia membenamkan dirinya di tubuh Youyou dan masuk jauh ke dalamnya, dengan erat memeluk pinggang Youyou yang lembut, dan keinginannya untuk menyatu dengan wanitanya semakin tak terbendung.     

 ...     

Terdengar gemericik suara air di kamar mandi, diiringi dengan bau asin angin laut di dek kapal. Di dermaga kecil lainnya di Afrika Selatan, kapal telah dilepaskan, melaju semakin jauh, mengambang di lautan luas.     

Sementara itu, di dalam kamar mandi di sebuah kabin.     

Di bawah kabut gairah yang menggelora.     

Di atas sebuah kursi roda.     

Sosok mungil duduk di atas tubuh tinggi seorang pria yang saling tumpang tindih.     

Dua orang itu tampak saling berpelukan erat, berebut menghirup napas masing-masing, saling menyatu satu sama lain, tanpa memedulikan apa yang ada di sekitar.     

Dibalik kabut gairah itu, sosok Youyou yang menawan seperti penyihir, mengangkat leher putih rampingnya, dan memeluk erat pria di depannya. Pakaiannya yang basah setengah terjuntai di antara lengannya, dan bibirnya terus-menerus dipenuhi dengan erangan yang tak terkendali.     

Hanya karena, di depan tubuhnya yang setengah pucat, ada seorang pria yang menyerang liar tanpa ampun.     

Meski akhirnya ia harus menangis serak dan berteriak kesakitan.     

Tapi sepertinya begitu Jun Hang memulai semuanya, sulit bagi keduanya untuk berhenti.     

Tubuh mungil Youyou melilit Jun Hang seperti ular cantik di tubuhnya yang tinggi dan tegap, bahkan ia menolak untuk melepaskannya. Semakin Jun Hang mencium dan menyentuh setiap lekuk tubuhnya, itu akan membuat Youyou semakin sulit untuk melepaskan diri. Youyou semakin tidak bisa menahan diri dan ingin semuanya lebih memanas..     

Obat yang diminumnya sangat kuat sehingga ia tidak lagi mampu menahan gairah yang membelenggunya.     

"Aahh… Kak Jun Hang… aku sangat menginginkannya… aku sudah tidak tahan…"     

Youyou benar-benar telah hilang kendali. Terlebih lagi di hadapannya saat ini, berdiri kokoh seorang makhluk abadi yang paling ia kagumi. Bahkan sebelumnya, ia berani mengambil inisiatif menemukan terobosan untuk memilikinya dan sangat ingin menjadi wanitanya, bukan hanya dalam khayalan belaka.     

Sedangkan mata dingin Jun Hang juga sudah terbiasa dengan panas yang membakar. Kali ini, ia memeluk Youyou di satu tangan, mendekatkan bibirnya ke telinga kecil Youyou, dan berkata perlahan dengan suara serak, "...Youyou, jangan takut, jangan takut... Aku akan melakukannya perlahan-"     

Dengan terlontarnya kalimat ini, tangan Jun Hang yang melingkari pinggang Youyou sontak memulai aksinya.     

Pada saat yang sama, semua tangisan Youyou yang menyakitkan ditelan oleh Jun Hang. Ia menciumnya dalam-dalam, sementara Youyou tetap terduduk di atasnya. Dalam gairah yang menggelora itu, perpaduan jiwa dua orang telah menyatu.     

 **     

Di laut, sebuah perahu putih mengambang, tidak ada yang mengemudi, dan tidak ada seorang pun di geladak.     

Langit di atas awan terlihat sangat biru.     

Sesekali, satu atau dua burung camar yang lewat berhenti di sini.     

Mereka sering berpikir jika itu adalah kapal kosong tanpa manusia.     

Namun, dalam cuaca dingin yang mencekam, terdengar jeritan seorang wanita dari sebuah kamar di kabin, yang membuat burung camar takut untuk membangkitkan semangat mereka dan dengan cepat mengepakkan sayapnya untuk terbang menjauh.     

Dan dari sebuah kamar di kabin itu, erangan serak yang terdengar dari seorang wanita seperti menumpahkan sebuah kesakitan sekaligus kepuasan.     

Jika mendekat, siapa pun masih bisa mendengar suara benturan keras yang tidak dapat didefinisikan di dalam.     

Semuanya begitu sentimental, begitu tak terbayangkan.     

Dan dibalik pintu itu, semua adegan yang ambigu ditarik semakin lebih dekat...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.