Halo Suamiku!

Menjualnya (2) 



Menjualnya (2) 

2Begitu kalimat itu terlontar, orang-orang di sana menjawab, "Bagaimana mungkin tidak."     

Saat mendengarnya, Youyou cukup terkejut. Persetan dengan mereka semua!     

Jun Hang saja enggan menyentuhnya, meski mereka berdua tahu betapa tidak nyamannya menanggung hasrat itu saat tidur bersama.     

"Kalau begitu, lihat kecantikannya dulu. Kalau tidak cantik, jual langsung saja!"     

Sesaat setelah seseorang mengatakan itu, tudung hitam yang menutupi wajah Youyou dibuka dengan kasar.      

Tanpa perasaan, Youyou langsung dibaringkan di tanah. Saat ini, ia dapat merasakan bahwa ada banyak garis pandang yang menatap ke arahnya.     

Sekuat tenaga ia menutup matanya dengan tenang dan tidak tahu apa yang telah terjadi, tetapi ia bisa merasakan bahwa suasana di sekitar tampak hening seketika.     

Setelah beberapa saat, seseorang tiba-tiba membungkuk untuk mencubit rahangnya, lalu memperlihatkan wajahnya pada yang lain.     

"Oh! Ini benar-benar kecantikan yang didambakan. Nona muda dari keluarganya benar-benar kejam. Aku rasa dia cemburu pada wanita ini hingga menjualnya ke tempat seperti itu."     

"Jangan bicara omong kosong. Jika orang ini diserahkan kepadamu, itu sudah menjadi milikmu. Sedangkan kepentingan atau konsekuensinya haruslah kamu tanggung sendiri. Selain itu, ingatlah untuk memotretnya dan kirimkan pada kami."     

Bagaimanapun, orang-orang dari Jerman itu sudah bersiap untuk pergi karena misi mereka telah selesai.     

Tentu saja, semua orang tahu apa yang harus direkam.     

Ketika orang-orang ini mundur, Youyou samar-samar mendengar tawa kebengisan di dalam sini.     

Kemudian mereka mengirim pesan yang ditujukan untuk atasan mereka, "Orang itu telah berhasil diserahkan kepada mereka. Wanita ini sudah di tempat dan akan dieksekusi, jadi video pertama akan segera keluar."     

Setelah pesan itu dikirim, mereka pergi.     

Saat ini, di pabrik yang terbengkalai itu, menyisakan Youyou yang masih terbaring di tanah dan beberapa orang yang menjadi agen penjualan. Ketika mereka tidak memperhatikan, diam-diam Youyou menyipitkan matanya untuk menyapu sekeliling. Ada hampir selusin orang kulit hitam yang tampaknya orang-orang dari Timur Tengah.     

Ketika ia melihat begitu banyak orang di sini, nyalinya menggelap sesaat.     

Jika mereka benar-benar ingin melakukan sesuatu, ia tidak memiliki apa-apa selain area tajam di arlojinya yang dapat digunakan sebagai senjata. Tentu ia tidak bisa menghadapi begitu banyak senjata orang di sini. Bagaimanapun, ia tidak bisa melawan mereka dengan senjata minim.     

Saat seseorang tertawa dan mencoba menangkapnya, Xiaoyou perlahan membuka matanya. Mendapati ini, tiba-tiba Youyou dengan sengaja menunjukkan ekspresi panik. Dengan sistem tubuhnya yang lemah dan wajahnya yang pucat, ia berkata dengan sedih dan ketakutan, "Si, siapa kalian? Apa yang ingin kalian lakukan padaku?"     

Ucapannya segera menarik perhatian orang lain dan mereka satu demi satu.     

Pria kulit hitam yang meraih kepala Youyou menatap lurus ke arah kecantikannya yang putih dan lembut untuk waktu yang lama sebelum akhirnya berkata, "Apa yang kami inginkan? Tentu saja, kami ingin kamu melayani kami dengan baik!"     

Kemudian pria itu menekan tubuh Youyou di tanah.      

Dengan cepat Youyou meraih pakaian pria itu dan berkata dengan wajah pucat, "Jangan, jangan, tolong lepaskan aku. Aku masih perawan. Jangan lakukan ini padaku."     

Ya, ia masih perawan.     

Mereka selalu peduli apakah barang dagangannya perawan atau tidak, bukan karena mereka menyukai perawan, tetapi karena mereka melakukan transaksi kotor seperti itu. Harga yang bisa dijual oleh seorang perawan jauh lebih tinggi daripada yang tidak perawan. Mereka bukan kekurangan wanita, melainkan uang.     

Itu sebabnya mereka terus bertanya kepada orang-orang Jerman itu apakah wanita ini masih perawan atau tidak.     

Benar sjaa.      

Begitu mendengar bahwa Youyou masih perawan, pria itu segera menghentikan tindakannya dan sorot matanya tiba-tiba menjadi tajam, "Kamu masih perawan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.