Menyaksikan Adegannya (2)
Menyaksikan Adegannya (2)
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia langsung mengubah arah kursi rodanya ke kabin, diikuti oleh empat atau lima agen di belakangnya. Bagian dalam kapal dibagi menjadi dua lantai. Kamar tamu di kedua lantai dibuka dan semua orang berada di luar. Tak hanya itu, tidak juga terlihat ada sesuatu yang mencurigakan dari staf di kapal, dan tidak ada goresan gambar apa pun di lengan mereka.
Semuanya terlihat sama.
Tapi Jun Hang tidak berniat pergi dengan hasil seperti ini.
Akhirnya ia memutuskan untuk turun ke lantai bawah. Langkah kaki anak buahnya yang berjalan di belakang menciptakan suara dug dug dug, yang menandakan jika lantai itu kosong.
Kapal memang seperti ini, tapi biasanya bagian bawahnya tertutup, hanya berongga.
Saat ini, Jun Hang bergerak perlahan menggunakan kursi rodanya sampai menyadari bahwa papan di tepi lantai kabin terlepas.
Tanpa pikir panjang, ia meminta seseorang untuk menutup pintu masuk kabin dan kemudian menunjuk ke arah papan itu kepada seorang agen di belakangnya, "Lantai ini longgar. Buka."
Agen itu tercengang begitu mendengar penuturan Jun Hang, karena mereka telah dengan cermat menggeledah ruangan, melihat-lihat setiap tempat di mana orang bisa bersembunyi, tetapi mengabaikan yang ini. Namun, persyaratan desain bagian bawah kapal harusnya kosong. Kecuali jika cukup besar, mungkin bisa digunakan untuk menyembunyikan orang. Hanya saja, ruang itu tertutup dan ada risiko mati lemas jika manusia bersembunyi di dalamnya.
Tapi sesaat setelah Jun Hang sudah menemukan kecurigaan itu, tentu saja agen tidak berani menunda lagi.
Sekarang sangat penting untuk mengkonfirmasi apakah ada orang yang bersembunyi di sini. Dan tentu saja untuk memastikan apakah orang-orang dari kelompok organisasi itu ada di antaranya.
Agen itu berjongkok dan bergerak di papan longgar. Alhasil, ia menemukan bahwa papan itu benar-benar bisa dibuka. Begitu dibuka, bau yang berbeda menguar dari dalam. Bau apa itu?
Bau lembab yang begitu menyengat.
Tapi bau itu tetap tidak bisa menyembunyikan bau mencurigakan yang lain.
Setelah agen melihat ini, ia segera bergerak ke lantai bawah.
Ia membawa senter yang digigit diantara giginya. Ternyata di bawah adalah saluran naik turun yang terbuat dari semen berbentuk lereng. Setelah senter menyala, ia segera menyapukan pandangannya ke bagian bawah kabin.
Lalu orang-orang dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok terdiri tiga orang di atas dan di bawah, termasuk Jun Hang.
Setelah turun, seorang agen menyentuh saklar lampu, dan seketika, beberapa bola lampu tua di bagian bawah kabin besar menyala redup, yang mampu menerangi pemandangan di dalam.
Sebelumnya, itu adalah satu hal yang benar-benar mencurigakan, tetapi ketika melihat pemandangan itu, tentu saja keterkejutan tak lagi mampu diindahkan.
Di dalam terdapat tenda-tenda bobrok yang tersusun berjajar di bawah. Ketika seorang agen membuka tenda, pemandangan di dalamnya tak kalah mengejutkan.
Terlihat seorang gadis berbaring di dalam. Pandangannya mengabur, rambutnya acak-acakan, ia memakai gaun selutut yang ketat, ditutupi oleh selimut yang rusak, lengannya yang terbuka tampak memar dengan warna biru keunguan, dan ada banyak jejak mata jarum yang lebat di lengannya.
Ditambah lagi, jarum suntik yang bersebaran di sekitar.
Gadis muda itu tidak melihat mereka, seolah-olah semua agen yang menemukannya tidak terlihat di matanya. Orang itu terlihat mati rasa dan kosong, seperti seseorang yang telah kehilangan jiwa.
Ketika melihat pemandangan ini, mereka hanya bisa saling memandang dengan hati serasa dicabik-cabik.
Karena itu benar-benar wanita yang tampaknya dijadikan budak seks.
Akhirnya mereka benar-benar menemukannya.
Agen itu melepaskan tirai tenda di tangannya dan kemudian pergi untuk membuka yang kedua dan ketiga...
Gadis-gadis di sini memiliki aura yang hampir semuanya berakhir sama.
Dengan tubuh yang hampir telanjang, semuanya terlihat memiliki kekosongan jiwa.
Semuanya dibawa untuk diperjual belikan sebagai wanita penghibur.
Dan penampilan setiap wanita di dalam membuat orang yang melihatnya merasa sangat miris...